Dua puluh Sembilan

107 15 1
                                    

halo! terima kasih sudah membuka chapter ini. maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, mohon kritik dan saran nya ya! dan jangan lupa vote dan komen. Enjoy🤍

Suasana kelas yang tenang membuat penghuni di dalamnya semakin fokus dengan ulangan yang berada di hadapan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana kelas yang tenang membuat penghuni di dalamnya semakin fokus dengan ulangan yang berada di hadapan mereka

Hari ini sedang berlangsungnya ulangan Matematika wajib, hampir semua murid yang ada di dalam kelas itu kewalahan mengerjakan ulangan kali ini, terlebih lagi yang mengawas adalah guru killer yang pasti tidak akan ada yang berani untuk menyontek.

"Duh ini susah sekali! ini soal mtk atau masalah hidup sih? sama rumitnya" eluh Arka sambil menggaruk kepalanya frustasi

Perutnya yang sudah keroncongan membuatnya semakin pusing dan kesal dengan kertas yang ada di depannya

Arka melihat sekelilingnya dan mereka semua tampak biasa saja dan terus menulis di atas kertas itu

"Kepada siswa Arjuna Nadirga, di harapkan untuk segera ke kantor guru sekarang juga!" suara speaker itu menggelegar ke seluruh ruang

Arjuna yang di panggil pun segera mengumpul kertas ulangan nya (pinter mah bebas) dan izin untuk pergi ke kantor guru

"Ayo anak-anak! sebentar lagi istirahat. cepat kumpulkan kertas nya" perintah Bu Intan

Satu per satu siswa mengumpulkan kertas ulangan mereka dan berjalan keluar kelas. Karna semakin sedikit yang tersisa di dalam kelas, Arka pun mengisi dengan asal-asalan dan langsung mengumpulkannya (tidak boleh ditiru ya❗️)

•••

Saat sedang makan bakso di kantin, ponsel Arka tiba-tiba bergetar menandakan ada pesan masuk

"Nanti kau pulang dengan Kiran ya. Aku akan lama pulang karna ada keperluan yang ingin ku beli" pesan itu muncul di layar ponsel Arka

Arka mengerutkan dahinya tidak paham "Kenapa harus dengan Kiran? apa dia tidak keberatan?"

"Tidak, aku sudah tanyakan padanya"

"Baiklah" percakapan itu pun berhenti

Jihan yang melihat Arka fokus dengan ponselnya pun bertanya "Kau chatan dengan siapa?"

"Dengan Arjuna" jawab Arka

Jihan melihat Arka dan Arjuna secara bergantian lalu menghela nafasnya "Padahal meja kalian sebelahan, kenapa harus lewat chat?"

"Mager katanya" jawab Arka

"Hadeuh" Jihan menghela nafasnya lagi karna lelah dengan kelakuan 2 bersaudara ini

•••

Jam pelajaran terakhir pun berakhir dengan cepat karna pak Adit hanya memberikan tugas

Pretty Boyfriend  | CBGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang