S2 - Terjadi Lagi

144 15 27
                                    

"Yang lain pasti senang karena kita sudah membawakan oleh-oleh untuk mereka." Ujar Changbin dengan mata berbinar.

Laki-laki itu tersenyum lebar, mengamati dua kantong plastik yang masing-masing berisi 5 botol susu segar berukuran sedang di kedua tangan Dito.

Sebenarnya tadi ia sudah menawarkan diri untuk membawakan kantong-kantong itu, tapi Dito menolak karena menurut remaja itu Changbin harus mengistirahatkan ototnya dari kegiatan mengangkat beban berat.

"Ngomong-ngomong, mengapa kita hanya membeli sepuluh botol?" tanya Felix tak paham, padahal di vila itu dihuni oleh 13 orang.

"Aku alergi susu sapi, Hyung. Kalau bapak dan ibu, keduanya memang tidak suka saja."

Jawaban dari Dito membuat kedua anggota Stray Kids itu mengangguk paham, tidak bertanya lebih lanjut.

Setelah keluar dari kedai - tempat mereka membeli susu segar dalam botol tadi, tiga laki-laki itu kembali melanjutkan perjalanan menuju vila.

Tentang bagaimana ketiganya bisa berada di lokasi yang berbeda dengan yang lain adalah karena Dito. Putra pertama Pak Yono itu meminta tolong kepada Changbin untuk membantunya membawa dua karung daun singkong yang akan dikirimkan ke peternakan warga. Felix - yang kebetulan sedang berada di sana menawarkan diri untuk membantu juga, sehingga akhirnya tiga orang itu berangkat bersama-sama.

Untuk sesaat Changbin merasa ada yang janggal dengan penampilan Felix kali ini. Ia berusaha mengingat-ingat, dan beberapa detik berikutnya ia langsung berkata, "Yongbok-ah, dimana topimu?"

Laki-laki yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu mendadak berhenti. Sebelah tangannya terangkat dan meraba kepalanya sesaat, lalu membulatkan matanya sesaat.

"Sepertinya tertinggal di peternakan tadi, Hyung." Ujarnya tidak yakin. Berusaha mengingat-ingat.

"Benar. Aku meninggalkannya di atas tumpukan karung singkong!" seru Felix berikutnya.

"Kalau begitu kita harus segera mengambilnya."

Dito mengajak Changbin dan Felix untuk berbalik, kembali ke peternakan yang tadi mereka kunjungi. Dan benar saja, topi hitam kesayangan Felix itu masih tergeletak asal di atas tumpukan karung daun singkong.

Setelah kembali pamit kepada beberapa orang yang masih ada di sana, kini mereka tengah melewati jalan setapak yang akan membawa mereka menuju jalan utama.

Ketika melewati lahan kosong yang penuh dengan semak dan pohon liar, pandangan Changbin terfokus pada semak-semak yang bergerak tak beraturan.

"Sepertinya ada sesuatu di balik semak-semak itu!" tunjuk Changbin pada tempat yang dimaksud.

Ketiganya kini berjalan lebih pelan, bermaksud untuk waspada sembari tetap mengamati semak-semak yang ditunjuk oleh Changbin.

Benar, terlihat daun-daun itu bergerak meskipun tidak ada angin yang berhembus kencang.

Felix mendadak memundurkan langkah. Kedua matanya menatap semak-semak itu dengan wajah pias. Ia kembali teringat dengan kejadian satu tahun lalu ketika ia dan Bangchan disapa oleh hantu penunggu kebun pisang.

SREKK!

Di luar dugaan Felix, muncul anak sapi yang melompat dari balik semak, lantas berlari tidak beraturan.

Bujang Masuk Desa [STRAY KIDS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang