『10°』

120 25 6
                                    

.·:*¨¨* ≈☆≈ *¨¨*:·.
ೃ⁀➷✎HAPPY READING•.ೃ࿐
୨⎯ "✦ ✾✦ ✾" ⎯୧


Dera membawa Ganta pergi ke apotek terdekat. Ganta duduk di bangku depan toko sedangkan Dera masuk kedalam. Selanjutnya , Dera keluar dengan membawa kapas serta obat untuk luka.

" Luka Lo harus diobatin dulu " kata Dera mulai membuka obat yang dia beli tadi.

Ganta masih menunduk membuat Dera merasa bingung sendiri. " Ganta , anggkat kepala Lo "

Ganta menggelengkan kepalanya " gue malu "

" Malu kenapa ? Cuma ada gue disini "

" Gue malu karena udah nangis di depan Lo tadi " balas Ganta.

Dera diam sejenak , menatap wajah Ganta yang terdapat banyak lebam dan juga darah di sudut bibirnya.

" Lo nggak perlu malu , nggak semua cowok harus kuat , ada saatnya cowok juga akan menangis jika keadaan begitu membuat nya tertekan "

Ganta terdiam.

" Sekarang angkat kepala Lo , liat gue.. luka Lo harus diobati biar nggak infeksi "

Perlahan Ganta mengangkat kepalanya , menatap Dera yang juga sedang menatapnya. Keduanya terdiam untuk beberapa saat , Dera menelan ludahnya sendiri karena Ganta menatap nya begitu intens.

Tanpa banyak bicara lagi Dera langsung mengambil kapas dan menuangkan obat berbentuk cair itu lalu mulai menempelkan nya pada luka Ganta.

Ganta meringis Kala luka itu ditekan begitu kuat , Dera yang Menyadarinya lantas ikut meringis
" sorry , sakit banget yah ? "

Ganta menggeleng " gue udah biasa kaya gini "

" Ayah Lo selalu kayak gitu sama Lo ? Sampe wajah Lo yang jadi sasaran "

" Nggak setiap hari , biasanya ayah selalu kayak gitu waktu gue ngelakuin kesalahan "

" Ayah Lo nggak salah sih , kalo Lo udah tau kenapa Lo ngelakuin kesalahan ? "

" Gue muak sama hidup gue sendiri , kadang gue selalu mikir buat mati dari pada harus ngejalanin hidup kayak gini "

" Disaat banyak orang yang mau hidup lebih lama , Lo malah mau mati ? , Lo harus tau Ganta , hidup nggak semulus kaya cerita cerita orang , semua manusia juga pasti punya masalah masing masing , diluaran sana banyak orang yang memohon kepada Tuhan untuk diberi umur yang lebih panjang "

"Termasuk gue"  ucap Dera dalam hati.

" tapi nggak ada yang bisa gue lakuin , gue rasa sia-sia gue hidup kalo setiap hari apa yang gue lakuin selalu salah Dimata orang lain terutama ayah gue sendiri..mungkin bernafas saja salah "

" Trus menurut Lo dengan lo mati , semuanya akan baik baik aja ? Nggak Ganta , Lo sama aja melawan takdir tuhan.. seharusnya Lo menyikapi masalah Lo secara dewasa , kalo Lo merasa berat , Lo bisa nangis sepuas mungkin atau Lo bisa cerita sama orang yang Lo percaya , jangan malah bertindak yang bikin orang khawatir "

Ganta masih menatap Dera yang berbicara panjang lebar sembari mengobati lukanya.

" Kalo gitu Lo mau jadi orang yang gue percaya ? "

Tangan Dera berhenti mengolesi obat dan menatap Ganta.

" Gue mau diperhatiin kayak gini.  Gue mau ada orang yang khawatir sama gue dan ngasih kata kata tamparan biar gue sadar , Lo bisa kan jadi orang pertama yang bakal tau cerita hidup gue yang menyedihkan ini ? "

Dera terdiam sesaat. Tenggorokannya tiba tiba terasa kering , Dera akui, saat ini ia bukanlah sedang bersama Ganta yang Dera kenal selama disekolah. Tapi Aganta Wirajatama , orang yang menangis di pundaknya beberapa menit lalu.

Gonna Be Fine || Park Jihoon °ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang