2

371 56 1
                                    

PRODS adalah sebuah organisasi yang diketuai oleh Ahn Yujin. Sebagaimana Jo Yuri mengibaratkannya, sebuah geng, hal itu tak jauh dari campur tangan sejarah organisasi tersebut. Awalnya adalah ketika beberapa siswi yang memiliki rasa cinta berlebih terhadap SMA Perdana Bangsa berkumpul dan mendukung sekolahnya ketika berlomba.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan mereka menjadi lebih terstruktur dan susunan organisasi pun mulai terbentuk. Dari supporteran, mendukung berbagai macam program sekolah, hingga mendirikan sebuah acara penggalangan dana demi membantu murid-murid yang berkekurangan secara ekonomi. Belakangan pun pihak sekolah mulai mendanai mereka untuk berkampanye tentang program beasiswa yang mereka gagaskan.

Ahn Yujin terpilih menjadi ketua PRODS ketika Ia tengah menyelesaikan bangku SMA kelas 1, dan dengan tingkat popularitas yang dimilkinya, mudah untuk PRODS berkampanye mengenai berbagai program sekolah serta menggait para murid untuk mengikuti events yang mereka adakan.

Beranggotakan 9 siswi, PRODS kini tengah mengadakan rapat mengenai lomba-lomba yang akan diikuti oleh SMA Perdana Bangsa dalam dua minggu ke depan.

Kim Gaeul, kelas 11 IPA 2, memegang jabatan tertinggi kedua setelah Ahn Yujin. Ia telah memimpin rapat, menggantikan Yujin yang saat ini tengah tergopoh-gopoh berlari ke arah ruang PRODS.

Pintu terbuka dan rapat pun terhenti sejenak, "Sorry. Pak Yul ngasih briefing kelewat batas waktu," ucap Yujin sembari menempatkan dirinya di kursi tengah meja berbentuk U tersebut.

"Santai, Jin. Baru mulai 15 menitan, kok." ucap Kazuha, sang bendahara PRODS.

Yujin hanya tersenyum tipis, "Yaudah, sampai mana nih?"

"Gue baru jelasin aja lomba apa aja dua minggu ke depan yang harus kita urus," sahut Gaeul sambil mengacungkan spidolnya ke arah Yujin, "lo yang take over aja gih."

Yujin pun berdiri dan mengambil spidol dari Gaeul, lalu Ia mulai melanjutkan sesi rapat sore itu. Ketua PRODS mulai menjabarkan tiap-tiap tugas yang akan diemban oleh para anggotanya. Mereka berdiskusi tentang properti apa saja yang akan dibawa saat lomba basket juga kemajuan penggalangan dana untuk program bantuan ekonomi mereka.

"Nah, jadi segitu dulu ya, guys. Rei, lo kan sie. Properti, daftar properti apa aja ntar kirim gue atau kasih di group chat ngga apa."

Rei yang tengah menuliskan daftar properti pun mendongakkan kepalanya, "Okee, siap ntar maleman yah, Kak."

Yujin hanya mengacungkan jempolnya dan beralih kepada sie. Acara mereka, Seo Youngeun, "Young, besok kirimin rundown acara penggalangan dana bulan ini ya. Gue tunggu sampe maleman ngga apa." Youngeun pun hanya mengangguk sambil merapikan berkas-berkas di hadapannya.

Saat mereka semua hendak membereskan berkas, seorang gadis bernama Liz pun terlihat tak nyaman terduduk di bangkunya. Rei pun menyikut lengannya, "Kenapa lo? Kebelet?"Tanya Rei tak tahan melihat tingkah temannya.

"I-itu ada yang kurang.." ucap Liz sedikit berbisik, "gue perlu ngomong ga sih?"

"Iyalah! Apaan emang? Buru bilang Kak Yujin gih," sahut Rei, "apa perlu gue bilangin?"

"E-eh, gue aja gapapa," Liz pun memberanikan diri untuk mengangkat tangannya. Yah, Liz memang terkenal canggung dan pemalu. Ia sendiri pun heran mengapa Ia bisa lolos dan masuk menjadi bagian dari PRODS.

Liz berdeham sedikit kencang, "K-kak, gue ijin mau nyampein sesuatu." Yujin dan anggota lainnya yang mendengar itu pun tersita perhatiannya. Yujin mengangkat alisnya, mengisyaratkan sang sie. Usda untuk melanjutkan perkataannya.

"Bukannya minggu depan juga ada lomba cheers, ya? Kayaknya sih emang lomba dadakan, temen gue anak cheers dan dia sempat ada omong ke gue soal lomba minggu depan."

Yujin pun terperangah, seakan-akan seperti kesambet petir di siang bolong, "Anjir! Pantesan si Yuri tadi rapat dadakan."

"Yuri? Yuri si wakil kapten cheers, Jin?" Tanya Yunjin sang sekretaris.

"Iye, si Yuri 11 IPS 2. Eh, bentar deh..." Yujin pun mencari sie. Perlengkapan yang seharusnya kini duduk di antara para anggotanya, "Ryujin mana? Kan pacarnya si kapten cheers, kan? Suruh tanyain gih."

"Ke toilet anjir tu anak, nggak balik-balik dari tadi!"

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan tampaklah Ryujin yang sudah dicari-cari, "Eits, kenape nih pada ngeliatin gue?"

"Yeee lama amat lo ke wc. Itu, pacar lo si Jisu, dia ngga ada bilang gitu minggu depan ada lomba cheers?"

Ryujin pun membelalakkan matanya, "EH BUSET! Gue lupa nyampein ke lo, Jin...."

Satu ruangan pun menghela nafas panjang. "Untung si Liz inget dan ngomong ke kita semua. Kalau ngga, perang udahan PRODS sama QUEENS."

Ryujin pun hanya tersenyum tipis sambil mengucapkan maaf berulang kali, "Yaudah, ntar gue yang omongan deh sama anak QUEENS soal lomba minggu depan."

Hikaru, selaku sie. Humas pun menyahut, "Eh, gue aja, Kak Ryu. Kan udah tugas gue juga."

Perdebatan kecil itu pun dihentikkan oleh Yujin yang tiba-tiba mempunyai ide cemerlang terselubung, "Udah, gue aja."

Pernyataan itu pun disambut keheningan sebab Ahn Yujin terkenal lumayan malas berurusan dengan QUEENS. Walaupun Jo Yuri merupakan salah satu teman dekatnya dan beberapa anggota QUEENS lainnya juga teman sekelasnya, tetapi ada seseorang dalam anggota QUEENS yang merupakan bagian dari masa lalu Yujin.

Shin Yuna, anak kelas 11 IPS 1, yang juga merupakan anggota QUEENS sejak kelas 10, adalah mantan kekasih Ahn Yujin.

Mereka pernah menjalin hubungan yang tak bertahan lama. Tetapi pesona kedua remaja itu membumbung tinggi hingga seantero sekolah kerap membicarakannya. Hubungan yang berjalan hanya enam bulan tersebut berhenti saat mereka memasuki semester 2 di kelas 10. Yah, sudah hampir 9 bulan mereka berpisah, tetapi hubungan mereka tetaplah canggung. Rumornya, Yuna berselingkuh dengan anak sekolah sebelah, tetapi kini Yuna malah ingin kembali bersama Yujin.

Keheningan di ruang PRODS tersebut dipecahkan oleh Gaeul, "Gue aja gapapa, Jin."

"Ngga apa. Gue sekalian ada urusan kok sama anak QUEENS," Yujin pun tak mampu menahan senyumnnya. Ia tengah membayangkan si gadis jangkung yang Ia masih belum ketahui namanya. Tetapi satu hal yang Ia yakin, gadis itu adalah anak QUEENS dan karena sang gadis memanggilnya kak, Ia tahu pasti bahwa dia adalah adik kelasnya.

Seluruh anggota PRODS pun tak mau ambil pusing dengan senyum yang diberikan Yujin. Beberapa dari mereka berasumsi bahwa mungkin Yujin kini ingin kembali memiliki hubungan dengan Yuna, atau mungkin saja ia hanya ada perlu dengan Yuri. Entahlah, itu di luar urusan mereka.

Yujin pun segera membereskan tas dan juga berkas-berkasnya, "Duluan!" Kemudian Ia berlari kecil dengan perasaan yang menggebu-gebu menuju aula tempat QUEENS sedang latihan.

TEENSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang