08

716 85 1
                                    

Net dan James berjalan menuju sebuah supermarket di sekitar situ. Net mengikuti saja kemana lelaki itu pergi, mengekorinya ke tempat buah, ke tempat air dengan galon kecil-kecil, tapi dia membeli satu karton air mineral dalam botol. Dia membawa Net berkeliling dan akhirnya mereka di sini, mengantri di depan kasir.

"Buat apa semua ini?" Tanya Net, memperhatikan troli yang penuh.

"Buat kamu, aku lihat, kulkas itu kosong, pasti kamu jarang belanja karena makan di luar terus."

James meletakkan semua barang untuk di hitung, ketika selesai, perempuan yang berdiri di belakang meja kasir itu menatapnya dengan sikap menunggu. James mengerjap, kemudian seakan mengerti, dia meminta dompet Net.

"Kemarikan dompetmu."

Net menyerahkan dompet itu tanpa berpikir. James membuka dompet dan melihat foto polaroid yang sama yang dia curi, bedanya cuma ada foto satu orang saja di sana. Dan itu bukan foto Net, tapi laki-laki bernama Tutor itu. James pura-pura tidak memperhatikan dan mencabut beberapa lembar uang dan membayar.

...

Net melempar kunci mobilnya sembarang ke atas meja di sofa, kemudian langsung masuk ke dalam kamarnya meninggalkan James yang berdiri menatap dompetnya yang dia tinggalkan di samping kunci mobil.

"Kalau aku penipu dan perampok sudah kubawa lari semua hartamu." Gumam James sambil melirik pintu kamar yang dibiarkan menganga. James pergi meletakkan belanjaan ke dapur ketika dia melewati meja kecil di samping dapur, dia melihat laptop yang terbuka di atas meja yang dia lewati.

Habis meletakkan semua belanjaan, James melihat gelas berisi susu yang masih berisi hampir setengah tergeletak begitu saja di samping laptop tadi.

"Ckckck... dasar laki-laki. Aku laki-laki, tapi aku laki-laki yang berbeda daripada laki-laki kebanyakan!" James mengomel dulu sebelum meraih gelas berisi susu dingin itu. Yang tanpa sengaja tangannya menekan satu tombol di laptop sehingga laptop itu menyala di tengah remangnya ruangan.

"Hng??" James menoleh, karena tanpa sengaja matanya melihat satu gambar yang... nafas James tersentak ketika dia melihat sekilas ke dalam laptop, apa itu? Foto intim?

James melongokkan kepalanya ke arah kamar yang terbuka, dia masih mendengar suara air yang mengalir di kamar mandi. Dengan senyum jail yang mulai menghiasi wajahnya, dia meletakkan kembali gelas ke atas meja dan duduk di bawah lantai, menghadap laptop.

Namun senyumnya tiba-tiba lenyap begitu saja, sesuatu yang dia lihat di dalam laptop yang terbuka itu membuatnya seperti dilempari oleh batu di seluruh badannya. Wajah James menjadi lesi. Bibirnya menipis dan nafasnya menjadi berat. James mengangkat tangannya yang bergeletar itu untuk menekan kursor, melihat lebih banyak foto dan video intim yang tadi dia lihat. Bukan milik Net, melainkan milik James sendiri!

Semua video ini mestinya sudah musnah sesuai janji Max pada James ketika dia menghubungi James untuk kali terakhir setelah dia memutuskan hubungan mereka. Tapi... kenapa Net memiliki semuanya?! Dan pula untuk apa Net menyimpan ini?

James memberanikan dirinya, menekan tombol putar pada salah satu video, berharap itu akan berubah menjadi video tanpa dia di dalamnya.

"Ahhh... P'Max... P'Max khub..."
"Haaa... James..."
"Ahh... lebih cepat, Phi... lebih cepat...!"

James menekan tombol close beberapa kali dengan tidak sabar. Melihat dirinya sendiri yang mengerang keenakan di atas Max. Membuat dia teringat semua hal yang perlahan membuatnya merasa mual dan jijik pada dirinya sendiri.

temporary heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang