"DALANG INVALID"

111 6 0
                                    


Ada Lara yang ku punya, Entah aku bagi ke siapa... Ada duka yang terasa, sungguh perih menusuk Kedalam dada. Kepergian beliau saat aku sedang berjalan, Dengan banyaknya beban yang aku timpa. Sungguh berat yang aku rasa, Tapi tak apa... Ternyata ihklas, adalah jalan satu-satunya.

Aku bertanya kepada Tuhan dengan hikmat, apakah jalan yang aku pilih bersama dalang itu sehat....? Malampun terus berganti tanpa ada balasan dari maha pencipta... Sedih, bingung, sunyi, hampa..... " berasa di ambang karsa.

Berjalan sendiri di tengah sepi.....
Kala kenangan menjadi invalid, yang jelas tidak berisi. Dalang itu membiarkan aku sendiri mencari sebuah karsa, ketika aku ingin mendalami semua itu, tetapi keadaanku sungguh tak berdaya...

Pertanyaan demi pertanyaan aku lontarkan, Sampai akhirnya, cara berjalan saja aku tanyakan. Namun, malah mendapatkan banyak kata yang begitu berserakan...

Kusempatkan lagi untuk bertanya wahai dalang invalid, Ketika aku sudah di titik beku sembari menguak
Memori memori yang terlantar ...!!

Saat sanak saudara kita berdatangan, engkau tak yakin mengeluarkan lidah yang gemulai Indah langgamnya .. Menahanya sampai keluar Bau pesing mu.... Sungguh lucu saja dalang, Engkau buta dengan petamu sendiri.

Sekilas hasrat sudah terlihat, engkau seperti ingin menjajakan popularitas, Beraroma khotbah yang sangat elektabilitas Yang dibaca sepanjang jalan hingga terdengar panas...!!

Sembari berdendang suara tembang fiksi yang di elukan hingga sang sinden, memberikan sesajen kepada sang dalang akibat Kerongkonganya kering,
betapa perih bukan ....?!

Aku mual tiada tertahan sebagai wayang bingung dan tak kuasa untuk diam, disuruh membaca semua tanda tragedi alam raya. Semua tokoh dalam tragedi berbicara lantang .... !! "Dalang itu masih meraba"..!!! Kesadaranku mulai merambat kalbuku, menyadarkan hasta kebodohanku.

Tuhan.. Sebegitu saja aku. Aku tidak mau menjadi wayang yang kesurupan, Cukup dalang itu saja. Tuhan... Tolong jangan biarkan aku tambah kelam dan hina.., Ya Tuhan.. Anggaplah itu doaku yang sangat sederhana dan bermakna, Sambil mengutuk dalang yang berdosa...

Banjarmasin, 16 Oktober 2022.

Aksara KalbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang