Prologue

1.6K 58 8
                                    

To : Dad

Kurasa aku terpaksa mengundur kedatangan ku dad, mungkin aku akan sampai di London lusa karena masih ada yang harus ku urus di sini. See you in two days .xx

Aku bersyukur di dalam hati mengingat aku sangat pandai dalam membuat berbagai alasan. Aku mematikan ponselku setelah mengirim pesan kepada ayahku. Tidak mau mengambil resiko kalau kebohonganku bisa saja akan terungkap secepat kilat. Aku menyapu seisi bandara ini dengan kedua mataku. Betapa aku merindukan kota kelahiran ku ini. 

Aku dapat merasakan darahku berdesir. Seketika senyuman di wajahku muncul dengan mudahnya tanpa aba - aba khusus dariku. Aku memutuskan untuk berjalan menuju smoking area dan menempatkan diriku disana. Tidak ada salahnya menghabiskan satu batang rokok sembari menunggunya datang menjemputku.

Aku menempatkan diriku di salah satu kursi kosong di ruangan ini tanpa memedulikan dua laki - laki lain yang juga berada di ruangan sempit ini. 

"Tidak pernah berubah" aku dapat merasakan seseorang bersuara dari belakang punggungku. Aku pun menoleh karena suara tersebut terdengar sangat familiar di telingaku. Mataku membola ketika mendapati seorang laki - laki tengah bersandar di tembok dengan tangan yang terlipat tepat di dadanya.

"Louis!" ia menatapku sembari tersenyum dan tanpa berpikir panjang aku segera memeluknya dengan erat. "Aku berniat menunggu mu disini tetapi ternyata kau berada disini" lanjutku masih di dalam pelukannya.

"Ku kira kau sudah berhenti?" Louis menatap ku dengan kedua alisnya yang terangkat.

"Tidak semudah yang ku bayangkan" ia hanya terkekeh mendengar jawaban dariku. "Kau tau, aku berbohong kepada dad kalau aku baru sampai di London lusa" lagi - lagi ia terkekeh mendengar ucapanku.

"Ternyata kau benar - benar tidak mau ketinggalan pesta nanti malam" aku mengangguk dengan penuh semangat. Setelah berbincang cukup lama dengan Louis di smokng area, kami akhirnya berjalan keluar dan meninggalkan bandara.

***

From : Dad

Baik lah Zoella, aku akan dengan senang hati menunggu kedatangan mu, tentu kau tau kami semua merindukan mu sweatheart. See you in two days.

Aku tersenyum membaca pesan dari ayahku yang baru saja sampai beberapa detik yang lalu. Memang tidak sulit untuk membohonginya mengingat ia sangat percaya kepadaku. Sejak aku berumur berusia delapan tahun aku tinggal di California bersama nenekku. Sementara itu, semua anggota keluargaku berada di London. Berita buruknya adalah nenekku baru saja meninggal dua minggu yang lalu dan ayahku tentu saja tidak akan membiarkan anak perempuan satu - satunya ini tinggal di negara orang sendirian. Terlebih lagi di usiaku yang belum menginjak tujuh belas tahun. Sehingga dengan segala kekuasaannya ia mengurus semua kepindahan ku ke London.

Mengingat sebelumnya aku pernah tinggal di London dan aku masih berhubungan baik dengan beberapa temanku. Salah satunya adalah Louis tentunya. Kemarin Louis memberiku kabar bahwa akan diadakan pesta besar - besaran nanti malam di sebuah mansion milik temannya yang kaya raya, tentu saja aku tidak akan menolak. I'm a partyholic.

"Zoella berhentilah tersenyum seperti itu, kau mengerikan" aku tersadar dari lamunanku saat mendengar ucapan Louis. Aku tersenyum ke arahnya, kali ini senyuman yang lebih lebar.

"Ayahku percaya Louis" aku mengangkat ponsel yang ada di tanganku dan tersenyum penuh kemenangan ke arahnya.

"Bukannya dia memang selalu percaya kepada mu?" ucap Louis membuatku tersenyum bangga. "Ah ya, good girls are bad girls that haven't been caught" aku tertawa mendengar ucapannya yang sedikit sarkastik. 

"Party time, all day all night" kami berteriak bersama, kemudian kami menatap satu sama lain dan tertawa kencang.

"Tidak sia - sia kita berteman sejak sekolah dasar kalau ternyata hasilnya kita menjadi sekompak ini, Zoella" untuk kesekian kalinya untuk hari ini, aku tertawa mendengar ucapan Louis.

haii! jadi aku bakal langsung post next chapternya hari ini juga
please kasih feeds back biar aku semangat nerusinnya .xx
Barbara Palvin as Zoella btw!

The Heart Wants What it Wants // z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang