aku punya sesuatu untuk disampaikan di bagian paling bawah chapter ini. dan juga jangan lupa menyumbang bintang disetiap chapter yang kamu baca❤️😗
.
.
.James menutup pintu kamar condonya dengan jalan menendang. Saat itu tangannya penuh dengan oleh-oleh dari kebun panti. Dia juga tadi pergi belanja dulu ke supermarket, jadi tangannya sangat penuh dengan kantung belanjaan, juga keresek lain.
James meletakkan semua di meja, kemudian meraih ponsel yang sejak tadi berbunyi di sakunya.
"Kamu datang besok?" begitu bunyi pesan dari Net.
James tersenyum, jemarinya mulai bergerak di atas keyboard untuk membalas.
"Ya, hari ini Yim pulang, jadi aku akan pergi ke rumahnya." Balas James.
"Naik apa nanti?"
"Dijemput Sarah."
"Baiklah..."
"Hati-hati di jalan."James mengirimkan sebuah stiker kemudian meletakkan ponsel dan mulai membersihkan tempat tinggalnya yang sudah dia tinggalkan selama seminggu ini.
Jam enam sore lewat sedikit pintu kamar James sudah diketuk oleh gadis itu. James menyuruhnya masuk sementara dia masih bersiap-siap. Sarah berbicara lantang soal Yim yang seperti orang patah hati waktu Sarah melihatnya kemarin. Sarah pulang lebih dulu dan langsung menuju rumah Yim saat lelaki itu menelepon pada James dan Sarah sewaktu mereka masih di panti.
"Aduh! Baru pertama kali dekat dengan orang sudah patah hati!"
James yang sedang mencari-cari dompetnya mendengar itu tersenyum. "Cinta memang rumit, sebentar bahagia tapi bisa membuat terluka juga." Balas James ikut berteriak agar Sarah mendengar ke luar. James menemukan dompetnya, ketika dibuka, dia menemukan potongan polaroid yang dicurinya di antara tumpukan kartu. James mengeluarkan foto itu dan menyimpannya di laci meja kecil samping tempat tidurnya.
"Aku sudah menduga karena laki-laki itu tidak mau Yim memperkenalkannya pada kita! Sahabat-sahabatnya! Dan juga soal foto-foto mereka yang tidak pernah menampakkan wajahnya! Kenapa harus sembunyi-sembunyi begitu?"
James keluar dari kamar dan menemukan Sarah yang duduk menyandar di sofa dengan satu kaki menumpu di pinggiran meja.
"Ya sudah, sekarang kita hibur anak itu. Kalau bisa kita suruh dia melupakan cowok singapura misterius itu."
"Yim itu sedang tolol karena jatuh cinta. Taruhan, dia tidak akan dengar apa pun yang kita suruh!"
James menggeleng-geleng kepalanya. Mereka langsung pergi berangkat ke rumah Yim. Cowok itu tersenyum dengan sedikit dipaksa-paksa ketika melihat kedua sahabatnya.
Untuk pertama kalinya kedua sahabatnya melihatnya seperti itu. Udara sekitar Yim terlihat penuh awan abu-abu. Meskipun Yim pendiam, dia selalu ceria dan positif.
"Siapa sih orang itu?" Sarah melempar bantal sofa yang ada di depannya ke kursi tidur yang diduduki Yim.
Yim tidak bergeming setelah dilempar, dia mengambil bantal itu dan memeluknya ke dadanya, sambil terus menatap tembus dinding kaca yang menampakkan lapang kosong dan pagar dinding tinggi yang dilapisi tumbuhan hijau. Ada kolam plastik dan keponakannya yang sedang berenang bersama kakaknya di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
temporary heart
Fanfiction[NetJames Fanfiction - Book 1] awalnya net hanya penasaran, kemudian setelah bersamanya dalam semalam, dia menemukan satu keistimewaan james yang dia kagumi, yakni kelihaiannya dalam urusan ranjang. berawal dari nafsu dan pandangan remehnya terhadap...