Part 5

436 26 0
                                    

Interaksi keduanya tidak luput dari penglihatan mereka, mereka kaget saat Gracia berinteraksi santai dengan Jennie yang notabene-nya orang asing.

Jennie tidak mau duduk karena dia harus menjaga Gracia dan di sini penuh kursinya kalau pun dia duduk juga harus jauh, dia malah kalau menjaga orang dari jarak jauh.

Gracia hanya menghela nafas saat dia tahu, dirinya tidak akan menang melawan keras kepalanya Jennie. Dia juga tidak nyaman di sini, jadi dia memilih untuk pergi dengan alasan yang jelas.

"Je, antar aku beli makanan ya," pinta Gracia diangguki Jennie.

Gracia berdiri dari tempat duduknya, saat mereka hendak pergi seseorang yang tadi duduk di depan Gracia ikut berdiri, hal itu Jennie sadari dan segera mengambil tindakan.

"Menjauhlah," tegas Jennie datar.

Jennie menarik pelan Gracia supaya Gracia berlindung dibelakangnya, bisa dia lihat kalau Gracia sedari tadi tidak nyaman dengan pria yang dia sendiri tidak kenal.

Jujur dia bukan orang yang peduli dengan siapa pun, sayangnya dia harus peduli sama Gracia karena dia sudah janji. Apalagi dia paling malas mengurusi hidup orang lain, dia sadar kalau hidupnya saja belum benar.

"Lu siapa?" tanya seorang pria dari Cool Boys.

Jadi Cool Boys ada 9 orang dan member termuda mereka yang belum pacaran karena mengincar Gracia, sayangnya Gracia tidak pernah merespon bahkan risih terhadapnya.

"Lu tidak perlu tahu siapa gue yang pasti jauhkan diri lu darinya atau lu tahu sendiri akibatnya," kata Jennie datar namun setiap katanya mengandung ancaman.

"Emangnya lu bisa apa?" tanya pria tadi meremehkan.

"Belum tenar saja tidak tahu diri, apalagi sudah tenar. Gue bisa apa? Gue bisa segala hal yang lu sendiri tidak bisa lakukan," balas Jennie jujur namun intonasinya tetap datar.

"Gadis kaya lu bisa lakukan segalanya? Mustahil," kata pria tadi masih meremehkan.

Jennie malas berurusan dengan pria tidak jelas di depannya, hanya bisa berkoar dan pengecut. Dia memberikan bogeman ke pria itu, hanya sekali saja.

Bugh!

Pria yang tadinya berdiri di depan Jennie langsung terlempar beberapa meter, padahal dia hanya memukul sekali. Mereka kaget melihat kejadian ini, mereka tidak percaya kalau dia bisa sekuat itu.

Cool Boys langsung membantu member muda mereka, mereka sangat kesal dengan Jennie karena menyakiti member mereka, sayangnya dia tidak peduli.

"Gitu doang jatuh, sampai ke lempar? Lu pria atau bukan? Kalian tidak suka? Maju sini semuanya," kata Jennie datar, seolah kejadian ini bukanlah perkara besar.

"Si*lan!" bentak pria tadi langsung menyerang Jennie.

Jennie dengan sigap menghindar, tidak lupa dia menggeser Gracia juga yang berada di belakangnya. Kalau dia menghindar tapi Gracia tidak, Gracia bisa terluka.

"Oh, lu mau cari mati, oke gue ladenin," kata Jennie tersenyum miring.

Bugh bugh bugh!

Tiga pukulan yang Jennie berikan membuat pria sombong tadi pingsan, apakah ada yang menolongnya? Tidak ada, mereka sangat kaget melihat kekuatan dia yang melebihi pria.

"Astaga Je, apa yang kamu lakukan?" kata Samuel yang baru saja tiba di lokasi.

"Mau membunuh 'lah, apalagi yang aku perbuat? Dia yang cari perkara duluan," balas Jennie santai.

Jennie santai, mereka malah kaget. Kaget karena dia bisa sesantai itu mengatakan kalau dia akan membunuh di depan CEO, mereka saja tidak pernah mau berurusan dengan CEO mereka.

"Cukup Je, jangan dibunuh. Alasan kamu berantem kenapa?" tanya Samuel ramah.

Samuel tidak pernah membentak keponakan kesayangannya walaupun keponakan dia nakal, karena dia tahu Jennie selalu mempunyai alasan yang logis sebelum bertindak.

Jujur saja mereka bingung melihat Samuel yang masih ramah saat bicara dengan Jennie, apalagi kasus Jennie bukanlah hal sepele.

Biasanya Samuel akan marah besar ke orang yang berani mengacau di agensi miliknya, sayangnya ini beda urusan.

"Gre memintaku menjauhkan semua orang kecuali membernya dan aku terima, sayangnya pria itu terus mendekati Gre saat aku sudah melarangnya," jelas Jennie panjang lebar, Samuel mengangguk paham.

"Ya sudahlah, itu salah dia juga," balas Samuel santai.

Mereka kecuali Jennie kaget mendengar jawaban Samuel, bukannya memberikan hukuman ke Jennie malah Samuel membebaskan dia dan menganggap masalah ini sepele.

"Uncle tidak marah atau menghukum Je?" tanya Gracia takut di balik tubuh Jennie.

"Apa kamu ketakutan? Apa kamu tidak mau keluar dulu biar Uncle jelaskan," kata Samuel ramah, dia tahu kalau Gracia ketakutan.

Gracia diam saja, Jennie menarik pelan dia jadi posisinya berada di samping Jennie. Dia kaget saat Jennie melakukan ini, tanpa aba-aba Jennie merangkul dia entah kenapa dia merasa nyaman dan melupakan ketakutan dia.

"Jangan takut, selama ada aku maka kamu aman," kata Jennie lembut, Gracia menoleh dan tersenyum.

"Untuk pertanyaan Gre tadi, Uncle tidak akan marah apalagi menghukum Je," balas Samuel ramah, Gracia menoleh.

"Uncle serius?" tanya Gracia memastikan.

"Iya," balas Samuel membuat Gracia senang.

Samuel dengan santai memberitahu semua orang di sini kalau manager Shinee ini spesial, Jennie tidak seperti manager lainnya.

Dia tidak dibayar pakai uang, dia hanya mau dibayar pakai kenyamanan. Selama dia nyaman, Samuel tidak masalah apalagi Samuel tahu dia selalu mempunyai alasan dibalik tindakan dia.

"Lalu siapa dia?"

"Kenapa tidak mau dibayar?"

"Tanyakan sendiri ke manager Shinee, Uncle permisi," balas Samuel lalu pergi, Jennie mengendus kesal.

"Jika kalian penasaran, tanya CEO langsung karena saya malas menjelaskan. Shinee bisa langsung pulang, permisi," kata Jennie cepat sebelum mereka banyak tanya.

Siapa juga yang mau menjelaskan? Jennie ogah, mending dia lempar lagi ke Samuel, lagipula itu tugas dia sebagai CEO untuk menjelaskan.

Soal jadwal, hari ini Shinee hanya latihan saja. Selebihnya Shinee diberi kebebasan, sebelum besok jadwal mereka padat.

Jennie buru-buru pergi bersama Gracia, dia tidak mungkin meninggalkan Gracia sendiri di sini walau ada member lain.

Dia tidak percaya dengan member Shinee, mereka hanya fokus sama pacar masing-masing dan melupakan Gracia yang tidak nyaman sedari tadi.

"Kita mau ke mana?" tanya Gracia memberanikan diri.

"Mengembalikan mood kamu," balas Jennie santai.

Gracia tidak tahu kalau Jennie ternyata peka terhadapnya, bahkan member Shinee lain tidak sepeka Jennie dan dia entah kenapa malah menyukai itu.

Mereka berjalan ke parkiran, lalu mereka masuk ke mobil milik Jennie jujur saja Gracia kaget melihat mobil dia yang keren dan pastinya mahal.

Padahal Jennie ke dorm mereka pakai mobil itu, sayangnya Gracia yang saat itu masih mengantuk makanya tidak memperdulikan dia yang naik mobil apa, Gracia hanya tahu dia naik mobil sendiri.

TBC...

25. I'm Never TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang