mereka yang tidak sadar bahwa cinta mulai tumbuh dalam hati mereka.
James tidak yakin kapan tepatnya mereka mulai sangat dekat. Maksudnya adalah dekat, benar-benar dekat. Net tidak pernah memperlakukan James seperti teman-temannya yang lain. Meski mereka punya hubungan yang luar biasa di dalam kamar, tapi untuk dekat seperti teman, sepertinya tidak ada kesempatan untuk berharap hal seperti itu. James tidak tahu apakah Net pernah terpikir untuk memiliki hubungan pertemanan yang baik dengan dia. Karena selama ini, Net selalu menciptakan jarak di antara mereka. James tahu dia tidak ingin terlalu dekat-dekat dengan James, James pun awalnya begitu, meski sekarang dia tidak tahu ke mana rasa ingin memberi jarak sejauh mungkin dengan Net itu pergi. James bisa merasakannya, setiap kali Net menarik dirinya ketika dia merasa dia terlalu dekat dengan James.
Pokoknya sepanjang pengetahuan James mereka tidak sedekat itu, sedekat sampai James harus mau saja diajak membeli hadiah untuk ulang tahun ibu Net Siraphop.
Hari itu Sarah menelepon, meminta tolong James untuk menggantikan posisinya yang diminta oleh Net menemaninya memilihkan hadiah yang cocok untuk seorang ibu-ibu sosialita.
"Kenapa bukan kamu saja yang pergi?"
"Tidak bisa, James. Aku tadi hampir menyerempet seorang perempuan yang sedang bersepeda di jalan!"
James kaget. "He, terus orang itu bagaimana?"
Sarah terdengar mengeluh, "aduh, untungnya dia cuma luka parut, tapi sepedanya rusak James, dan bunga-bunganya..." Ucapannya terpotong begitu saja ketika dia mendengar suara perawat perempuan datang. James mendengar perawat berbicara kalau lukanya sudah dirawat, dan Sarah yang mengucapkan terima kasih.
"Lalu kamu sendiri bagaimana?"
"Aku tidak apa-apa, masih sempurna seperti biasa, tapi 'Nona Manis' sepertinya juga lecet, James. Aku langsung melemparnya begitu saja ketika aku melihat perempuan itu lepas kendali dan hampir jatuh ke arah parit, well, sepedanya saja yang jatuh ke parit, beserta bunga-bunga yang... aduh, tadinya cantik seperti yang membawa sepeda, tapi penuh lumpur sekarang! Tapi Nona Bunga Daisy tidak jatuh ke parit, untungnya. Gaun bagusnya tidak harus kena lumpur."
James tersenyum mendengar cerita Sarah. "Apa Nona Manis yang membawa bunga Daisy yang ada di atas sepeda lebih menarik perhatianmu ketimbang si Nona Manis?"
Nona Manis adalah nama sepeda motor milik Sarah. Terdengar umpatan dan suara terkekeh di seberang telepon. "Nona Manisku tidak bisa kamu banding-bandingkan dengan apa pun! Pokoknya kamu temani Net, ya. Tolong. Juga sampaikan ucapan maafku dan bilang kalau aku memiliki insiden di jalan ketika mau menemui dia. Aku tidak tahu harus minta tolong siapa! Aku cuma ingat kamu saja."
James berdecap, "Ya, ya. Aku mau melakukan ini, mau menemani orang itu, semuanya untuk kamu saja!"
Terdengar desahan lega di seberang telepon. "Aku sangat mencintaimu, sobat. Love you, man!"
James menggelengkan kepalanya ketika Sarah sudah memutus telepon. "Simpan ungkapan cinta itu untuk orang spesial untukmu nanti, Rah!"
Senyum James lenyap ketika melihat pesan yang dikirim oleh bibinya. Barisan kata-kata yang mengatakan kalau dia sudah berhasil kabur dari rumah. James buru-buru mengetik pesan untuk membalasnya.
"Pergi ke mana?"
"Bibi naik bus kedua, sekarang menuju panti asuhan."
KAMU SEDANG MEMBACA
temporary heart
Fanfiction[NetJames Fanfiction - Book 1] awalnya net hanya penasaran, kemudian setelah bersamanya dalam semalam, dia menemukan satu keistimewaan james yang dia kagumi, yakni kelihaiannya dalam urusan ranjang. berawal dari nafsu dan pandangan remehnya terhadap...