Part 3

578 24 0
                                    

Tiba-tiba Gracia menarik pelan Jennie ke ruangan Shinee, ruangan di mana para member sehabis latihan bisa ke sana untuk beristirahat karena ruangan ini sangat nyaman.

"Ada apa?" tanya Jennie to the point.

"Boleh aku minta tolong? Satu hal saja," tanya Gracia memohon.

Jennie senang karena Gracia salah satu orang yang sopan dan to the point, jika dia bisa maka dia akan mengabulkan permintaan Gracia walau dia sendiri malas diribetkan.

"Katakan," balas Jennie ramah.

"Tolong jauhkan aku dari orang lain selain member grup," jelas Gracia membuat Jennie bingung.

"Kenapa saya harus lakukan itu?" tanya Jennie yang berbalik tanya.

"Saya tidak suka," balas Gracia seadanya.

"Hanya itu?" tanya Jennie memastikan.

"Iya, hanya itu," balas Gracia sambil mengangguk.

Jennie tahu ada hal yang tidak beres sehingga Gracia meminta tolong seperti itu, dia tidak keberatan apalagi banyak tanya karena dia tahu itu privasi Gracia.

"Saya tidak tahu hal pasti kenapa kamu meminta saya melakukan itu, tapi saya tidak akan bertanya karena itu hal pribadi jadi saya akan membantu kamu," jelas Jennie panjang lebar.

Jennie memasukkan tangannya ke saku celana lalu mengambil sesuatu dan memberikan barang itu ke Gracia, Gracia bingung saat melihat sebuah cincin yang diberikan dia.

"Ini untuk apa?" tanya Gracia menatap Jennie.

"Pakai saja, itu alat pelacak jika kamu dalam bahaya tekan saja berlian di cincin itu maka aku akan datang secepatnya dan ini nomorku," jelas Jennie sambil memberikan kartu nama miliknya.

Kartu nama ini hanya nama singkat dia dan nomor ponsel, dia memiliki 2 kartu nama. Kartu nama untuk bisnis dan kartu nama untuk personal.

Kartu nama bisnis ada nama lengkap dia, nomor ponsel dan alamat kantor serta jabatannya, sedangkan kartu nama personal, seperti tadi hanya nama dan nomor ponsel saja.

Hal ini dia lakukan supaya orang lain tidak tahu identitas asli dia, kecuali rekan bisnisnya. Dengan begitu, siapa pun yang berkhianat akan dia ketahui dengan mudah.

"Apa ada hal yang ingin kamu katakan lagi? Jika tidak, saya harus ke ruangan Mr Samuel," kata Jennie sopan.

"Boleh gunakan bahasa aku kamu saja jangan saya kamu, rasanya aneh," balas Gracia diangguki Jennie.

"Kalau begitu aku permisi," kata Jennie pamit lalu dia segera ke ruangan Samuel.

Tok, tok, tok!

Jennie masuk ke ruangan Samuel dan melihat Samuel seperti menunggu kehadirannya, dia segera duduk dan menatap Samuel.

"Ada apa Dad menyuruhku balik?" tanya Jennie penasaran.

Perlu diketahui kalau Jennie akan memanggil Samuel dengan sebutan Daddy ketika mereka berdua atau bersama keluarga Samuel saja, jika di depan orang lain apalagi bekerja maka dia akan memanggil Samuel dengan sebutan Mr.

Samuel tidak keberatan, dia tahu Jennie selalu totalitas dalam bekerja. Jika bekerja tidak ada namanya keluarga, adanya atasan dan bawahan.

Jika Jennie terus menerapkan prinsip keluarga, dia tidak akan semaju ini pastinya dia akan berlindung terus dibalik nama keluarga.

"Dad lupa memberitahu mu satu hal," balas Samuel tersenyum.

"Apa?" tanya Jennie lagi.

Samuel tidak membalas, dia memilih memberikan beberapa lembar kertas ke Jennie. Jennie membaca dan ternyata kertas itu berisi data member Shinee dari kesukaan, ketidaksukaan hingga fobia mereka.

Jennie membaca dan dia mengerti kenapa Gracia meminta bantuan dia, karena Gracia punya trauma yang membuat Gracia tidak mudah percaya sama orang asing dan merasa mereka munafik.

Jadi pertanyaan buat dia, kenapa Gracia malah bisa dekat tanpa takut bahkan meminta bantuan padanya? Bukankah ini aneh?

Dia mengembalikan kertas itu ke Samuel karena dia sudah menghafal semua data Shinee tanpa membawa salinan itu ke apartemen miliknya, dia paling cepat menghafal.

"Dad, aku pulang ya. Aku lelah dan butuh istirahat," kata Jennie pamitan.

"Iya dan kabarin Dad kalau kamu sudah tiba," balas Samuel diangguki Jennie.

Jennie keluar dari ruangan Samuel menuju parkiran, dia mengambil mobil sport miliknya dan melajukan ke apartemen karena dia benar-benar lelah.

Setibanya di apartemen, Jennie menghubungi Samuel lebih dulu kalau dia sudah sampai. Dia tidak mau diteror Samuel, ketika dia lupa.

Setelah mengabari Samuel, dia memutuskan untuk beristirahat. Dirinya sudah lelah dan dia agak menyesal, seharusnya dia beristirahat dulu baru ke agensi bukan sebaliknya.

Jika ditanya, kapan dia mulai kerja? Jawabannya besok, untuk jadwal akan Samuel kirim nanti malam.

Soal jarak apartemen miliknya dengan dorm Shinee cukup jauh, membutuhkan waktu 1 jam untuk tiba di sana.

Dan, dia tidak mau tinggal bersama dengan member Shinee dengan alasan jelas dan Samuel pun tahu alasan tersebut.

Alasan dia karena dia lebih nyaman tidur di tempat dia daripada dia harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang belum tentu dia nyaman.

Selain itu, dia tidak mau privasinya diganggu. Keluarga saja dia melarang, apalagi orang asing dan dia paling benci diusik.

Untuk agensi sendiri, biasanya manager akan tinggal di dorm atau tinggal di dekat dorm anak asuh mereka. Ini untuk manager cewe dapat anak asuh cewe juga, begitu juga sebaliknya.

Jika manager cewe dapat anak asuh cowo, maka manager tersebut akan tinggal di dekat dorm atau di rumah mereka yang letaknya tidak jauh dari dorm.

Mengenai pekerjaan, dirinya memang tidak pengalaman menjadi manager tapi dia bisa menghandle semua dengan baik.

Bukan namanya Joy Jennie jika dia tidak bisa mengatasi pekerjaan barunya, semua bisa dia kendalikan kalau dia berniat.

Keesokkan harinya, dia datang lebih awal ke dorm Shinee sebelum jadwal mereka latihan di agensi, dia sudah datang 4 jam sebelumnya.

Bisa bayangkan jika mereka latihan jam 9 pagi, itu berarti dia sudah tiba di dorm Shinee pukul 5 pagi.

Jalan dari apartemen ke dorm jam 4 pagi dan dia harus bangun paling telat jam 3 pagi, selelah apa dirinya? Apalagi dia harus berkendara sendiri.

Jangan salah di umur dia yang masih muda, dia sudah mendapatkan sim legal jadi dia aman berkendara di mana pun tanpa takut ketilang.

Di dorm, sudah pasti para member masih terlelap. Gimana dia bisa masuk? Simpel, Samuel memberikan kunci cadangan dan password untuk masuk ke dorm.

Kunci untuk membuka gerbang, password untuk membuka pintu dorm. Untuk keamanan sendiri, dia bisa katakan sangat aman.

Berhubung dirinya belum sarapan, dia memilih ke dapur untuk masak ketimbang membangun para member yang masih terlelap.

Di dorm ini ada dua lantai, masing-masing lantai ada 4 kamar. Dia tidak akan nyasar juga terlebih Samuel sudah mengirimkan denah dorm ini, jadi dia bisa hafal dalam sekali lihat.

TBC...

25. I'm Never TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang