Tiga belas

226 21 0
                                    

halo! terima kasih sudah membuka chapter ini. maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, mohon kritik dan saran nya ya! dan jangan lupa vote dan komen. Enjoy🤍

Sore itu cuaca tiba-tiba berubah, hujan mengguyur kota Jakarta dengan derasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu cuaca tiba-tiba berubah, hujan mengguyur kota Jakarta dengan derasnya

Hawa dingin dan suara petir yang menggemuruh semakin membuat suasana menjadi buruk

"Kepada siswi Arkana Nadirga, untuk segera ke ruang guru sekarang juga" suara dari speaker sekolah menggelegar ke seluruh penjuru sekolah

Arka yang sedang menghapus papan tulis langsung menghentikan pekerjaan nya, ia menoleh sebentar ke arah pintu yang tepat Arjuna baru saja datang

Arjuna dan Arka saling bertatapan sebentar, Arka pun keluar melewati Arjuna yang berhenti menatap Arka

Ia menepuk bahu Arjuna melewati nya tanpa sepatah kata pun

Arka pun melangkah keluar kelas dengan jantung yang berdegup tidak karuan

Tiba-tiba diri nya menjadi takut dan nyali nya menciut

Arka berusaha menenangkan dirinya dan mengumpulkan keberanian nya

Arka membuka pintu ruangan tersebut dan masuk ke dalam, ia mendekati meja guru yang ada di hadapan nya

"Berdiri disana" ujar seorang pria paruh baya dengan jabatan sebagai guru bagian kesiswaan

Arka hanya diam dan mengikuti perintah sang guru, guru kesiswaan itu bangun dari duduk nya dan mulai menceramahi Arka

"Kau sebagai ketua osis seharusnya bisa mengatasi masalah ini tanpa kekerasan tapi apa? kau sudah tidak ingin jadi ketua osis ya? saya bisa saja menurunkan jabatan mu sekarang juga, Arkana."

Arka menunduk "Maaf pak, saya lalai dari tugas saya"

"Bahkan kau tidak bisa menjaga kembaran mu itu dengan baik" ujar guru itu

Saat itu Arka menjadi pusat perhatian di ruangan tersebut, ada yang menatap nya kasihan dan juga ada yang tidak peduli

Arka hanya diam saat di ceramahi hingga guru itu kesal dan memukul kepala Arka "Kau dengar tidak?"

Arka tersadar dan mengangguk "Iya pak, saya dengar"

Guru itu menghela nafas nya "Kau bisa keluar sekarang" Arka mengangguk dan pamit keluar dari ruangan

Di koridor Arka diam seperti batu yang sedang berjalan, kepala nya lumayan berdenyut setelah di pukul oleh guru itu

Kelas yang baru saja ia datangi sudah sepi, karna ada rapat sore ini banyak murid yang pulang lebih awal

Arka mengambil tas di atas kursi nya dan berencana untuk pulang juga

"Kak Arka? apa kau baik-baik saja?" Harza masuk ke dalam kelas

Pretty Boyfriend  | CBGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang