w a j i b m e n i n g g a l k a n j e j a k !
happy reading
×××
"Dama, kita kan masih pacaran. Jadi kamu pa — "
"Sorry, hubungan kita itu cuman guru dan murid. Kata lu kan gitu."
Lidah pragas kelu, rasanya seperti ada belati besar yang menusuk hatinya sangat dalam.
Pragas tersenyum hangat dan kembali memeluk tubuh Dama dengan erat. Rasanya Pragas tak ingin melepaskan pelukannya, tubuh Dama sangat candu untuknya.
"Sekarang gantian, saya yang bakal ngejar kamu bukan kamu lagi yang ngejar saya." finalnya.
Dama tak menyahut perkataan Pragas dan memilih memejamkan matanya. Telinga dan hatinya sudah kebal dengan semua perkataan yang muncul dari mulut Pragas.
Marena dia sedang berfikir, 'Pasti cuman bacotan doang. Semua cowok sama aja.'
"Tapi nanti kalo saya dapetin kamu lagi, saya yang pihak atas dan kamu pihak bawah ya?"
Dama yang syok lantas berbalik badan dengan cepat. menatap Pragas dengan wajah meremehkan Pragas.
"Mata lu! Otong lu segede lidi sok-sokan mau jadi seme. Yang ada uke lu nggak puas anjerr!!" Maki Dama, sambil menyingkirkan badan Pragas agar menjauh dari tubuhnya. Saking gemasnya dengan perkataan Pragas yang sangat nyeleneh pikirnya.
"Saya nggak mau jadi uke , saya lebih tua daripada kamu. Jadi saya yang seme!" Pragas membalas ucapan Dama dengan sedikit ngegas.
"Pihak uke nggak mandang umur, Pak Pragas Leo Pamungkas." Dama bales dengan tekanan tiap katanya.
Pragas tertawa pelan dan merangkak mendekati Dama dan memeluknya lagi. Kali ini pelukan yang membuat darah Dama berdesir.
"Akhirnya kamu mau ngomong panjang sama saya. jangan diemin saya ya? Nggak kuat saya." ujarnya dengan nada gemas.
Dama yang mendengar itu membuat dirinya senyum-senyum gaje alias senyum nggak jelas. jantungnya disko.
Di kasih yang gemes model Pragas aja langsung bereaksi hati dan jantungnya. Apalagi itu bibir nggak ada abisnya buat senyum-senyum.
Dasar bulol, di kasih yang gemes dikit auto luluh!
Sekarang mereka lagi pangku pangkuan. yang pasti dan yang jelas, Pragas di pangku oleh Dama. Kaki Pragas melingkar di pinggang Dama yang terasa nyaman apalagi bahu yang sejak tadi Pragas jadikan sandaran, rasanya sangat nyaman.
Dama yang lagi nonton cuman diem nikmatin hangatnya tubuh Pragas, tangannya bahkan sudah tidak bisa diam. Tangan kanannya dia masukan ke dalam baju Pragas dan lebih tepatnya mengelus dan meraba punggung halus si guru.
Dama bosen nonton soalnya, di layar nunjukin tanyangan spongebob yang episodenya itu-itu mulu. Tapi karna ada Pragas dia jadi betah.
"Gas, lu ngantuk?"
Pertanyaan Dama hanya di jawab dengan gelengan kecil dari sang submisive. Namun tak lama Pragas melepas pelukanya, menunjukkan wajah sedih. Dama gemas, dengan sigap remaja itu menangkup kedua pipi Pragas hingga mengerucut.
"Ututu, baby nya daddy Dama kenapa , hm?"
Pragas melepas tangan Dama dan dengan gampangnya pria berumur 25 tahun itu gantian menangkup pipi Dama , mendekatkan wajah lalu mengecup singkat bibir Dama , lalu bergati ke pipi kanan dan kiri lalu ke dahi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY TEACHER, MY UKE!
Diversos| SLOW UPDATE ! | judul awal : "saya guru," "dan gue murid lu!" and now : my teacher, my uke! "saya nggak mau jadi uke , saya lebih tua daripada kamu. jadi saya yang seme!" - Pragas "Pihak uke nggak mandang umur, Pak Pragas Leo Pamungkas." - Dam...