"AKULAH PELURU TUA"

178 9 0
                                    

Di rumah tua ini

Aku masih berdiri melindungi

Sebuah memori yang penuh arti

Aku tidak ingin memori itu menjadi rapuh,

Seperti rapuhnya tulangku.


Hei ingatlah, akulah peluru tua

Bukan berarti renta,

Segala musim telah menyapa.


Hei ingatlah, akulah peluru tua

Yang belum hancur, aku ingin

Bersatu dengan senjata tetapi urat nadiku

Tidak kuat seperti dulu


Kau pasti tak mengenalku lagi

Cobalah ingat aku, ketika tubuhku terkapar

Penuh luka di sudut alun-alun kota,

Setelah butiran peluru itu menghajarku

Itulah ceritaku yang sekarang terkubur

Di gundukan debu

Banjarmasin, 20 juni 2022

Aksara KalbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang