w a j i b m e n i n g g a l k a n j e j a k !
happy reading
×××
"ASTAGHFIRULLAH , BAPAK NANGIS!?"
Semua mata mengarah ke Pragas, begitupun dengan Dama yang sedikit terkejut saat melihat mata Pragas yang memerah.
Niatnya memang mau menghampiri Pragas, namun dia kalan cepat dengan Stella yang sudah memeluk erat tubuh kecil Pragas.
"Baby , kenapa?" Pragas tidak menjawab, justru semakin erat memeluk tubuh Stella di ceruk lehernya. Stella dengan telaten mengusap kepala , punggung dan pundak Pragas.
Dama yang melihat itu memalingkan wajah, dia muak saat melihat Stella yang selalu ada disisi Pragas. Dia muak saat melihat tubuh Pragas di sentuh oleh orang lain.
Miliknya. Ya berarti itu hanya miliknya seorang! Tidak ingin dirinya bagi-bagi ke siapapun!
"By , jawab kamu kenapa? Dari tadi loh kamu kayak gini. kamu kenapa , hm?" Stella melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi Pragas hingga membuat Stella leluasa melihat wajah sembab Pragas.
Pragas hanya diam dan menunduk, menyembunyikan wajahnya yang memerah. Malu, ada anak murid yang lain soalnya, Gusto dan Dewa.
Dewa yang melihat itu hanya terkekeh pelan, melihat Dama dan Pragas bergantian.
Dengan sengaja, Dewa menarik dagu Pragas hingga mereka bertatapan. Lalu Dewa berdeham,
"ekhemm!"
YASSHH!
Pancing nya mendapatkan apa yang Dewa inginkan. Dama menoleh kearahnya dan juga Pragas!
Dengan amat sangat sengaja, Dewa mengusap air mata Pragas yang mengalir di pipi putih itu sambil berbisik amat sangat pelan, bahkan bisa di katakan hanya menggerakkan bibir sesuai dengan konsonan hurufnya.
"Maaf pak gagas, saya cuma mau liat ekspresi Dama."
Pragas yang paham makin kencang nangisnya. memeluk tubuh Dewa.
Stella , Karissa , Gusto dan Dama saling pandang.
Apalagi Stella yang menatap tak menyangka kejadian dihadapan nya ini.
"Pacar gue kok malah cocok jadi uke?" gumam Stella.
BRAKKK!!!
"LEPAS , ANJING!"
SRETTTT!!!
Dama menarik kasar tubuh Pragas sampai terlepas dari pelukan Dewa. Tubuh Pragas terhuyung-huyung, membuat dirinya seperti melayang-layang.
Dewa melepaskan cengkeraman tangan Dama di kerah bajunya. Lalu menampilkan senyum liciknya , mendekati tubuh Dama yang memang hampir sama tingginya.
Membisikkan kata-kata yang membuat Dama diam. "Putusin Karissa, atau Gagas buat gue dan lu nggak akan ada kesempatan apapun buat milikin dia."
Rahang Dama mengerat, tatapannya kian tajam saat merasa tak terima dengan perkataan Dewa.
bug!!
Dama mendorong tubuh Dewa dengan kepalan tangannya dan itu jelas membuat Dewa sedikit mundur.
"Jaga ucapan lu! Lu straight ga usah sok-sok an mau ngambil milik gue." desis nya.
Dewa tertawa meremehkan ucapan Dama, menunduk untuk sedikit tertawa dan kembali mendongakkan kepalanya untuk menatap mata Dama.
"Milik lu? yang mana? Gagas? halu banget anjing, pacar lu itu si Karissa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TEACHER, MY UKE!
Random| SLOW UPDATE ! | judul awal : "saya guru," "dan gue murid lu!" and now : my teacher, my uke! "saya nggak mau jadi uke , saya lebih tua daripada kamu. jadi saya yang seme!" - Pragas "Pihak uke nggak mandang umur, Pak Pragas Leo Pamungkas." - Dam...