Siapa bilang Net tidak siap bekerja yang berat-berat dengan baju bermerek dan sepatu mahalnya?
Lelaki itu membantu saat sebuah mobil pick-up yang datang membawa daun-daun pintu yang terbuat dari kayu mahoni, berat dan ada sekitar 15 lembar pintu. Semuanya dia angkat sendiri dibantu oleh pekerja yang menurunkan pintu-pintu itu.
James melipat tangan diperutnya sambil memperhatikan gerak-gerik lelaki itu dari kajauhan. James ingat sewaktu dia melihat profil facebook Net. Kalau tidak salah ada beberapa tag dari saudari perempuannya yang seorang politikus itu, Net sedang memaku bangku dan meja taman. Captionnya; 'datang memperbaiki meja taman rumah, adikku adalah seorang kuli bangunan terbaik dimasa depan, haha!'. Bedanya difoto itu dia memakai celana pendek beserta kaus kelonggaran santai.
Net melipat lengan kemejanya ke atas melewati sikut, saat itu juga James melihat sesuatu berwarna cokelat melingkar di salah satu pergelangan tangannya. James menajamkan matanya penasaran. Kemudian tubuhnya menegang, terkejut. "Itu kan... mana mungkin dia masih menyimpannya?" gumam James. "Tidak mungkin. Buat apa dia berbuat begitu?"
"Kamu bicara dengan siapa, sih?"
James tersentak kaget sekali lagi. Dia menoleh ke sampingnya. "Sejak kapan kamu di sini?"
Sarah mengerutkan wajahnya sebal, "sudah sejak tadi! Bibimu menyuruhmu untuk mandi,"
Net menoleh ke arah mereka. Semua daun pintu sudah selesai dia pindahkan ke dalam. Saat mobil yang membawa pintu-pintu itu pergi , Net datang mendekat.
"Net, kamu disuruh ke dapur, pintu-pintu akan di pasang besok, hari ini semua pekerjaan dihentikan." Kata Sarah.
Net mengangguk kemudian matanya kembali melihat ke wajah lelaki yang kini masih menatapnya dengan tidak ramah. Wajah manisnya menggambarkan rasa tidak suka. Dia menaikkan sebelah alisnya menatap Net, seakan bertanya apa urusannya ke sini segala.
"Aku sudah bilang pada Bibimu dan juga ibu P'Dee kalau aku akan menginap."
Wajah James terkejut lagi. Kali ini dia terlihat tidak senang dengan informasi itu. Tapi dia tidak bilang apa-apa, dia mendelik, kemudian langsung berlalu dari sana begitu saja meninggalkan Sarah dan Net dengan langkah yang sengaja dia sentak-sentakkan di atas rumput.
Sarah melihat Net menarik kedua sudut bibirnya ketika wajahnya menunduk setelah mengikuti pergerakan James yang menghilang ke ruang dapur, dan dia menutupi senyumnya itu dengan jemari dari salah satu tangannya. Net melirik wajah Sarah, kemudian tersenyum pada gadis yang wajahnya terlihat bingung.
Pukul 5 sore. Kursi-kursi dan bangku sudah dikeluarkan semua oleh anak-anak di lapangan yang ada samping taman. Mereka meletakkan tiang mik dan juga kursi yang biasa dipakai oleh bibi James menjahit untuk duduk Sarah yang mulai menyetem gitar.
James duduk di salah satu bangku di situ. Seseorang baru saja mengambil tempat di kursi samping James duduk. James melirik sebentar, hanya sebentar saja kemudian duduk dengan lurus-lurus di kursinya. Net sudah berganti baju, kaus oblong biasa dan celana kain yang longgar. Dia terlihat berbeda dari yang biasa James lihat. Dia terlihat lebih sederhana dan biasa saja. Tidak terlihat seperti orang yang akan segan untuk ditemani oleh James mengingat latar belakang keluarganya dan juga...
Bagaimana dia membayar James untuk menemaninya setiap malam.
James menggeleng perlahan. Tapi dia begitu penasaran dengan maksud dan tujuan Net datang ke sini. Jadi dia mulai berbisik-bisik. "Apa tujuanmu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/314257952-288-k947354.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
temporary heart
Fanfiction[NetJames Fanfiction - 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟭] awalnya net hanya penasaran, kemudian setelah bersamanya dalam semalam, dia menemukan satu keistimewaan james yang dia kagumi, yakni kelihaiannya dalam urusan ranjang. berawal dari nafsu dan pandangan remehnya ter...