Para Bujang Pamit

296 40 33
                                    

"Huwaa, akhirnya aku mendapatkanmu kembali!" seru Han sambil menyandarkan punggungnya ke tembok kamar.

Setelah sempat berebut tempat tidur dekat tembok dengan Seungmin beberapa kali, akhirnya kini ia bisa mendapatkannya kembali.

Laki-laki itu lalu merebahkan tubuhnya ke kasur, menatap nyalang langit-langit kamar.

"Nanti siang aku akan kembali ke Korea. Jangan lupakan aku, ya!" ucapnya pada kamar yang sudah satu minggu ini ia tempati bersama Hyunjin, Felix, dan Seungmin.

"Arrrgh, aku akan merindukan tempat ini!" erang Felix tiba-tiba. Ia merasa tidak rela karena akan pergi.

Felix saat ini berada di kasur satunya, sama seperti Han sedang menatap nyalang langit-langit kamar.

"Tapi aku juga merindukan STAY..." celetuk Hyunjin yang ada di sofa kecil dekat pintu. Ia sedang menggambar sesuatu di ipad-nya. Laki-laki itu merasa sedih karena belum bisa membagikan gambarannya kepada STAY.

"Rasanya sudah lama sekali aku tidak berbicara dengan STAY..."

Seungmin ikut bergabung dalam obrolan, ikut mendukung Hyunjin sembari menata isi kopernya di lantai.

"Kenapa kita tidak boleh melakukan keduanya? Tetap tinggal di sini dan berkomunikasi dengan STAY?" ucap Felix semangat, bangun dari posisi tidurnya. Sesaat ia juga teringat dengan STAY yang ia jumpai kemarin.

"Aku juga berpikir begitu. Tetapi akan rumit jika informasi ini bocor ke publik. Tidak ada pengamanan bagi kita. Tempat ini juga akan didatangi banyak orang,"

Han memberikan pendapat.

"Kamu benar. Kita sama saja dengan melanggar aturan dari PD-nim untuk merahasiakan liburan kita."

Seungmin membenarkan.

"Desa ini memberikan banyak kenangan indah..."

Hyunjin tersenyum melihat gambar kumbang berwarna emas yang ada di layar.

"Kapan lagi bisa melihat Hyunjin jatuh ke sawah. Iya, kan?" ledek Han yang membuat semua orang di dalam kamar itu tertawa heboh.

Mereka kembali mengingat kejadian tempo hari saat Bangchan, Seungmin, dan Han ikut turun ke sawah membantu Hyunjin dan Changbin bangun, sekaligus mengangkat sepeda Dito ke jalan. Yang lainnya menunggu di atas, membantu membersihkan sepeda yang kotor itu dengan air yang ada di parit. Sore itu dipenuhi dengan gelak tawa.

"Apakah tubuhmu baik-baik saja, Hyunjin?" tanya Seungmin setelah tawanya reda.

Hyunjin mengangguk, lalu bercerita, "Anehnya aku tidak merasakan sakit. Mungkin karena padi-padi itu yang melindungiku."

Hyunjin kembali tersenyum, melihat ke arah Felix.

"Felix juga sempat memijat punggungku dengan mesin pijatnya," ucapnya penuh rasa terima kasih.

"Meskipun begitu, kamu harus memeriksakannya ke dokter." Pungkas Felix tegas.

"Aku akan menemanimu!" ucap Han menawarkan bantuan, seraya bangkit dari posisi terlentangnya tadi.

"Akan kulakukan setelah kita pulang ke Korea." Putus Hyunjin akhirnya, sambil mengangguk-anggukan kepala.

Laki-laki itu tersenyum lebar, merasa senang karena mempunyai para anggota grup yang selalu peduli dan mengkhawatirkannya.

Bujang Masuk Desa [STRAY KIDS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang