SEDUCING HOT DUDA🔞🔞

69

Skye menatap ke arah bocah kecil yang sedang berjalan melaluinya itu dengan tatapan bingung. Bagaimana bisa dia melewatkan hal terpenting di hidup adiknya? Ia tidak mengetahui sama sekali bagaimana caranya keponakannya itu bisa mendapatkan ayah baru. Maksudnya bagaimana pada akhirnya Verena luluh dan bisa menerima David kembali, padahal dari awal Verena yang meminta agar menutup semua akses yang berhubungan dengan David.

Akhirnya karena penasaran, Skye bergegas keluar. Ia melihat Verena dan David yang berinteraksi bersama, keduanya tampak saling mencintai terpancar dari wajahnya. Walau bagi Skye masih terasa aneh karena Verena berakhir dengan pria tua yang seumuran dengan ayahnya.

Pria tua itu juga menatap ke arah adiknya penuh cinta dan hal itu terlihat sama sekali tak wajar di mata Skye. Akhirnya semua orang menyadari kehadiran dari Skye. Skye kemudian menghampiri mereka dengan langkah yang dibuat sedikit cepat.

Tempo yang cepat itu sebenarnya Verena artikan dengan Skye tidak sabar mengetahui pernikahannya dengan David. Mereka tak lama lagi menikah dan Verena benar-benar berada di puncak kebahagiaannya saat ini.

"Apakah tidak ada wanita yang seumuran denganmu di luar sana, David?" tanya Skye langsung dengan sinis yang membuat Verena yang mendengarnya terkejut. Skye tidak biasanya berujar seperti itu, apa karena tidak ada Kelsea sehingga Skye yang berperan jadi seorang pahlawan sekarang?

David yang mendapatkan komentar sinis dari Skye hanya menghela napasnya. Iya sudah menyebar mentalnya untuk menarik simpati dari Skye ataupun kedua orang tua Verena, semua keluarga Verena. Dia akan menahan kesabaran dari semua komentar sinis dan rasa tak setuju karena menikah bersama Verena, tapi jika cinta sudah berbicara, mereka bisa apa?

Saat ia sudah mulai menerima Verena, ia sudah mengerti bahwa restu yang akan diberikan oleh keluarga Verena tentu saja minim alias belum tentu diberikan restu secara langsung. David tahu hubungan mereka itu adalah hubungan di mana ia harus memperjuangkan Verena dan juga Verena sendiri yang harus memperjuangkannya. Hubungan dengan rentang usia yang terlalu jauh tentu saja akan mendapatkan banyak penolakan.

Tak mudah berada di hubungan yang memiliki pautan umur terbilang jauh. Walaupun sudah memiliki anak, tapi tetap saja hal itu sulit untuk dijalankan. Hal ini yang membuat David menolak mati-matian Verena sejak awal, walau keras kepala dan kegigihan Verena bisa juga meluluhkan dirinya.

Verena menatap ke arah saudarinya tak setuju, bagaimana bisa di hari yang bahagia nan cerah ini Skye malah mencibir dan tak memberikan restu? Verena yakin dia sudah cukup dewasa untuk memilih dan menerima pasangan mana yang akan ia nikahi. Namun kenapa Skye malah menunjukkan perilaku sebaliknya yang membuat Verena jengkel.

"Aku dan David ingin bertemu dan bercengkrama di sini. Kenapa kamu malah begitu?" tanya Verena pada Skye yang laggsung menarik kursi untuk ikut duduk dengan kedua orang tuanya.

"Kamu bagaimana, sih? Masa menerima laki-laki yang umurnya sama dengan Daddy?" tembak Skye langsung kepada orang tuanya.

Marahan dari adik kecilnya itu sama sekali tak ia hiraukan. Malah menuding kedua orang tuanya, kenapa masih memberikan restu kepada David yang jelas jelas lautan umurnya dengan Verena terlampau jauh?

Verena yang mendengar itu pun tentu saja ikut naik pitam. Bagaimana bisa Skye malah mengabaikannya? Ia berhak berbicara disini karena ia yang memiliki hubungan dan ingin menikah. Melihat sang calon istri ingin mengeluarkan taring, tentu saja David langsung menahannya.

"Jangan begitu, aku mengerti keresahan semua orang. Kamu harus lebih sabar untuk mendapatkan perhatiannya," bisik David yang langsung membuat Verena tidak jadi memuntahkan lahar panas yang sudah siap ia semburkan ke wajah Skye.

Wanita itu akhirnya hanya bisa menghela napas. Sejujurnya dia sangat capek untuk berhubungan dengan masalah yang sama setiap saat.

"Kamu tenang, Skye, tidak harus memakai tenaga jika berbicara." Rara mencoba menjadi penengah. Ia juga sebenarnya berat untuk memberikan restu kepada David untuk menikahi anaknya itu. Namun apa mau dikata, ia tak bisa lagi mengekang anak bungsu perempuannya. Verena berhak menentukan pilihannya sendiri, walau jauh panggang dari api.