Faul mulai berjalan menuju pintu kelas tetapi sebelum dia membuka pintu itu Ridwan menghentikan tangannya yang sudah memegang gagang pintu."Tunggu dulu faul" ucapnya lalu dia berjalan menghampiri Faul.
"Kau tidak bisa pergi kesana sendiri! Kau tidak tahu seberapa beringasnya mereka" kata Ridwan yang kini sudah berdiri dihadapan Faul.
Hari Gunawan dan juga Randa yang mendengar itu sontak mereka pun berjalan menghampiri keduanya seraya menganggukkan kepala mereka.
"Benar. Dan kalian juga tidak akan kami izinkan pergi tanpa kami. Kita akan pergi bersama sama! Menjemput adikmu, dan mencari adik selfi" tukas Randa.
"Tapi ini berbahaya ran! Biarkan aku saja yang pergi ak--"
"Kau tau itu berbahaya tapi kau nekat datang sendiri? Kau mau menyelamatkan adikmu! Atau kau mau menyerahkan nyawamu?" Potong Gunawan.
"Kalau sendiri itu sama saja seperti kau ingin memberikan secara percuma nyawamu! Ahhh atau kau penasaran bagaimana menjadi seperti mereka? Oke! Silahkan pergi kesana sendiri" sarkas Hari sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Faul? Apa yang dikatakan mereka benar! Kamu tidak bisa datang sendiri, itu tidak akan membuat hasil yang baik" sahut guru mereka.
"Tapi miss! Saya tidak mungkin membahayakan mereka" mohon Faul.
"Dan kami juga tidak ingin kau dalam bahaya faul! Apa kau tidak menganggap kami sebagai sahabatmu? Kau tahu! Bagaimana pun menyebalkannya kau, kau tetap sahabat kami yang sudah kami anggap seperti keluarga kami sendiri! Jadi jangan samakan kami dengan teman teman kau yang lainnya" tegas Ridwan yang membuat Faul menghela nafas lemah.
Hari- Gunawan dan Randa mereka tengah memperhatikan stik baseball- permainan olahraga yang kelas mereka mainkan kemarin. Para gadis yang malas untuk mengembalikan benda-benda itu- karna menurut mereka seharusnya para pria lah yang seharusnya menyimpan benda-benda tersebut- sehingga para gadis memutuskan untuk membawa beberapa stik itu ke dalam kelas mereka. Tidak hanya itu stik Baseball- stik Golf pun juga ada disana.
"Guys! Kalian mau yang mana? Tidak mungkin bukan! Kita datang dengan tangan kosong" ucap Randa pada Ridwan dan Faul yang masih berada di dekat pintu.
Faul dan Ridwan yang mendengar itu pun menoleh pada ketiganya lalu tanpa menjawab keduanya menghampiri mereka dan melihat benda-benda yang akan menjadi perlindungan mereka.
Faul dan Ridwan melihat ada tujuh stik Baseball- Ridwan melihat Randa memegang dua stik baseball di kedua tangannya.
"Kenapa kau mengambil dua" tanya ridwan
"Lalu kau pikir kita tahu wujud mereka seperti apa? Atau tenaga mereka seperti apa? Kau tahu bung! Aku pernah menonton film zombie! Dan itu sangat mengerikan"
"Hahhhh.. aku berharap kami bisa selamat dan tidak berakhir menjadi seperti mereka" batin Randa menatap teman-temannya.
"Oke, kalo gitu aku juga akan mengambil dua stik baseball" putus Ridwan seraya mengambil dua stik Baseball.