Keep voting
.
.
.Tok tok tok
Ceklek
Pintu terbuka dan masuklah seorang wanita dewasa sambil menggendong putra kecilnya.
"Eoh. Mama ada apa" tanya Faul seraya keluar dari closet nya dan menutup pintunya dia sudah lengkap dengan seragam sekolahnya.
Faul melangkah sambil tersenyum menatap adik bungsunya yang tengah menepuk tangan mungilnya saat anak kecil itu melihat kakaknya."Tataaaa" celoteh balita itu.
"Emm sebelumnya mama mau minta maaf karna mama mau minta tolong sama kamu sayang" ucapnya tak enak.
"Lho kenapa harus minta maaf dan mama mau minta tolong apa hum? Faul pasti akan membantu mama" lembut Faul seraya mencubit gemas pipi sang adik yang hanya dibalas tawa oleh anak kecil itu.
"Ta-taaa" ucap bayi 13 bulan itu lagi seraya mengulurkan tangannya seolah menyuruh Faul untuk menggendongnya.
"Haha kamu mau kaka gendong hum.. Ayo sini sama kaka" Faul langsung mengambil alih adiknya dan langsung mengecup gemas adiknya.
"Sayang mama mau minta tolong sama kamu untuk jaga adik kamu, boleh? Mama dan papa akan keluar kota tidak lama cuma dua hari sayang. Dan tempatnya tidak mungkin untuk kami membawa reyhan kesana. Papa kamu juga melarangnya takut sama kesehatan reyhan. Mama sebelumnya sudah menelpon baby sitter reyhan tapi kata si mbak itu dia tidak bisa datang karna dia pun lagi sakit dan dia tidak tahu harus menyuruh siapa untuk menjaga reyhan. Mama juga tidak mau kalo adik kamu dijaga orang yang kita tidak kenal sayang. Kamu mengerti kan maksud mama"
"Ya faul tidak masalah sii ma. Tapi, bagaimana dengan sekolah faul? Mama kan tahu faul baru sehari masuk tidak mungkin kan faul izin setelahnya"
"Hmm maaf sayang kami merepotkan mu. Seandainya kakek nenek kalian dekat, kami pasti akan menitipkan reyhan pada mereka" Adriana menatap sendu putra kecilnya. Dia benar-benar bingung harus bagaimana karna tidak mungkin jika dia tidak pergi dengan suaminya, dan membawa Reyhan putra kecil mereka bukanlah ide yang baik.
"Eh eh mama bicara apa sii. Faul gak merasa direpotkan dan mama gak perlu merasa tidak enak begitu. Emm..begini saja bagaimana jika faul bawa reyhan ke sekolah?"
"Apaaa? Kamu serius sayang? Apa itu tidak akan semakin merepotkan kamu?"
"Mama ini sudah di bilang jangan bicara seperti itu. Faul anak mama kan? Dan mama minta tolong sama faul itu wajar ma, kenapa faul harus merasa repot dengan menolong permintaan mama sendiri" kesal Faul.
"Hihi jangan marah tampan kamu serem ihh kalo marah seperti itu. Yaudah mama telpon kepsek kamu untuk minta izin biar kamu tidak kena hukuman karna membawa balita ke sekolah hmm. Kamu tenang saja kebetulan kepsek sekolah kamu itu teman mama" Adriana langsung saja mengambil ponselnya lalu menghubungi Daniel kepala sekolah tempat Faul dan Putri belajar.
Beberapa saat kemudian
"Finally. Sudah sayang kamu tenang saja guru-guru kamu akan mengizinkan kamu membawa reyhan belajar bersama kamu hihi makasi sayanggg... Byeee mama dan papa berangkat ya, oeh.. jangan lupa sarapan kalian sudah mama siapkan" teriaknya di ujung kalimatnya karna dia sudah keluar dari kamar putranya meninggalkan Faul yang tidak percaya akan keriangan ibunya karna telah berhasil membuat dia untuk menjaga putra kecil mereka.
"Ini tidak akan gratis maaa.. pulang bawa faul gift" teriak Faul yang langsung dibalas 'yaaa' oleh ibunya yang tengah menuruni anak tangga.
.