Tiga puluh Satu

124 16 4
                                    

halo! terima kasih sudah membuka chapter ini. maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, mohon kritik dan saran nya ya! dan jangan lupa vote dan komen. Enjoy🤍

•flashback on•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•flashback on•

Setelah Arka pulang, Kiran berniat untuk memakirkan motornya di halaman rumah tapi ia melihat sebuah mobil sudah terpakir disana

Ia melihat plat mobil tersebut "Ayah?" gumamnya

Perasaan tidak enak muncul memenuhi dada Kiran
"Kenapa dia datang lebih awal? katanya malam"
entah mengapa ia menjadi kesal melihat mobil itu

Kiran akhirnya memakirkan motornya diluar halaman dan masuk lewat pintu belakang rumahnya

Kiran masuk dengan pelan-pelan agar ayahnya tidak menyadari dia

Saat ia ingin melewati ruang tv, Kiran mendengar suara ayahnya yang sedang berbicara dengan seseorang

"Iya sayang..aku juga kayak gini biar kita bisa bayar hutang itu" Kiran terkejut mendengar nya

Ia berusaha menahan amarahnya sambil merekam pembicaraan ayahnya dengan orang yang ia duga adalah selingkuhan nya sebagai bukti

"Apa? hahaha ngga dong. aku cinta cuman sama kamu aja, klo sama dia cinta duit nya aja hahaha"
dengan suara yang keras Jefran- Ayah kiran tertawa

Kiran tidak bisa menahan lagi emosi nya, ia keluar dari tempat persembunyiannya.

Jefran terkejut melihat putra nya yang muncul tiba-tiba "H-halo nak" sapa nya dengan gugup

Kiran menatap tajam Jefran "Siapa yang barusan kau bicarakan?" tanya Kiran

"Hah? bicara apa sih kamu nak. Ayah ga bicarain siapa-siapa" bantah nya

"Itu siapa mas? anak kamu?" suara wanita terdengar dari ponsel Jefran

Kiran menatap ponsel Jefran dengan mengepalkan tangan nya

"Sudah kuduga, kau pasti mau rujuk dengan buna karna sedang butuh uang kan?" ucapan Kiran membuat Jefran naik darah

"Ngomong apa sih kamu?! diajarin adab ga?" ujar Jefran dengan nada tinggi

Kiran tidak takut dengan nada tinggi ayah nya dan terus menjawab ucapan Jefran

"Gausah bicara sopan santun deh, kau tidak pantas mengatakan itu padaku"

"Wah makin gede, makin kurang ajar ya kamu" ucap Jefran yang semakin emosi

"Buna ga pantes dapat laki-laki brengsek kayak ayah" entah tanpa sengaja Kiran mengucapkan hal itu

PLAK!

Jefran menampar Kiran dengan keras pada pipi kanan nya "Benar-benar tidak tau malu!"

Pretty Boyfriend  | CBGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang