62

5.7K 158 1
                                    

Pagi-pagi sekali pintu kamar Verena dan David sudah diketuk dari luar. Verena masih malas-malasan bangun karna dia masih mengantuk, sekarang weekend. Waktunya untuk tidur lebih lama dan tak memikirkan tentang pekerjaan.

"Pak Tua, bisakah kau buka kan pintu?. Aku masih sangat mengantuk," ucap Verena sambil memejamkan matanya dan berbalik arah memeluk selimutnya dengan kuat.

David yang juga masih mengantuk terpaksa dia juga yang bangun. David dengan mata yang masih mengantuk dia berjalan menuju pintu. Dia tahu pasti si cerewet Sweeny yang tidak sabar bertemu dengan Oma dan Opanya, bocah cantik itu sudah sibuk menyiapkan baju khusus memasak dan juga dress cantik berserta keranjang untuk memanen buah.

Setelah membuka pintu Sydney langsung memeluk David. "Sydney ada apa pagi-pagi sudah bangun?"

"Baba kau lupa? Ini sudah weekend, Baba. Kita akan mengunjungi rumah Oma dan Opa, bukan?" David seketika bari teringat akan hal tersebut. Pria itu tersenyum bangga, dia jadi tahu apa saja kesukaan Sydney Sweeny. Sangat suka nonton kartun Barbie, dan suka memasak dengan tangan mungilnya yang begitu lincah pun dia sangat cerewet seperti ibunya. Tapi yang paling David suka adalah rambut keriting khas yang sama seperti ibunya, ibu dan anak itu tak ada bedanya.

"Emm ... Sydney nanti ini masih terlalu pagi, Sweeny...."

"No ... Baba! Aku sudah tidak sabar bertemu dengan mereka. Ayolah, Baba." Sydney sudah merengek, padahal biasanya Verena suka berangkat sore hari dan akan tiba pada malam hari walau orang tuanya sudah tidur, beruntung dia sudah menyimpan kunci jadi tinggal masuk saja.

"Sydney sudah mandi?" tanya David lagi.

"Aku ingin mandi bersama Baba. Di mana Bubu?" tanya bocah itu kepalanya mencari di mana sang ibu.

"Bubu masih tertidur. Ayo, kamu mandi lebih dulu."

"Aku ingin membangunkan Bubu dulu, Baba. Agar segera bersiap." Semangatnya tak bisa ditanding, Verena yang mendengar itu terus tersenyum walau rasanya ingin tidur lebih lama.

"Biarkan Bubu tidur dulu, ya, setelah kamu siap sudah mandi, sudah sarapan baru kita akan bangunkan Bubu." Sydney pun berpikir sejenak dan menganggukan kepalanya.

"Baiklah, Baba." David menggendong anaknya.

"Baba kapan kita ke sana?" tanya Sydney lagi. Tangan mungilnya dia angkat ke udara. David tak pernah berinteraksi bersama anak kecil selama ini, tapi Sydney yang cerewet dan selalu ceria membuat dia jadi kesayangan semua orang.

"Nanti Sweeny saat kamu sudah mandi lalu sarapan."

"Baiklah, Baba...." David membawa Sydney ke kamar mandi. Setelah melepas semua baju anaknya. Anaknya itu langsung saja masuk bathub dengan terburu-buru. Bocah itu sudah begitu tak sabar, padahal kata Verena hampir sebulan sekali mereka bertemu. Sydney suka bersama Omanya karena dia sangat dimanjakan dan mereka memiliki kesukaan yang sama.

"Sydney hati-hati kamar mandi itu licin nanti kamu bisa terjatuh."

"Maaf, Baba. Baba tidak mandi juga?" tanya Sydney saat dia sudah duduk di Bathub yang belum diisi air.

"Nanti setelah Baba memandikan kamu," ucap David.

"Naik dulu, Sydney Baba mau mengisi air hangatnya dulu." Sydney pun menuruti ucapan Babanya.

"Baba kemarin-kemarin Baba pergi ke mana?" tanya Sydney lagi. David yang sedang menyiapkan air mandi untuk anaknya diam sejenak. Pria itu menelan salivanya dengan kasar, setiap pertanyaan ini mmebuat dia merasa jadi manusia gagal dan juga manusia pecundang di muka bumi ini. Tanpa sadar tangannya terkepal, setelah ini dia akan menebus semua kesalahan yang dia lakukan, bahagia bersama keluarga kecilnya dan punya banyak anak. Nama-nama kota di dunia masih banyak untuk diberi pada anak-anak mereka.

SEDUCING HOT DUDA🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang