BAB 26

9.8K 191 0
                                    

David memijit kepalanya. Dua wanita asing masuk dalam hidupnya tiba-tiba, dan sekarang mereka membuat kepala otaknya mau pecah. Laki-laki itu masih duduk merenung, apa yang harus dia lakukan sebenarnya. Menyatukan Verena dan Vanessa adalah memasukan dirinya sendiri dalam dua kandang singa yang sedang PMS. 

Gadis keras kepala seperti Verena tentu tidak akan menurut begitu saja, walau David marah, mengusir, laki-laki itu yakin Verena akan tetap tinggal. 

David Miller: Aku sedang berada di New Zealand dalam waktu yang tidak ditentukan, ketika aku pulang aku akan memberitahu. 

David membaca kembali isi pesan yang akan dia kirimkan pada Vanessa. Dia yakin, ini adalah pilihan terbaik untuknya. Ketika pesan itu sudah berhasil terkirim, David meletakan ponsel miliknya. Dia mulai memikirkan hal-hal yang terjadi belakangan ini, ada dua wanita asing yang tiba-tiba masuk dalam hidupnya, merebut semua perhatian yang membuatnya kembali melupakan Auri, sang istri tercinta. 

Verena memeriksa penampilannya di cermin, dia baru saja bersiap-siap untuk menggoda David. Dengan lingerie satin lembut, berwarna merah, Verena akan berpura-pura memakai pakaian casual, walau yang dia maksudkan agar David tergoda.

"Semoga Daddy maafkan aku, jika tahu semua ini." Verena berkata pada diri sendiri, sambil menyisir rambut keritingnya. Menambah minyak rambut, agar rambutnya tidak mengembang.

Gadis itu tersenyum di depan kaca, dia memakai lipstik berwarna merah menggoda. Verena memajukan bibirnya, sebenarnya dia ingin punya kisah hidup yang mulus seperti orang-orang, tapi apa daya jika dia sudah terlanjur jatuh cinta pada David, laki-laki tua yang masih sangat menggoda. 

Gadis itu berjalan keluar dengan gaya songong di depan pintu, ingin menunjukan. "Akulah gadis paling seksi, akulah sang pemilik malam, maka datang dan sentulah aku."

"Bagaimana? Apa kau suka dengan penampilan aku?" tanya Verena dengan percaya diri, sambil memainkan rambutnya. David hanya mengangkat alisnya, rasanya ingin tertawa, di mata David, dia hanya anak kecil yang sedang memakai pampers.

"Aku mau memasak, kau ingin makan apa? Aku akan masuk," tanya David. Verena mengerucutkan bibirnya, Pak Tua ini tidak memuji penampilannya. Berbeda dengan ayahnya yang terus memuji istrinya, menyanjung, dan terus menyentuh Rara. Sering melihat hal itu, membuat Verena ingin mendapatkan pasangan yang bisa memperlakukan dirinya seperti Gerald. Ketika bertemu dengan David, Verena tahu bahwa he's the one, tak ada keraguan sama sekali. 

"Aku akan membantu." Verena menawarkan diri, berjalan menuju David yang hanya menatapnya datar. Verena sedang mempelajari ekspresi David, apa Pak Tua ini tertarik padanya atau tidak tertarik sama sekali, walau ekspresi David tidak terbaca sama sekali. Apakah Pak Tua ini sedang menahan dirinya, agar tidak menerkam dirinya sekarang?

Verena terlalu percaya diri, ya gadis itu memang percaya diri, dan jarang menaruh pikiran buruk pada orang lain, berbeda dengan kedua saudarinya yang suka suudzon dan berpikir berlebihan. Verena adalah orang yang paling positif dia antara keluarganya. 

David berjalan menuju dapur. Verena mengikuti dari belakang, melihat punggung tegap laki-laki itu, rasanya dia ingin meloncat dan jadi bayi koala di belakang David. 

"Kau ingin memasak apa?" tanya Verena sengaja menggosokkan payudara miliknya ke lengan David, tapi dasar Pak Tua yang sudah impoten tidak terpengaruh sama sekali. 

David tahu, sangat tahu apa yang gadis cacing ini inginkan, hell otaknya masih waras untuk melakukan hal yang tidak seharusnya, menodai Verena sama saja menodai anak sendiri, bagi David anak Rara dan Gerald juga anak-anaknya. 

"Apa makanan terbaik dari Jerman yang bisa ditawarkan di sini?" David menatap Verena, masih berjongkok di depan kulkas mini miliknya. Tak terlalu banyak bahan makanan, tapi dia bisa memasak apa saja.

SEDUCING HOT DUDA🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang