Sungguh Yujin ingin segera menyelesaikan salam perpisahan yang telah Ia ucapkan berulang kali pada anggotanya. Seperti sekarang, Gaeul tengah menghadangnya untuk membicarakan perihal rapat mereka besok Senin dan Yujin tak mampu untuk fokus pada omongan Gaeul.
Bagaimana bisa jika seorang Jang Wonyoung masih terus berdiri tak jauh dari jangkauan Ahn Yujin. Entah untuk tujuan apa, entah menunggu siapa. Dan keduanya masih terjebak dalam adegan curi mencuri pandang kurang lebih 5 menit lamanya.
"Yaudah, Jin. Segitu dulu aja, ntar gue chat lagi deh soal penggalangan dana," ucap Gaeul dan Yujin tersenyum lebar mendengarnya. "Okay, thanks yah," dan Gaeul pun melenggang menuju parkiran bersama dengan anggota lainnya.
Terkecuali, Rei dan Liz.
Yujin sedikit menyipitkan matanya ketika Ia melihat interaksi antara dua anggotanya dan Wonyoung.
'Lah? Kok gue gatau mereka akrab?'
Trio tersebut sedang sibuk bercanda tawa dengan Wonyoung dihimpit kedua temannya. Secercah harapan Yujin, bahwa Wonyoung sedari tadi berdiri sendiri untuk menunggunya entah untuk apa, padam begitu saja. Lantas Ia membalikkan badan, hendak menuju parkiran. Sejujurnya Yujin cukup lelah dan hari sudah semakin sore. Yujin ingin segera menghempaskan tubuhnya di kasur kesayangannya.
Baru beberapa langkah, Yujin merasa ada yang menepuk pundaknya, "Kak," Sontak Ia memutar badannya begitu cepat.
Wonyoung.
Jang Wonyoung.
"Lah, sekarang lo yang kaget, Kak."
Yujin masih berdiam dan melongok ke belakang. Rei dan Liz kini telah hilang dari pandangan, entah kemana.
"K-kenapa dek?"
Wonyoung terlihat sedikit gugup, "Itu tadi gue belum bilang makasih ke lo, Kak." Mereka pun kini berjalan pelan beriringan.
Yujin menggigit bibirnya kuat-kuat, berusaha menahan senyumnya dan Ia merasakan perutnya sedikit berulah.
"Hah? Oh, santai lah. Sama-sama, yaah,"
Dan percakapanpun mereda.
"Mau balik kak?" Yujin mengangguk, dan seketika ide cemerlang muncul di otaknya.
"Lo balik naik apa?"
"Itu, nebeng Rei sama Liz."
Kesempatan Yujin hilang satu. Ia pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Ohh, gue baru tau lo temenan sama mereka," ucap Yujin basa-basi. Setidaknya percakapan ini akan berlangsung lebih lama lagi, pikirnya.
Wonyoung terkekeh kecil, "Iya, udah temenan dari lama banget malah," sahutnya sembari menekankan bahwa mereka memang telah bersahabat sekian tahun lamanya.
"Ohh, lah terus mereka kemana? Kok lo ditinggal?" Tanya Yujin menghentikan langkahnya yang turut diikuti sang adek kelas.
"Udah duluan ke parkiran belakang," ucapnya santai. Alis Yujin bertaut erat, sebab arah parkiran belakang dan parkiran yang ditujunya sangat berlawanan arah.
"Hmmm, gue udah ditungguin sama mereka pasti. Balik duluan ya, Kak." Wonyoung berderap meninggalkan Yujin, dan beberapa langkah kemudian Ia kembali memutar badannya menghadap sang kakak kelas, "Hati-hati, Kak Yujin." Lalu Ia bergegas menuju parkiran belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENS
FanfictionAhn Yujin, usia baru saja genap 17 tahun, merupakan murid SMA Perdana Bangsa kelas 11 yang tidak begitu percaya akan cinta, apalagi yang berembel-embel pandangan pertama. Tetapi hal itu dipatahkan oleh seorang adik kelas bernama Jang Wonyoung pada p...