1

1K 50 14
                                    

"kau sudah cantik Zoella, ayolah kita bisa terlambat" aku menatap Louis dari cermin yang ada di hadapan ku. Aku dapat melihatnya berdiri dengan gelisah sambil mentap jam tangannya berkali - kali.

"sedikit lagi Lou" aku mengoleskan lipstick merah yang berwarna senada dengan gaun yang ku kenakan di bibirku. "selesai" aku tersenyum kearah Louis dan segera mengambil tasku sebelum meninggalkan kamar Louis.

"hot as fuck" aku hanya meninju lengannya pelan dan kami berjalan menuju mobilnya yang sudah di siapkan sejak tadi.

Mewah, memang benar ketika Louis mengatakan bahwa pesta ini di adakan di sebuah mansion mewah. Aku menggila ketika melihat beberapa mobil sport terparikir di parkiran mansion ini, ketertarikan ku terhardap mobil sport jauh lebih besar dibandingkan dengan ketertarikan ku kepada pria - pria tampan pemilik mobil tersebut. Mengingat dunia balapan adalah hal yang sangat menggambarkan diriku. Selama di California aku bergabung dengan sebuah club pembalap jalanan California. Jangan heran jika di usia ku yang baru menginjak tujuh belas tahun, aku sudah bisa mengemudi jauh lebih baik dari Louis.

Setelah memarkirkan range rover hitam miliknya, Louis berjalan ke luar dan membukakan ku pintu. Aku tersenyum ketika menerima perlakuannya yang tidak biasa dan kemudian mengaitkan tanganku di lengannya lalu berjalan memasuki mansion mewah ini. Tidak henti - hentinya aku berdecak kagum melihat arsitektur mansion ini yang sangat berkelas.

Aku dan Louis memasuki mansion ini dan sialan karena pesta ini benar - benar kelewat mewah. Aku mengikuti Louis yang sedari tadi tidak melepaskan kaitan tanganku di lengannya. Aku dapat melihat beberapa orang yang ku duga adalah teman Louis tersenyum ke arah kami.

"Harry!" seru Louis dengan semangat ketika kami sudah berada di hadapan teman - temannya. "pesta mu sangat hebat, kau benar - benar bajingan" mereka semua tertawa sementara aku hanya tersenyum canggung.

"kau benar - benar brengsek karena tidak bilang akan membawa bidadari kesini Louis" Harry menoleh ke arah ku dan setelah itu ia mengulurkan tangannya ke arah ku, mengerti akan maksudnya pun aku mejabat tanganya.

"Harry" ucapnya dengan suara beratnya, jangan lupakan betapa sexynya suara itu.

"Zoella" aku tersenyum ke arahnya sementara teman - temannya yang lain menatap ke arah kami.

"silahkan nikmati pesta ini Zoella" aku mengangguk dengan senang ke arah Harry.

"Zoella, kenalkan aku Tom" pria bertubuh kekar yang sedari tadi memperhatikan kami pun akhirnya angkat bicara dan mengulurkan tangannya ke arah ku, aku pun segera menjabatnya.

"aku Liam" aku pun dengan senang hati menjabat tangan pria yang terlihat begitu ramah ini.

Aku kehilangan Louis. Keputusan bodoh ku yang mengatakan bahwa aku bisa mengambil minuman ku sendiri membuatku ingin menjambak rambut ku sekarang. Aku berjalan mengitari mansion ini sambil sesekali menyesap tequila yang berada di tangan ku. Semakin malam pesta ini menjadi semakin liar saja, di tambah lagi dengan lampu mansion ini yang sudah di redupkan.

Aku melihat sofa besar di ujung ruangan yang sedang tidak ditempati oleh siapapun dan aku memutuskan untuk menempatinya. Aku dapat merasakan beberapa kali pria yang melewati ku menatap ku seolah - olah aku ini adalah mangsanya.

"boleh aku duduk disini?" suasana mansion yang sekarang terlihat lebih gelap dari sebelumnya membuatku tidak dapat melihat jelas wajah pria yang sedang berbicara dengan ku.

"sialahkan" aku terseyum ke arahnya dan bergeser dengan tujuan berbagi sofa dengannya.

"kau sendirian saja?" aku menatap matanya yang mendarat di mataku membuat ku harus menelan ludahku. Aku merasa wajahnya sangat familiar bagiku.

"ya, aku kehilangan teman ku" ia hanya mengangguk dan menghabiskan minumannya dalam sekali tegukan. Aku memperhatikan wajahnya dari sini dan sialan karena aku begitu mengagumi pemandangan yang ada di samping ku. Bagimana bisa ia terlihat begitu tampan walaupun dilihat dari tempat yang gelap seperti ini?

"berhenti menatapku seolah - olah kau ingin menelanjangiku nona" aku hanya tersenyum canggung ke arahnya. Sialan.

Aku bergerak tidak nyaman karena sekarang ia lah yang menatap ku dengan begitu intens sehingga berhasil membuatku salah tingkah. Ia mendekat kearah ku dan dari jarak sedekat ini aku dapat melihat betapa tampan dan familiarnya wajahnya. Sejurus kemudian sudah tidak ada jarak lagi diantara kami dan aku pun sudah berpindah menjadi di atas pangkuannya. Ia memperdalam ciumannya pada ku dan membuat ku menggila, entah atas dasar apapun aku melingarkan tanganku di lehernya. Tangannya berada di tengkuk ku, mendorong ku agar memperdalam ciumanku padanya. Persetan dengan siapa aku pulang nanti. Aku sudah tidak peduli karena ini jauh lebih, astaga ini terlalu nikmat.

Tangan pria yang bahkan aku tidak tahu siapa namana pun bergerak diatas pahaku, sentuhannya benar - benar membuat ku tidak bisa menolak dan hanya dapat pasrah dengan semua perlakuaanya. Ia meremas bokongku membuat ku mengerang pelan. Sementara ia sibuk menciumi bagian leher ku, wajah seseorang terlintas di kepalaku membuat ku segera mendorongnya menjauh, ia terlihat terkejut dengan perlakuan ku tetapi aku tidak peduli.

"tolong katakan pada ku siapa nama mu" ia mengangkat kedua alisnya terlihat bingung dengan perkataan ku. "cepat katakan" aku bertanya sekali lagi.

"Zayn, nama ku Zayn Malik" demi neptunus uranus dan saturnus aku ingin meledak sekarang juga. Aku menutup mulut ku dan bergerak turun dari pangkuannya. Aku berniat untuk meninggalkannya tetapi sial karena tanganku tertahan olehnya.

"hei kita belum selesai, ada apa dengan mu?" ia menatap ku bingung. Udara di mansion ini tiba - tiba saja mendadak menjadi panas, entah karena suasana saat ini sedang menegangkan atau karena pria yang ada di hadapan ku ini memang sangat sexy dan panas. "siapa namamu?" tanyanya lagi membuatku kikuk.

"namaku...." ini semua di luar perkiraan ku, astaga ini benar - benar buruk. Haruskah aku memberi tahu yang sebenarnya? tetapi cepat atau lambat ia akan mengetahuinya juga. "Zoella, Zoella Malik"

hayoloh Zoe!
jadi intinya Zayn itu kakaknya Zoella, akan dijelaskan lebih lanjut di chapter selanjutnya oke hehehe.xx
vomments for next chapter yaa!

The Heart Wants What it Wants // z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang