My ex's. 04

211 32 7
                                    


Gedung G
3st grade of Junior High School

Class

"Yeeeey" sorak anak-anak kelas itu sesaat setelah mendengar pengumuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yeeeey" sorak anak-anak kelas itu sesaat setelah mendengar pengumuman.

"Ra kantin yukk" ajak Nia.

"Btw. Bukannya kamu bilang semalam kamu gak masuk ya hari ni?" Sela Meli.

"Jangan-jangan kau juga belum pulang ke rumah? Nginap dimana kau semalam?
Heran... kamu suka banget buat kaka kamu kesel" celetuk Jirayut.

"Gila ya kalian pada. Please deh, satu-satu. Kalian pikir aku apaan, sampai kalian pada nanya tubi-tubi gitu" Rara kesal sambil membereskan buku-bukunya.

"Hehe maaf habisnya kamu sii jadi anak bandel banget. Kamu tahu gak, tadi pagi kak selfi nelpon aku dia nanyak kapan kamu balik. Serius deh kalo aku jadi kak selfi udah darah tinggi aku tiap hari punya adik satu tapi macam sepuluh" ucap jirayut yang langsung di hadiahi jitakan kepala oleh Rara.

"Aku masi kesel sama dia. Kalian pada bayangin aja, papi aku selalu nurutin kemauan dia. Dia mau ini lah mau itu lah, selalu di kabulin. Lah aku? Boro-boro. Apa pun yang aku minta selaluuuu aja, ada aja alasannya. Aku kan sedih" lirih Rara di akhir kalimatnya.

Mereka yang mendengar perkataan Rara pun hanya bisa menghela nafas lemah. Mereka tahu sikap tidak adil yang diberikan orang tua Rara. Tapi mereka tidak bisa ikut campur karna mereka hanyalah anak-anak yang tidak tahu apa-apa.

"Maaf sebelumnya nih, ya. Aku gak maksud ngebela atau malah memojokkan kamu ra.. tapi coba deh kamu sekali-kali liat kaka kamu dari pandangan lain. Dia sayang sama kau raa, banget malah. Kau ingat gak saat kau pergi naik motor tanpa sepengetahuan keluarga kau? dan yang lebih parahnya lagi, kau pulang larut malam. Ingat gak kau?
Siapa yang ngebantu kau dan siapa yang terkena tamparan keras dari papi kau? Maaf aku gak bermaksud apa-apa ra.. cuma, kamu juga harus berubah ra. Aku tahu kamu nakal karna kamu ingin mendapatkan kasih sayang orang tua kamu, terlebih mami kau yang yaa aku gatau mau bilang apa kamu juga paham, dan aku juga yakin mami kalian gak bermaksud seperti itu ke kalian. Tapi, please kau jangan nutup matamu karna kemarahan dan kekecewaan kau terhadap om arkan ke kak selfi. Dia juga gamau seperti itu ra, dia juga mau adiknya mendapatkan kasih sayang. Tapi mau gimana lagi, orang tua kalian yang sangat sibuk, terlalu sibuk atau apalah sehingga mereka sendiri tidak sadar karna ulah mereka, adik kaka yang seharusnya saling menyayangi malah berakhir salah satunya membenci" cetus jirayut. Nia dan Caca yang tidak terlalu tahu kondisi keluarga Rara hanya diam dengan ekspresi cengo saat mereka mendengar ucapan kali lebar Jirayut.

Sementara Rara sendiri entah kenapa ia merasa seperti tertusuk ribuan duri saat mendengar perkataan Jirayut. Karna semua yang dikatakan jirayut itu semua benar. Bahkan Rara sendiri tahu dan sangat menyadari jika sang kakak begitu menyayanginya walau terkadang menyebalkan. Tapi Rara berani bertaruh, jika suatu saat dia berada dalam bahaya, kakaknya lah yang akan pertama kali menolongnya tanpa mempedulikan nyawanya. Rara yakin itu karna Rara tahu seberapa cinta kakaknya terhadapnya. Tapi dia sendiri, malah membenci kakaknya dan melampiaskan kekesalan dan kekecewaan nya terhadap papinya kepada kakaknya.

My Ex'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang