"namaku...." ini semua di luar perkiraan ku, astaga benar - benar buruk. Haruskah aku memberi tahu yang sebenarnya? tetapi cepat atau lambat ia akan mengetahuinya juga. "Zoella, Zoella Malik" lanjut ku dan kemudian hening.
"astaga" ia bergumam pelan tetapi aku dapat dengan jelas mendengarnya. Aku merasa sangat bodoh karena tidak mengenali wajah kakak kandung ku sendiri. "dad bilang kau baru akan sampai di London lusa" aku menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.
"hmm... sepertinya aku harus pergi" aku berjalan meninggalkan Zayn dengan cepat tetapi sesuatu mengingatkan ku membuat ku dengan terpaksa berbalik. "tasku tertinggal, bisa kau ambilkan?" aku menunjuk ke arah tas hitam yang berada disebelahnya.
"terimakasih" tanpa aba - aba aku segera meninggalkannya dan berlari bak pelari profesional.
"mati aku, mati aku" aku bejalan keluar dari mansion dan duduk di kursi taman. Aku menyentuh bibirku dan demi tuhan aku merasa sangaat bodoh.
Terakhir kali aku bertemu dengan Zayn adalah ketika usia kami masih dua belas tahun, setelah itu aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Ia menghabiskan masa - masa junior high schoolnya di asrama untuk para atlet. Sementara itu ayah dan ibu sangat jarang mengunjungi ku, mungkin hanya satu tahun sekali. Hanya Will sajalah yang dengan rutin mengunjugi ku dan selalu berhubungan dengan ku.
William Malik adalah kakakku sekaligus kakak dari Zayn juga. Aku bahkan hampir lupa kalau aku punya kakak selain Will, astaga. Jadi jangan salahkan aku mengenai kejadian tadi karena aku sendiri tidak mengetahui bagaimana bentuk Zayn yang sekarang. Kami sudah lima tahun tidak bertemu dan berhubungan.
Aku sudah berada di dalam mobil Louis dan sedang berada di dalam perjalanan pulang. Beruntung karena ia berhasil menemukan ku di taman tadi. Selama di perjalanan aku hanya terdiam memikirkan betapa bodohnya hal yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu.
"ada apa dengan mu Zoe?" Louis yang sedari tadi tidak nyaman dengan keheningan ini pun akhirnya memulai pembicaraan.
"i'm okay" aku tersenyum ke arahnya dan segera mengecek ponsel ku.
From: Will
Cepatlah pulang aku sangat merindukan mu ZoeTo : WIll
Pesawat ku baru akan terbang besok Will, bersabar lah. you know that miss you too :)Sinar matahari pagi berhasil mengenai wajahku membuatku harus menarik selimut ku sampai menutupi seluruh wajahku. Aku mencoba untuk kembali tidur, tetapi gagal. Persetan dengan Louis yang lupa menutup tirai jendela kamar ini semalam. Aku dapat merasakan seseorang memeluk ku dari belakang, aku menoleh dan mendapatkan Louis yang sedang tertidur dengan wajah innocentnya. Astaga aku lupa kalau aku tidur dengannya semalam.
Kalau di lihat - lihat sebenarnya Louis mempunyai wajah yang sangat tampan, ditambah lagi dengan otot bisepnya yang terbentuk sempurna. Beruntung lah aku karena dapat merasakan pelukannya seperti ini.
"Lou" aku mencubit hidungnya pelan membuatnya mengerang kecil. "ini semua salah mu Louis, aku tidak bisa tidur lagi" Louis dengan perlahan membuka matanya.
"Selamat pagi sweatheart" Louis tersenyum lebar membuat matanya menyipit.
"akan ku buatkan sarapan, lebih baik kau segera mandi Louis" aku bangkit dari tempat tidurku dan mengikat rambutku asal.
"kau sexy Zoe" aku memperhatikan ekspresi wajahnya yang berubah menjadi lebih serius membuat pipiku memanas.
"aku tahu itu" aku mengedipkan sebelah mataku.
Keesokan harinya aku sudah berada di bandara berkat Louis yang dengan senang hati mengantarkan ku kembali ke bandara. Sesuai dengan janji, Will akan menjemputku disini dan aku akan berpura - pura kalau aku baru saja sampai dari California. Aku berdiri menunggu kedatangan Will dengan tidak nyaman. Pikiran ku melayang sesaat ketika aku bertemu Zayn di pesta Harry. Ia mengetahui kebohongan ku, astaga ayah bisa marah besar kalau tau aku berbohong. Sejauh ini mengingat prestasiku yang sangat baik, ayah tidak akan pernah curiga dengan apa yang ku lakukan di California.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Heart Wants What it Wants // z.m
Hayran Kurgu"Cause good girls are bad girls that haven't been caught" Zoella, gadis yang terbiasa tinggal terpisah dari keluarganya dan sudah terbiasa hidup membohongi ayahnya dengan topeng perempuan baik - baik pun akhirnya harus pindah dan tinggal kembali ber...