『16°』

105 24 0
                                    

.·:*¨¨* ≈☆≈ *¨¨*:·.
ೃ⁀➷✎HAPPY READING•.ೃ࿐
୨⎯ "✦ ✾✦ ✾" ⎯୧

Hari sudah berubah malam , motor hitam yang Ganta tumpangi sudah memasuki halaman rumah. Pemuda itu memasukan motornya kedalam garasi Setelah tadi sempat mengantarkan Dera pulang , manik coklat nya tidak melihat keberadaan mobil sang ayah. Apakah ayahnya itu lupa pulang lagi ?.

Untuk kesekian kalinya Ganta menghela nafas panjang , melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah.
Sepi , hanya itu yang dia rasakan setiap pulang kerumah. Jauh berbeda dengan kondisi yang dulu dimana bunda masih ada. Semuanya terasa begitu menyakitkan jika harus diingat lagi.

Ganta bukan anak yang durhaka , tapi Ganta akui sikapnya selama ini memang terbilang cukup jahat sebagai anak. Dia selalu membantah dan menolak apa yang ayahnya inginkan. Semua itu berawal Setelah bunda nya tiada. Ganta jelas sangat terpukul Setelah kehilangan bunda. Karena Ganta lebih banyak menghabiskan waktu masa kecilnya Dengan sang bunda dari pada ayahnya dengan alasan kerja. Ganta hanya bisa bermain dengan ayah jika hari libur saja , itu sebabnya setelah bunda meninggal Ganta sulit untuk berinteraksi lebih dengan sang ayah. Walaupun begitu Hubungan Ganta dengan ayah dulu terbilang cukup akrab. Karena jika Ganta sedang murung sang ayah akan mengajaknya untuk pergi berjalan jalan .

Apalagi setelah tau kehadiran Dewa membuat Ganta tidak menyukai sang ayah. Kasih sayang Ayahnya selalu diberikan pada Dewa sepenuhnya. Tapi jauh dari pemikiran Ganta, sang ayah hanya berusaha menjadi Orang tua yang sempurna di tengah sang istri yang sudah tidak bisa menemaninya lagi.

Sebelum bunda tiada , beliau pernah berkata jika sesuatu terjadi padanya selamatkan bayi yang ada di perutnya. Dan semua itu bener terjadi , kecelakaan hebat telah menimpa keluarga mereka dan bunda sudah tidak bisa diselamatkan karena meninggal ditempat. Bagi seorang ayah sangat sulit membagi waktu untuk mengurus dua anak laki laki. Beliau harus ekstra sabar mengurus putra keduanya yang selalu menangis di Gendongannya dan disamping itu Beliau juga harus mengurus anak sulungnya.

Dan sekarang Ganta akui jika perbuatan nya sudah keterlaluan. Ganta ingin memperbaiki nya dan memulainya dari awal sebagai anak sulung yang harus bisa di banggakan.

//Ceklek

Pintu kayu itu terbuka dengan suara yang begitu nyaring, lampu ruang utama masih juga belum menyala. Dengan sekantong plastik hitam yang Ganta bawa , pemuda itu melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kamar yang jarang dia kunjungi.

Saat pintu itu terbuka , Ganta bisa melihat Dewa sedang mendorong kursi dibawah saklar lampu . Lampu kamarnya masih belum menyala , Karena posisi pintu membelakangi , Dewa tidak mengetahui jika sang kakak sedang memperhatikan nya.

Kaki kecilnya naik ke kursi yang tadi dia dorong dan klik..
Lampu sudah menyala , Ganta terdiam melihat Dewa melakukan itu. Apakah Ganta terlalu jahat selama ini. Bahkan dia tidak tau jika akan menyalakan lampu saja Dewa harus bersusah payah mendorong kursi agar bisa menggapai tombol lampu.

Dewa melihat sang kakak berdiri di ambang pintu , rasa takut tiba tiba muncul begitu saja. Anak itu berlari kearah kasur , menutupi dirinya dengan selimut tanpa suara.

Melihat itu Ganta Tersenyum tipis , jika seperti ini Ganta merasa jika dirinya memang sudah menjadi monster bagi adiknya.

" Dewa "

" De-dewa nggak ganggu kak Ganta lagi kok.. dewa janji nggak akan buka kamar kakak lagi " ujarnya.

Ganta mendudukkan dirinya ditepi kasur lalu meletakan kantong plastik yang tadi ia bawa. Membuka selimut yang menutupi wajah sang adik.

" Kakak nggak bakal marah lagi sama dewa " ucap Ganta.

Setelah mendengar itu, Dewa langsung mendudukan dirinya perlahan. Menatap Wajah sang kakak sekilas lalu menunduk kemudian. Kedua tangannya saling bertautan memang setakut itu.

Gonna Be Fine || Park Jihoon °ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang