My ex's. 08

166 33 13
                                    


Gedung G (koridor)

Sudah 10 menit Putri dkk berkeliling mencari murid JHS yang mereka lihat beberapa menit yang lalu. Yeah mereka berhasil masuk kedalam gedung G tanpa ada yang mencurigai mungkin.

Putri dkk sudah menyusuri beberapa kelas yang mereka lewati tapi sampai saat ini mereka belum melihat siswi JHS yang mereka lihat sewaktu di gedung penyimpanan.

"Gilaa.. guys ini udah lima kelas yang kita lihat tapi satu pun mereka gak ada. Jangan sampai, pada akhirnya kita tidak menemukan mereka dan malah kita yang ketangkap karna masuk ke gedung yang bukan gedung yang seharusnya kita masuki" ujar Kulja.

"Yupss.. apa yang dikatakan kulja benar, jangan sampai kamu baru pertama kali masuk ke sekolah ini sudah mendapat SP put. Karna kamu juga sudah tahu bukan, apa sanksi yang akan kita dapati kalau kita ketahuan masuk ke gedung yang bukan tingkatan kita" ucap Zara.

"Seharusnya kita cukup menunggu hari bakti itu, sehingga kita tidak perlu was-was seperti ini. Put maaf, tapi aku beneran ketakutan sekarang" kata Siva yang mulai ketakutan.

"Huhhh... Baiklah, maaf karna aku bawa-bawa kalian dalam masalah" ucap Putri merasa bersalah seraya menundukkan kepalanya.

"Eh eh bukan begitu. Kami juga sama seperti mu kok, kami juga khawatir makanya kita berada disini sekarang. Kami tidak menyalahkan mu karna ini, kita teman oke? Walaupun kami baru mengenal kamu put tapi kami sudah menganggap kamu sahabat kami jadi kamu tidak perlu merasa bersalah seperti itu hum" ucap Zara lalu setelah itu dia memeluk Putri seraya mengelus punggungnya.

"Benar. Dan agar usaha kita tidak sia-sia sebaiknya kita lanjut lagi sampai kita menemukan mereka. Setidaknya kalau pun kita ketahuan, kita sudah harus tahu apa yang sebenarnya terjadi hum" sambung Siva sambil tersenyum.

"Haha aku juga tidak habis pikir. Kenapa gak dari dulu juga ya kita lakukan seperti ini saat kita perlu ke gedung-gedung yang bukan tingkatan kita. Aahhh andai aja put kamu sudah dari dulu sekolah di sini pasti aku tidak perlu harus menunggu hari bakti dulu supaya bisa masuk ke gedung SHS hehe" tawa Kulja yang membuat teman-temannya yang lain pun tertawa karna apa yang dikatakan temannya itu benar, mereka yang biasanya ingin ke gedung-gedung tertentu maka perlu menunggu hari bakti agar leluasa keluar masuk setiap tingkatan.

"Hum padahal kita cukup buka jas almamater kita dan buka nametag kita, selesai. Kita bebas keluar masuk gedung tanpa harus melihat-lihat ke belakang" sambung Siva yang ikut merasa senang dengan ide yang didapatkan oleh sahabat baru mereka, Putri.

"Tapi guys kita juga tidak boleh lengah, karna bagaimana pun kita akan tetap diberi sanksi berupa teguran karna dianggap kita tidak melengkapi atribut sekolah" ucap Zara yang kini sudah melanjutkan langkahnya yang diikuti teman-temannya.

.

.

Perpustakaan

"Hahaha kamu pikir aku bodoh huh? Kamu tidak perlu menampakkan kebodohan mu anak baru! Sekarang kamu lebih baik pergi karna aku tidak akan mudah masuk kedalam omong kosong kamu itu" ucap Iqbal meremehkan dan menatap Faul cemooh.

"Well.. aku tidak peduli kamu percaya atau tidak. Karna aku tidak butuh kepercayaan mu untuk mempercayai ucapan ku. Cukup lakukan saja apa yang aku katakan maka aku jamin kamu akan aman tanpa perlu ketakutan" balas Faul tenang sambil melihat-lihat buku yang berjejer rapi di depannya.

"Haha kau mengancam ku anak baru?"

"Apa itu sebuah ancaman bagi mu? Jika iya maka anggaplah seperti itu dan turuti apa kataku"

"Waah kau begitu lugu jika kau berfikir aku akan ketakutan dengan ancaman anak-anak seperti itu. Kau tahu? Aku tidak akan pernah takut pada seseorang seperti kau" menunjuk Faul dengan telunjuknya di dada Faul. "Anak baru yang baru sehari tetapi sudah belagu" lanjutnya sinis yang hanya dibalas senyum misterius oleh Faul membuat Iqbal yang melihat itu seketika merinding dengan tingkah Faul.

My Ex'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang