Part 17

293 18 0
                                    

Merasa tidak ada yang dibahas atau dibicarakan lagi, Jennie kembali ke tempat duduknya. Membiarkan MC melanjutkan susunan acaranya, hingga susunan acara selesai dan para tamu diizinkan bersalaman atau makan.

"Apa? Mau rebut istriku?" tanya Jennie sinis ketika Haera menghampiri mereka.

"Astaga, sewot amat Joy, Kakak bercanda. Kakak juga udah punya pasangan," balas Haera terkekeh.

"Sana hus hus, jangan dekat-dekat," usir Jennie, Gracia melihatnya hanya geleng-geleng kepala.

"Gini nih kalau ngambeknya kumat," balas Haera kesal.

Sudah biasa jika Jennie bersikap seperti ini, walau dia tegas dan sukses tetap saja sifat buruknya yang ngambekan ini yang tidak Haera inginkan karena menyebalkan menurut Haera.

"Je, tidak baik ngambek di acara bahagia kita," tegur Gracia lembut.

"Dengerin tuh," kata Haera tersenyum.

"Iya, iya," balas Jennie mengalah.

"Selamat ya buat kalian, tapi kok kamu mau ya sama anak ini?" kata Haera yang memancing keributan.

"Kak, sekali lagi aku hajar juga nih," balas Jennie kesal.

"Santai Joy, Kakak mau tanya serius, sehabis ini kamu ke kantor selamanya?" tanya Haera dibalas gelengan.

Jujur, Jennie bingung. Dia masih ada tanggung jawab sama grup Shinee apalagi istrinya masih di grup itu, kecuali Gracia keluar barulah dia keluar.

"Untuk sementara, aku serahin ke Kakak lagi ya," balas Jennie serius.

"Baiklah, asal gaji naik," kata Haera diangguki Jennie.

"Beres itu mah," balas Jennie santai.

Jennie bukan tipe orang yang neko-neko, jika kerjaan mereka bagus, dia akan memberikan uang lebih untuk kerja keras mereka.

Haera turun dan mengambil makanan, satu per satu mulai memberi selamat ke mereka. Kebanyakan yang membalas Gracia, karena Jennie malas bicara kalau bukan orang yang penting dalam hidupnya.

Setelah resepsi pernikahan mereka selesai, Jennie mengajak Gracia untuk beristirahat di kamar hotel yang beda beberapa lantai dari tempat resepsi pernikahan mereka.

"Mandi dan istirahat gih, kamu pasti lelah," kata Jennie lembut.

"Tidak ada malam pertama?" tanya Gracia bingung.

"Apa malam pertama lebih penting daripada kesehatan kamu?" tanya Jennie balik, Gracia tersenyum.

"Mandi bareng ya, Je, biar cepat," balas Gracia diangguki Jennie.

Mereka mandi bersama, sebelum mandi Jennie membantu Gracia melepaskan gaun yang dia gunakan.

Sehabis mandi, Jennie membantu Gracia mengeringkan rambutnya, setelah mereka berpakaian dan rambut kering, barulah mereka berbaring di tempat tidur.

"Istirahat ya, malam pertama kita di tempat honeymoon saja ya," kata Jennie mengelus pipi Gracia.

"Iya, Joe," balas Gracia tersenyum lucu.

"Joe?" tanya Jennie bingung.

"Namamu Joy dan Jennie, orang-orang manggilmu Joy dan Je, aku gabung aja jadi Joe bukan Joje kalau Joje aneh," jelas Gracia membuat Jennie terkekeh.

"Lebih baik kamu panggil aku sayang, honey atau apa pun itu daripada pusingin nama aku," kata Jennie diangguki Gracia.

"Baiklah say," balas Gracia membuat Jennie senang.

"Nah gini lebih baik by, yuk tidur," ajak Jennie.

Mereka beristirahat, apalagi Jennie tahu kalau Gracia sangat lelah setelah acara hari ini. Keesokan harinya, mereka sarapan dulu lalu dia mengajak Gracia honeymoon ke luar negeri.

Lebih tepatnya negara kesukaan Gracia, dia tidak masalah honeymoon di mana saja kalau asal Gracia senang dan tidak menyesal sudah menikah dengan dirinya.

Semua kebutuhan mereka sudah Jennie siapkan, termasuk ke tempat-tempat menarik di sana. Tidak mungkin mereka ke sana hanya berdiam di hotel, soal honeymoon tentu saja mereka akan berlama di sana.

Tenang, jika Samuel marah maka Sean akan membela Jennie apalagi Sean menginginkan keponakan dari mereka jadi Jennie bisa tenang soal honeymoon sekaligus liburan mereka.

Gracia tentu saja tidak tahu kalau honeymoon mereka ke negara kesukaannya, dia tentu saja senang dan kaget ketika mereka tiba di negara ini.

Saking senangnya Gracia memeluk Jennie, tidak peduli jika mereka masih di bandara sekali pun. Jennie senang melihat dia senang, mereka segera keluar dari bandara menuju hotel yang sudah dia pesan.

Mereka akan beristirahat lebih dulu, barulah besok mereka akan berjalan-jalan sepuas mereka. Kenapa bukan sekarang? Jennie tidak mau Gracia kelelahan dan sakit yang membuat acara mereka tertunda.

Intinya mereka akan menikmati honeymoon mereka dengan kesenangan sekaligus berhubungan, apalagi Gracia harus melayani Jennie sebagai pasangan hidupnya.

Sekaligus memberikan keturunan, Gracia pun sangat mengharapkan sang buah hati walau usia mereka muda bukan berarti mereka tidak berpikir dewasa ditambah mereka sangatlah pintar.

Tidak terasa sudah satu bulan lebih mereka di sana, hari ini mereka sudah kembali dari honeymoon. Gracia tidak akan melupakan honeymoon yang paling berharga dalam hidupnya.

Apalagi mereka balik tanpa tangan kosong, tentu saja mereka balik dengan kabar yang selalu di nantikan keluarga mereka karena Gracia hamil.

Kandungan Gracia sudah berjalan dua minggu, kata dokter kandungan dia juga bagus hanya saja dia tidak boleh kelelahan karena mempengaruhi calon anak mereka.

Di bandara, anak buah Jennie sudah membawakan mobil kesayangan dia jadi dia bisa langsung pulang ke apartemen.

Gracia yang kelelahan di perjalanan, akhirnya terlelap dan Jennie membiarkan saja. Setibanya di apartemen, dia mengendong Gracia ala bridal style ke apartemen mereka.

Baru saja masuk ke kamar, Gracia sudah terbangun. Hal itu membuat Jennie menurunkan Gracia karena Gracia sendiri yang meminta.

"Say, aku mau ke agensi," kata Gracia membuat Jennie menatap Gracia.

"Besok ya, kita baru pulang. Harus istirahat dan ingat kamu tidak sendiri," balas Jennie menolak keinginan Gracia.

"Baiklah," kata Gracia menurut.

"Mandi ya," suruh Jennie lembut.

"Bareng," kata Gracia manja diangguki Jennie.

Jennie melepaskan pakaian mereka hingga mereka naked, mereka sama-sama masuk ke kamar mandi.

"Je, mau main," pinta Gracia merengek lucu.

Chup!

Jennie mengecup bibir Gracia saking gemasnya, Gracia tidak marah malah suka apa pun yang Jennie lakukan.

"Sekali saja ya," balas Jennie diangguki Gracia.

"Siapa dulu?" tanya Jennie lembut.

"Aku ya," balas Gracia diangguki Jennie.

"Kalau mau jongkok atau berlutut pelan-pelan ya by, aku tidak mau kalian terluka," balas Jennie membuat Gracia senang.

Gracia mengangguk, dia senang dengan perhatian kecil Jennie. Dia segera berlutut di depan Jennie dengan bantuan Jennie juga, Jennie tidak mau dia kenapa-napa.

Setelah Gracia berlutut dengan benar, Jennie berdiri dengan tegak. Gracia menuntun junior Jennie untuk masuk ke mulutnya, dia mengemut dan menjilati junior Jennie.

"Aahh bbyy,"

Gracia menyukai desahan Jennie, desahan merdu di telinganya. Gracia mengemut dengan cepat karena dia mau memuskan Jennie, tanpa berlama-lama.

"Aahh yyaa, tteerruuss,"

Gracia menelan semua orgasme Jennie di mulutnya, setelah itu dia mengeluarkan junior Jennie.

TBC...

25. I'm Never TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang