0.2 (Calvin × Gilang)

4K 156 2
                                    


w a j i b   m e n i n g g a l k a n   j e j a k  !
|| second couple - c . g ||

happy reading

×××

"Lu bukan mainan gue, Lang."

Gilang bungkam, namun diam-diam hatinya terasa hangat dengan jawaban Calvin.

Gilang menahan senyum yang terus-terusan ingin muncul lalu menjatuhkan kepalanya pada dada Calvin. blushing.

"Iya , kan gue bukan b!tch kek mama gue."

pletak!

"Aaawww!" Gilang mendongakkan kepalanya menatap kesal Calvin sembari memegang kepalanya yang terkena jitakan.

"Mulut lu suka nggak ada adab." ujarnya sambil menjauhkan kepala Gilang dengan jari telunjuknya.

Berjalan menuju ruang tengah. Gilang hanya bisa senyum sambil memegang kepalanya yang sempat terjitak oleh Calvin.

"Nggak mau keramas sebulan gue , asli."

Lalu Gilang meraih gelas yang berisikan coklat panas dan berjalan dengan cepat ke arah Calvin yang nampak santai dengan tayangan didepannya.

Gilang duduk di samping Calvin yang masih setia dengan tayangan televisi. Gilang kesal, kesal karena diabaikan oleh Calvin. Gilang tidak suka diabaikan keberadaannya.

Dengan sengaja Gilang merebahkan tubuhnya dengan kaki yang ia letakkan di paha Calvin. Calvin menoleh sekilas, hanya sekilas! lalu kembali fokus lagi dengan tayangan didepannya sambil melipat keduanya didepan dada.

Gilang mendengus, lalu dengan amat sengaja kakinya menggesek pelan gundukan ditengah selangkangan Calvin.

Kali ini Calvin yang menghela napas akibat ulah Gilang yang binal. Menatap datar Gilang yang nampak tersenyum seperti bulan gosong.

"Katanya lu nggak kek mama lu? Barusan? Sikap lu 11 12 sama kek mama lu." Sarkas nya sambil menyingkirkan kedua kaki Gilang dan itu jelas membuat Gilang kesal.

Gilang mendengus namun tak membalas perkataan Calvin . Lalu Gilang duduk kembali sambil mengusap hidungnya terasa gatal. Duduk dengan kaki bersilang, memeluk erat selimut yang membungkus tubuh nya. badannya terasa tidak enak.

Calvin yang memang dasarnya peka, langsung berdiri dari sofa dan berjalan kearah dapur. Datang kembali dengan sebuah sebungkus tisu dan diberikan ke Gilang.

Gilang tak peduli, justru mengambil cokelat panasnya dan menatap tayangan di depan mata tanpa memedulikan Calvin yang tengah mengulurkan tisu padanya.

Lagi dan lagi, Calvin harus menghela napas. meletakkan tisu yang sudah ia ambil selembar di meja depan Gilang lalu duduk di dekat Gilang.

Tangannya terulur untuk mengusap lembut hidung Gilang yang memerah dan juga mengeluarkan cairan bening di hidungnya.

Gilang melotot dan nampak jelas anak itu tengah menahan napas akibat ulah Calvin.  Jantungnya lagi joget-joget nggak jelas!

"Keluarin pelan-pelan ingusnya."

Gilang hanya patuh dengan mata yang nampak serius sekali meneliti setiap sisi wajah Calvin. Calvin sangat sempurna bagi Gilang.

"Nggak nyesel gue kalo jadi uke binalnya Calvin." batinnya dengan senyuman samar.

tuk!

"Aawsshh." Gilang reflek memejamkan mata dan menyentuh dahi yang disentil Calvin.

Calvin nampak jelas menatap tak suka pada Gilang. "Abis mikir apa? Lu senyum-senyum nggak jelas." ujarnya.

Gilang langsung mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Calvin. Kedua tangannya terulur untuk menangkup kedua rahang Calvin dan meneliti tiap sisi wajahnya.

Hingga jari Gilang terulur untuk menyentuh bibir bawah Calvin. Tatapan matanya saja tidak bohong, Gilang ingin kembali mengulum bibir bawah Calvin yang terlihat seksi bagi Gilang.

Gilang menatap Calvin dengan tatapan puppy eyes.  "Vin , gimme kiss ~." dan tiba-tiba bibir Gilang menekuk kebawah.

Calvin gemas! Gemas dengan sikap manis Gilang.  Calvin menjauhkan wajah dan menyandarkan punggungnya di punggung sofa. Melebarkan kedua tangannya dan diletakkan di atas sisi punggung sofa.

"Duduk di paha gue."

JELAS! GILANG GIRANG BUKAN MAIN. BAHKAN SENYUMANNYA TERLIHAT SEPERTI PSYCHO YANG MENDAPATKAN MANGSA!

Duduk di paha Calvin dengan tangan yang mengalung manja dan sensual di leher Calvin. Jangan lupa , bokong uke binal itu dengan sengaja menggesek-gesekkan belahan pantatnya di gundukan milik Calvin.

" Daddy, come on give me satisfaction and likewise i will give you incomparable satisfaction."

Ujarnya dengan terus-terusan memaju mundurkan pantatnya dengan ekspresi yang benar-benar di buat terlihat menggoda.

Calvin menyeringai menampilkan wajah yang sangat-sangat terlihat seperti sugar daddy dimata Gilang.

plak!

"Aakkhh. yeah, hit my ass like that dad."

Ok, lanjutkan imajinasi liar kalian di part ini. Pasti pada paham mereka ngapain.

×××



t b c ...
jangan lupa vote dan komentarnya

MY TEACHER, MY UKE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang