Tujuh belas

153 15 0
                                    

halo! terima kasih sudah membuka chapter ini. maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, mohon kritik dan saran nya ya! dan jangan lupa vote dan komen. Enjoy🤍

"Nih! aku sudah yakin 100% jawaban ku benar" dengan percaya diri Arka memberikan jawaban nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih! aku sudah yakin 100% jawaban ku benar" dengan percaya diri Arka memberikan jawaban nya

Kiran melihat kertas jawaban itu dengan seksama dan terlihat mengulas senyum nya sedikit

"Kau sudah ada peningkatan, bagus" Arka menampakkan wajah senang nya

"Yes! aku yakin pasti nilai ku akan naik setelah ini" Kiran mengangguk

"Aku yakin kau pasti bisa" Arka berusaha menahan dirinya agar tidak nge blush

"Omong- omong, setelah ujian apa kau ada waktu?" Tanya Arka hati-hati

"Ada, kenapa?" Arka bernafas lega

"Aku ingin mentraktir mu" Kiran memasang wajah bingung

"Kenapa?" tanya Kiran

Arka menggaruk tengkuk nya "Aku ingin berterima kasih padamu karna kau sudah memberikan ku motivasi untuk belajar dan membantu ku untuk memahami pelajaran yang awalnya tidak ku pahami"

Kiran mengangguk paham "Baiklah, lagipula aku senang bisa membantu TEMAN ku"

Arka yang awalnya ngeblush akhirnya menjadi kesal karna ia masih terjebak friendzone

"Nasib friendzone" ujarnya dalam hati

"Kenapa suasana ruangan ini jadi mencekam?" tanya Kiran dalam hati

•••

2 minggu kemudian...

"Baik anak-anak, karna masa ujian sudah selesai. pengambilan rapor akan dilaksakan besok, jadi apapun hasilnya nanti, kalian sudah bekerja keras. bla bla bla" pak Dean masih berbicara di depan sana

Sementara Arka terhanyut dengan pikiran nya sendiri "Selama ujian, aku tidak benar-benar dalam keadaan kesulitan. apa aku benar-benar bisa membanggakan papa dan mama?"

"Bapak akhiri, terima kasih semuanya dan nikmati libur kalian" pak Dean pun keluar dari kelas

Jihan yang melihat Arka diam setelah pak Dean keluar, ia menepuk bahu Arka untuk sekedar menyadarkan nya dari lamunan

"Kau kenapa? seperti ada yang kau pikirkan" tanya Jihan

"Bukan apa-apa" Arka kembali tersenyum dan mengalihkan topik

"Kau ingin pergi kemana selama libur ini?" Jihan menghidupkan ponselnya dan menunjukkan sesuatu kepada Arka

"Aku akan pergi kesini!" ternyata Jihan berencana untuk liburan ke jepang

"Wow seru ya!" Arka tampak kagum karna itu juga adalah salah satu keinginan nya untuk pergi liburan ke jepang

Namun apalah artinya jika ia hanya liburan sendiri, sama saja ia akan kesepian

"Kau ingin ikut?" tanya Jihan setelah melihat reaksi Arka yang excited

"Mau saja, tapi kapan kau akan berangkat?" tanya Arka

"Lusa, ayo kita berlibur bersama!" Arka tiba-tiba teringat jika ia punya janji dengan Harza saat liburan nanti

"Ehm..aku sepertinya ada janji di hari itu, lain kali saja ya kita liburan bareng nya"

"Ouh begitu, ya sudah saat pulang nanti aku akan membawakan banyak oleh-oleh untuk mu!" Jihan langsung memeluk Arka

Yap! itu adalah salah satu hal yang paling Jihan sukai, ia bisa memeluk Arka seharian jika bukan Arka yang duluan menghentikan nya

•••

Hari pengambilan rapor pun tiba, banyak mobil mewah berjejeran disana. Bisa dikatakan karna sekolah ini termasuk sekolah yang bergengsi.

Para siswa menunggu di luar kelas selagi orang tua mereka masuk kesana, terlihat beberapa siswa sudah berwajah pucat termasuk Arka. Meskipun ia merasa ada kemajuan selama ujian kali ini, tapi ia takut kenyataan menghancurkan ekspektasi nya

"Permisi nak, benar ini kelas XI A?" seorang wanita paruh baya bertanya kepada Arka

"Iya bu, benar." Arka mempersilahkan wanita itu masuk ke kelas

"Terima kasih ya nak" Arka mengangguk dan izin keluar dari kelas lagi

"Ya Tuhan! semoga kali ini sesuai dengan ekspektasi ku" Arka berdoa dalam hati

"Jangan khawatir, nilai mu pasti akan baik-baik saja" Arjuna yang datang entah darimana langsung berada di samping Arka

Arka hanya tersenyum kecil dan lagi-lagi berdoa di dalam hatinya

Tak lama Tian keluar dari kelas sambil membawa 2 rapor yang ada di tangan nya

"Bagaimana pa? tidak ada masalah kan?" tanya Arjuna

Tian tersenyum lalu memeluk kedua anak nya itu "Kalian hebat! papa bangga dengan kalian"

Entah mengapa setelah mendengar kalimat itu, Arka seperti ingin menangis. Sudah lama kata-kata itu tidak terdengar olehnya.

"Apa ku bilang, semuanya pasti akan baik-baik saja" dengan wajah bangga nya Arjuna berjalan bersama Arka

"Tetap saja itu akan menjadi menegangkan, lagipula siapa sangka aku bisa masuk 10 besar setelah tahun lalu nyaris peringkat terakhir" Arjuna kembali menatap kembaran nya lalu mengusap kepala Arka

"Artinya usaha mu berhasil dan tidak sia-sia" Arka mengangguk dengan senyum nya yang cerah, mungkin ini adalah hari terbaiknya.

Selagi mereka berdua berbincang, tiba-tiba Harza datang dari arah berlawanan

"Kak Arka?" Arka yang dipanggil melihat ke arah Harza

"Halo!" Arka menyapa Harza dengan senyum nya

"Gila, manisnya" ucap Harza dalam hati

"Sudah ambil rapor kak?" Harza mencoba basa-basi

"Iya sudah, kamu?" Harza menggangguk

Arjuna yang seperti nyamuk hanya memperhatikan mereka berdua, ia sesekali melihat bagaimana Harza berbicara dengan Arka

"Ah aku sudah menduga, pasti kamu yang jadi juara 1 nya" Arka merasa bangga dengan tebakannya

"Apa-apaan itu, kakak sudah melihat di mading kan?" protes Harza

"Hahahaha sudah, aduh ketahuan" Mereka berdua tertawa dengan pembicaraan mereka yang tidak jelas itu

"Eh halo kak Arjuna, maaf aku baru sadar kakak ada disini juga" lalu Arjuna hanya tersenyum ramah

"Yasudah aku pamit dulu ya, jangan lupa janji kakak!" Arka mengangkat jempol nya isyarat mengiyakan ucapan Harza

Setelah Harza pergi, Arjuna langsung menceletuk "Harza suka dengan mu"

Arka langsung menatap kembaran nya itu dengan ekspresi bingung "Apa maksudnya kau tiba-tiba mengatakan itu?"

Arjuna merangkul bahu Arka "Dasar perempuan, tidak peka"

Lalu terjadilah pertengkaran karna Arka tidak terima dikatai tidak peka

TBC

Pretty Boyfriend  | CBGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang