Hujan kenapa harus takut?
Malam kenapa harus diam?
Kemarau kenapa harus acuh?
Siang kenapa harus melupakan?Awan kenapa harus ikhlas?
Langit kenapa harus memaafkan?
Debu kenapa harus patuh?
Tanah kenapa harus menipu?Apa?
Karena siapa?
Perintah?
Kehendak?Sebentar, aku siapa?
Manusia?
Hewan?
Iblis, malaikat?aku partikel kecil yang tak terlihat?
Ucapan kenapa kamu tidak suka?
Apakah aku hitam?
Apakah saya begitu berbeda?Mulut mengapa kamu mentertawakan?
Lantas kenapa kamu membicarakan?
Mata apakah kamu memperhatikan?
Otak bagaimana kamu bisa bingung?Tubuh apakah kamu bersalah?
Tangan adakah salah dengan mereka?
Jari mengapa suka menunjuk?
Telapak tangan pun tak tahu.Jiwa terbiasalah,
Untuk melupakan.
Emosi itu kutu ...
Kutu akan membunuh.Semakin tumbuh dia,
Jadi kutu yang berdosa.
Jangan jadikan kutu teman,
Karena kutu tidak beriman.Hati berkata diam saja,
Ini baru kata cinta.
Makna yang penuh kata,
Jika kata menjadi mata.Banjarmasin, 15 Mei 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Kalbu
PoetrySebuah karya puisi yang berisi tentang keresahan, aku kamu dan umat manusia. ___________________________________________ Aksara Kalbu @masky dilarang copy|paste karya.