halo! terima kasih sudah membuka chapter ini. maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, mohon kritik dan saran nya ya! dan jangan lupa vote dan komen. Enjoy🤍
ARKA POV
Hari ini adalah akhir pekan dan aku berencana untuk pergi hari ini. Kemana? ya tentu saja ngapel kerumah ayang
Aku sedang mencari baju yang cocok untuk hari ini
"Aku tidak punya baju" gumam ku di depan setumpuk pakaian yang baru saja ku keluarkanSetelah berfikir lama, akhirnya aku putuskan untuk menggunakan hoodie dan juga celana panjang berwarna hitam dan abu-abu
"Yasudahlah toh juga hanya di rumahnya saja" ujar ku lalu mengganti pakaian ku
•••
Aku sampai di rumah Kiran dengan cepat karna menggunakan motor, lalu aku berjalan kedepan pintu utama rumahnya sambil membawa helm ku
Ting Nong!
"Sebentar!" sahut seseorang dari dalam rumah
Tak lama keluar seorang wanita paruh baya dengan senyum nya menyambutku
"Halo Arka" sapa tante Karina
"Selamat siang tante!" balas ku dengan senyum terlebarku, walaupun sedikit berlebihan tapi kita harus tetap menjaga image kan di depan calon mertua?
"Ayo masuk dulu" ajak tante Karina kemudian mempersilahkan ku masuk
Kami duduk di kursi ruang tv "Jangan tegang begitu, santai aja sama tante" ujar tante Karina
Aku hanya tersenyum sambil menenangkan diriku yang gugup
"Gimana ga tegang, aku nya sedang ngobrol dengan mama nya pacar ku" jawab ku dalam hati
"Oh iya, gimana kamu sama Kiran?" tanya tante Karina membuka percakapan
"Kami udah jadian, tante" jawab ku
Tante Karina menutup mulutnya karena terkejut "Serius kamu? kok Kiran ga ada cerita"
Aku ikut terkejut karena bisa-bisa nya Kiran menyembunyikan hubungan kami dari bunda nya
"Beneran tante? aku sedih lho Kiran ga ada ceritain hubungan kami sama tante" ujar ku dengan berpura-pura menangis
"Aduh jangan nangis sayang, nanti buna marahin Kiran nya" tante Karina mengikuti drama ku
Aku seketika terdiam karna mendengar hal yang berbeda dari ucapan Tante Karina sebelumnya "Tante tadi bilang apa?"
Tante Karina menggenggam tangan ku kemudian tersenyum "Karna kamu sekarang pacarnya Kiran, berarti panggilnya bukan tante lagi tapi buna, Oke?"
"E-eh serius tante- maksud saya buna?" Tante Karina mengangguk
"Udah buna restuin kok kalian, tenang aja" Aku langsung memeluk buna dengan erat
"Makasih banyak Buna" punggung ku pun di elus pelan oleh buna
"Tolong jaga Kiran buat buna ya? dia itu tidak sekuat yang terlihat" ujar Buna
"Iya bun-" ucapan ku terpotong setelah seseorang berdehem
"Ekhem" Kiran berdehem sambil menatap kami dengan tajam
"Ah Tuan putri nya udah siap tuh, buna tinggal dulu ya!" pamit Buna lalu pergi
Aku tersenyum melihat Kiran yang menunjukkan wajah kesalnya, aku menepuk tempat kosong di samping ku
Kiran pun duduk di samping ku masih dengan wajah datarnya, aku mencium wangi dari sabun yang Kiran pakai
"Kamu baru selesai mandi ya?" tanya ku
"Iya, buna tadi bicara apa aja?" dengan mode serius Kiran, aku malah melihatnya menjadi sangat imut
"Aku suka wangi nya" ujar ku tanpa mempedulikan pertanyaan Kiran
Yang di puji malah membuang wajahnya "Kau selalu saja membuatku seperti ini"
"Apa? aku kan hanya bilang kalau aku menyukai wangi mu" balas ku sambil menahan diri untuk tidak mencubit pipi nya
"Bodo amat" ujarnya sambil menatap ku dengan tajam
Bukan nya takut, dia malah semakin terlihat menggemaskan "Susah ternyata punya pacar imut" batin ku
•••
Setelah bosan tidak melakukan apa-apa, tiba lah waktu makan siang
"Kamu mau makan apa?" tanya Kiran
"Hmm apa saja, kau ingin pesan dimana?"
"Aku akan memasakkan nya untuk mu" jawab Kiran
Aku seketika salah tingkah "Y-ya terserah kau saja, aku memakan semua kok"
Kiran pun tampak berfikir "Kalo gitu, ayo kita pergi ke supermarket dan kau pilih bahan yang ingin kau makan"
•••
Kami pun sampai di salah satu supermarket yang berada di dekat rumah Kiran
Kami berkeliling sambil menentukan apa yang akan dimasak hari ini "Aku mau makan sup ayam!" ujarku
Kiran pun mengambil beberapan sayuran dan juga daging ayam untuk di potong
"Tolong di potong beberapa bagian ya mas" ujar Kiran kepada seorang pekerja di bagian tempat pemotongan daging
"Oke mas" balas pekerja itu
Aku memperhatikan pria itu dengan seksama karna selama ia memotong ayam, dia terus mencuri pandang kearah Kiran.
tentu saja aku tidak bisa membiarkan nya begitu saja, saat Kiran memainkan ponsel nya, aku diam-diam mendekatinya dan memeluk pinggang nya
"Kamu beli berapa potong, SAYANG?" tanya ku dengan menekankan kata yang terakhir
Kiran memasang wajah bingung nya "Hanya beberapa potong saja, kan cuman untuk kita berdua"
Aku menunjukkan senyum kemenangan ku setelah mas-mas pekerja itu berhenti melirik Kiran
"Ini mas" ujar pekerja itu kemudian aku menerima daging itu sebelum diterima oleh Kiran
"Makasih mas" ujar ku dengan tersenyum
•••
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boyfriend | CBG
FanfictionHampir seluruh masa sekolah Arka dihabiskan dengan mengagumi lelaki cantik yang populer di sekolahnya, banyak perempuan dan laki-laki yang mengejar sang pujaan hatinya. Apakah Arka berhasil mendapatkan cintanya? "Kau itu seperti eskrim" - Arka "Mak...