13

219 32 0
                                    

Shin Yuna, sang mantan kekasih, memang sangat merepotkan akhir-akhir ini. Yujin berulang kali menolaknya, bukan karena sosok Jang Wonyoung yang mulai menarik rasa perhatiannya. Tetapi ini perihal sakit hati yang pernah Yuna berikan. Yah, walaupun sebagian didorong kenyataan bahwa Yujin mulai menaruh hati kepada adik kelasnya itu. Tapi, bukan karena Wonyoung pun Yujin akan jelas menolak Yuna.

Segala macam hal telah Yuna lakukan untuk mendapatkan kembali perhatian Yujin. Dari hanya sekedar kembali menyapa Yujin, sampai terus menerus mengirim pesan. Yuna bahkan tak ragu menunjukkan keinginannya untuk kembali bersama Yujin di hadapan umum. Beberapa kali, sejak satu bulan yang lalu, Yuna rajin mengikuti acara-acara yang diadakan oleh PRODS.

Termasuk acara baksos yang kini tengah berlangsung.

"Yujin," sapa Yuna sambil memberikan senyuman terbaiknya. Yang disapa pun menghentikan aktifitasnya dan menoleh dengan malas.

"Ada apa?"

"Gue mau minta maaf soal yang kemarin waktu acara lomba," jelas Yuna. Ia berusaha meraih tangan Yujin yang kini ditepis halus oleh Yujin.

"Minta maafnya ke Wonyoung, bukan gue."

Yujin pun lalu pergi meninggalkan Yuna yang terlihat geram.

Begini ceritanya; saat acara lomba awal pekan kemarin, Yuna menyudutkan Wonyoung saat Ia melihat jaket Yujin yang bertengger di tubuh Wonyoung.

Seribu pertanyaan ingin Yuna lontarkan kepada rekan cheersnya itu, tetapi belum sempat Ia sampai di pertanyaan ketiga, Yujin telah datang menyelanya.

"Hubungan gue sama Wonyoung itu bukan urusan lo, Yuna," seru Yujin menahan emosinya. Yujin memang pernah terpikir bahwa mantan kekasihnya ini akan tak suka dengan kedekatan Wonyoung dan dirinya. Tetapi jujur, Ia tak mengira bahwa Yuna akan menyudutkan Wonyoung seperti ini.

Wonyoung, yang saat itu masih tak paham harus menjawab apa, hanya bisa diam tertegun.

"Gue peduli, Yujin. Gatel banget ni adek kelas. Pasti maksa-maksa buat pake jaket lo kan? Biar apa? Biar seluruh dunia tau gitu dia deketin lo?"

Kini Wonyoung hanya bisa menahan amarahnya. Tak sedikit pun yang dikatakan kakak kelasnya itu benar. Tapi Wonyoung tau, diam lebih baik dan amarah tak akan menyelesaikan masalah ini.

"Jaga omongan lo, Yuna. Gue yang suruh dia pake. Oh, dan gue emang ngga perlu jelasin ke lo. Tapi gue ngga terima lo ngomong yang ngga bener tentang Wonyoung," Yujin berhenti saat merasakan tangan Wonyoung menahannya. Seakan mengatakan untuk menahan emosi dan segala amarahnya.

"Kaaak, udah," ucap Wonyoung pelan dan Yujin menghela nafas.

"Minta maaf sama Wonyoung, Yun."

Yuna kehabisan kata-kata. Bagaimana bisa Yujin memperlakukannya seperti ini?

"Gue ngga salah apa-apa," dan Yuna pun mundur menghilang dari hadapan Yujin dan Wonyoung.

Pertengkaran mereka telah mengundang banyak tatapan dan Wonyoung semakin ingin tenggelam saja. Mengubur diri atau sekedar menghilang dari tempat itu.

"Udah, ya, Kak? Kita juga cuma ngobrol biasa kok tadi."

"Ngobrol gimana, Wony? Aku denger sendiri kok dia nanyanya gimana ke kamu."

Yujin memandang Wonyoung dengan rasa bersalah. Lalu Ia menarik tangan Wonyoung menjauh dari tatapan-tatapan penasaran itu menuju tempat yang lebih sepi.

"Kakak kenapa balik?"

"Itu, Aku lupa harus pake jaketnya waktu supporteran nanti."

Sontak Wonyoung teringat kembali akan jaket Yujin yang menjadi sumber pertengkarannya dengan Shin Yuna. Sungguh Wonyoung tidak tau apa yang harus Ia lakukan jika nanti berhadapan dengan Yuna lagi. Mau menjelaskan juga apa yang perlu dijelaskan? Dan Wonyoung akui Ia sedikit tidak sudi untuk meminta maaf kepada Yuna.

TEENSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang