My ex's 01

296 34 11
                                    


Pintu gerbang terbuka lebar sesaat setelah terdengar bunyi klakson mobil. Mobil masuk dan terus berjalan sampai mobil pun berhenti tepat di halaman rumah. Sang bodyguard yang sudah menunggu di depan pintu utama pun segera menghampiri sang majikan untuk membuka pintu mobil.

"Terima kasih"

"Sudah tugas saya tuan"

Sang majikan pun masuk begitu saja karna pintu sudah terbuka yang di buka dari dalam oleh para asisten rumah tangga. Begitu ia masuk ia langsung di suguhkan oleh putri kesayangannya yang terlihat berlari menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa.

"Hei hei nak hati hati papi tidak akan kemana mana" khawatir sang papi.

"Aahhhh papiiiii" teriaknya dan langsung memeluk sang ayah setelah berdiri di depan ayahnya.

"Selfi kangennnn" rengeknya manja yang membuat sang papi terkekeh dan membalas pelukan hangat sang anak.

"Yasudah ayo papi ada bawa sesuatu untuk mu"

"Really?!"

"Yaa. sejak kapan papi berbohong hum?"

"Hihi maacii papi muaach" kecup Selfi pada pipi kanan ayahnya.

__

Keesokan harinya

Selfi dan papinya sudah duduk di meja makan mereka tengah menikmati sarapan pagi bersama.

"Pii... emm mami gak ikut papi pulang apa? selfi kan kangen pii" tanya sendu Selfi setelah menyelesaikan sarapannya.

Sementara sang ayah yang juga telah menyelesaikan sarapannya pun hanya menghela nafas lemah setelah mendengar pertanyaan sang anak.

"Maaf, kamu kan tahu sayang mami kamu itu sulit untuk menolak permintaan oma kamu. kamu kan juga tahu sayang oma lagi sakit jadi mami kamu gabisa pulang untuk sementara waktu" papinya berusaha memberikan pengertian padanya.

"Piii.. tapi kan disana ada om sama tante bahkan ada sepupu oma juga, dan lagi ada keponakan papi juga yang dokter itu disana, banyak pii. Oma gak akan sendirian yang ada selfi nih sendiri disini" keluh Selfi yang hampir mengeluarkan air matanya.

Ayahnya yang melihat anaknya sudah berkaca-kaca pun segera bangkit dan duduk di sebelah putrinya sambil memeluk Selfi dari samping.

"Kamu sabar hum? papi yakin besok atau lusa mami kamu pasti sudah kembali lagi kesini. atau kamu mau papi jemput adik kamu yang lagi liburan? biar kamu gak kesepian dirumah. papi pikir ini juga sudah lewat sii adek kamu itu, bukannya dia bilang cuma seminggu ya" ucapnya mengalihkan pembicaraan.

"Raraaa? nooo.. selfi gamau dia pii, dia nyebelin. biarin aja dia disana gak pulang lagi juga gapapa, toh pasti lagi keasikan juga kan makanya dia lupa sama janjinya yang katanya seminggu! apaan, ini udah sepuluh hari tapi dia masih stay disana dengan teman-teman nya" kesal Selfi seketika saat mengingat adiknya yang mengingkari janji padanya.

"selfi pokoknya mau mami titik. udah sebulan mami disana, cukup. pokoknya pulang sekolah mami harus sudah ada di rumah" lanjut Selfi seraya melepaskan pelukannya dan langsung berdiri.

"Selfi pamit" dan Selfi pergi tanpa salim pada papinya karna Selfi benar-benar kesal dengan papinya yang tidak pernah bisa membujuk maminya pulang, ditambah lagi adik satu-satunya yang nyebelin subhanallah, sampek sekarang belum balik-balik juga dari liburan nya. Selfi kan pengen juga liburan.

Selfi bukan tidak mengerti oma nya. Tapi lihatlah, bahkan ini sudah sebulan dan maminya masih disana. Saat pulang pun maminya tidak lama dua atau tiga hari karna maminya itu akan kembali lagi ke oma nya. Jelas membuat Selfi terkadang merasa sedih karna merasa dirinya kekurangan kasih sayang dari maminya. Padahal oma nya tidak sendiri disana karna paling tidak hampir sepuluh orang ada di rumah oma nya bukankah itu sudah cukup untuk merawat oma nya bahkan salah satunya ada keponakan papinya yang notabenenya adalah seorang dokter, pikir Selfi.

My Ex'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang