Nasi Pecel & STAY

296 40 28
                                    

"Hyung, mau ikut tidak?"

Bangchan yang baru saja berpapasan dengan Dito di dapur langsung menghentikan langkahnya.

"Ke warung makan dekat sini. aku akan membeli nasi pecel."

Seakan tahu jika Bangchan tidak mengerti apa itu nasi pecel, Dito menambahkan, "Nasi, sayur, lauk, dengan bumbu di atasnya. Seperti bibimbap, Hyung."

Dito memberikan penjelasan sambil menggerak-gerakkan kedua tangannya agar lebih mudah untuk dipahami. Setelahnya, ia bisa melihat kedua mata Bangchan yang bersinar.

"Ayo. Aku ingin mencobanya." Respon Bangchan antusias. Laki-laki itu menahan Dito yang hendak pergi lalu kembali berkata, "Dito-ya, boleh aku mengajak yang lain?"

"Tentu saja, Hyung. Ayo makan bersama-sama di sana!" ucap Dito setuju dengan ide Bangchan.

Bangchan mengangguk, bergegas menemui anggota lain yang sebagian ada di kamar, ada juga yang di halaman belakang.

Setelah semuanya berkumpul, mereka berdelapan bersama dengan Dito berangkat berjalan kaki menuju warung nasi pecel milik bibi Dito -  Kakaknya Bu Yuni.

Lokasi yang dimaksud Dito berjarak sekitar lima ratus meter dari rumah mereka. Karena ini sudah sore, mereka bisa bertemu dengan anak-anak kecil yang baru pulang dari surau untuk mengaji. Kebanyakan dari mereka berjalan kaki, ada juga yang dijemput oleh orang tuanya menggunakan sepeda angin.

"Mas Dito!" sapa salah satu anak laki-laki yang berpapasan dengan mereka. Dito mengangguk dan melambaikan tangan.

"Wah, saudaranya mas Dito ganten-ganteng, ya!" komentar sekelompok anak perempuan yang duduk di halaman surau. Hanya Dito yang paham bahasa mereka karena yang lain tidak mengerti Bahasa Indonesia.

Han dan Changbin mulai menebarkan pesonanya, memberikan gerakan tangan berbentuk hati yang membuat anak-anak itu tersipu malu. Sementara yang lain lebih tenang, mereka melemparkan senyum dan melambaikan tangan untuk menyapa.

Sekitar dua ratus meter menuju tempat tujuan, mereka melewati sebuah lapangan desa yang sepi. perjalanan terasa cepat karena mereka menghabiskannya dengan melakukan obrolan ringan.

"Itu warung bibiku, Hyung. Biasanya aku ke sana menggunakan sepeda. Tapi karena jumlah kita banyak, jadi lebih baik berjalan kaki saja." Dito memberikan penjelasan tanpa diminta.

Remaja itu sudah merasa nyaman untuk bercerita tentang hal-hal kecil kepada yang lain karena mereka selalu mau mendengarkan.

"Lauknya nanti bisa memilih sesuai selera. Ada tempe, tahu, telur, ayam, daging sapi..."

"Daging babi ada?" tanya Changbin sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan.

Saat ini Dito dan Han berada di depan, sementara Changbin dan yang lainnya berada di belakang mereka.

Dito terdiam. Berusaha menjawab dan menjelaskan sesederhana mungkin.

"Kalau itu tidak ada, Hyung. Karena di sini warganya mayoritas muslim jadi tidak akan ada yang mau membelinya."

Bangchan mendekati Changbin, langsung menjelaskan bahwa orang Islam dilarang untuk memakan daging babi.

"Ah, iya. Selama di sini apakah ada hal yang menarik perhatian kalian, Hyung?" tanya Dito penasaran.

"Kerbau bule. Baru pertama kali ini aku melihatnya!"

Hyunjin langsung memberikan jawaban, membuat Lee Know yang ada di sebelahnya menahan tawa ketika mengingat mereka berdua yang berlari saat bertemu dengan kerbau-kerbau itu.

Bujang Masuk Desa [STRAY KIDS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang