Part 15

279 20 0
                                    

Tin, tin, tin!

Jennie mengklakson mobilnya supaya satpam membukakan gerbang untuk mereka, tentu saja satpam tidak membuka dulu melainkan menghampiri mereka.

Saat satpam tahu Gracia yang pulang, barulah satpam membukakan pintu dan Jennie melajukan mobilnya untuk masuk ke dalam.

Setelah parkir mobil, Gracia langsung masuk ke rumah disusul Jennie. Gracia tidak akan mengetuk atau memencet bel, dia saja anak pemilik rumah ini masa harus seperti tamu.

Kedatangan Gracia membuat orang tuanya senang, mereka langsung memeluk erat Gracia tanpa menyadari kalau Jennie ada di sini juga.

"Ada apa Ms Joy ke sini?" tanya Wilzon selaku Daddy Gracia yang menyadari kehadiran Jennie lebih dulu.

"Kedatangan saya di sini untuk meminta restu ke kalian, saya akan menikahi Gracia," balas Jennie tegas dan to the point.

"Nikah? Kalian masih muda," balas Marinka selaku Mommy Gracia.

"Maafkan saya Mr dan Mrs Houvard, saya sudah merusak anak anda," jelas Jennie jujur

"Apa!" kata orang tua Gracia kaget.

"Kita perlu bicara, ikut saya," tegas Wilzon diangguki Jennie.

"Dad, jangan pukul Je ya," pinta Gracia membuat Wilzon bingung namun dia tetap mengiyakan.

"Tenang ya sayang, Dad ingin ngobrol biasa," balas Wilzon meyakinkan membuat Gracia tenang.

Wilzon mengajak Jennie ke ruang kerjanya, dia akan menanyakan banyak pertanyaan walau dia kesal, marah dan kecewa sama Jennie yang sudah merusak anaknya tapi dia harus memastikan dulu.

Di ruangan, dia menyuruh Jennie untuk duduk. Saat ini mereka duduk saling berhadapan, suasan mungkin tegang tapi Jennie bisa mengendalikan diri dengan baik.

"Bisa jelaskan?" tanya Wilzon to the point.

Jennie menjelaskan semua mulai dari dia melarang Shinee ke apartemennya hingga Gracia nekat, dia mabuk sampai meminta izin ke Gracia untuk melakukan hubungan intim dan Gracia mengizinkan, Wilzon sebagai orang tua Gracia menghela nafas.

"Saya tahu ini salah kamu, tapi saya tidak bisa menghakimi kamu karena anak saya pun salah," balas Wilzon netral.

Wilzon tidak sepenuhnya menyalahkan Jennie, terlebih Gracia sang anak mengizinkan hal ini membuat dia bingung.

Gracia sangat anti berhubungan dengan orang lain, jangankan berhubungan, bersentuhan saja Gracia tidak suka.

Satu hal yang dia pikirkan apakah Gracia anaknya menaruh benih cinta tanpa anaknya sadari? Jika iya, dia sendiri tidak masalah karena dia tahu Jennie orang yang bertanggung jawab.

Siapa yang tidak kenal Jennie di kalangan bisnis? Tidak ada, semua mengenalnya. Jennie sosok tegas dan bertanggung jawab dengan kerjaan, sekali lalai maka dia tidak akan segan-segan memarahi.

"Saya merestui kalian dengan 2 syarat, kalian harus memberikan kami cucu dan tinggal di sini bukan di luar negeri seperti Kakak Gre yang lain," pinta Wilzon yang disanggupi Jennie.

Jennie tidak peduli dengan saudara Gracia yang lain, dia hanya fokus dan peduli sama Gracia calon istrinya. Dia juga tidak keberatan jika mereka tetap tinggal di sini, apalagi negara mereka tidak melarang pernikahan sesama.

"Kalau soal itu Mr tenang saja, saya tetap tinggal di sini. Kalau anak, saya bisa memberikan tanpa program, Mr paham maksud saya," balas Jennie tenang, Wilzon mencerna perkataan dia

"Jangan bilang kamu spesial?" tanya Wilzon setelah terdiam beberapa detik.

"Bisa dikatakan seperti itu, makanya saya mau menikahi Gre cepat-cepat supaya Gre tidak hamil di luar nikah," balas Jennie jujur tanpa ditutupi.

Wilzon tidak masalah jika Jennie spesial, dia malah senang dengan begitu anaknya Gracia mendapat keturunan dari Jennie tanpa mengikuti program apa pun.

"Jadi begitu, kapan kalian menikah?" tanya Wilzon kembali.

"5 hari lagi, semua sudah saya atur jadi Mr dan keluarga tinggal datang saja," balas Jennie membuat Wilzon senang.

Senang karena Jennie bertanggung jawab dan berani membuktikan kalau dia serius menikahi Gracia, bukan mempermainkan Gracia anaknya.

"Panggil Dad saya, kamu anak Daddy sekarang," suruh Wilzon diangguki Jennie.

"Makasih Dad, soal Mrs Houvard gimana?" tanya Jennie memastikan.

Di sini Jennie meminta restu kedu orang tua Gracia, jika Wilzon merestui mereka, giliran Marinka yang dia sendiri belum tahu apakah Marinka merestui mereka?

"Panggil Mommy saja, Mommy mu tidak keberatan selama anaknya bahagia," balas Wilzon membuat Jennie senang.

"Apa anak saya tahu kamu pengusaha?" tanya Wilzon dibalas gelengan.

"Baru tahu beberapa hari yang lalu, Dad," balas Jennie jujur.

"Kamu pintar sekali menutupi diri," kata Wilzon bangga.

"Kalau tidak begitu, mana bisa aku bebas ke mana-mana sebagai manager mereka," balas Jennie terkekeh.

"Iya juga, yuk keluar sebelum calon istrimu ke sini dan ngomel-ngomel," kata Wilzon terkekeh, Jennie pun sama.

Jennie bersyukur orang tua Gracia merestui mereka, dia pikir harus bersusah payah membujuk mereka, setidaknya dia senang sudah mendapatkan restu.

Untuk restu dari keluarganya, dia hanya memerlukan restu dari Samuel. Tidak mau dia meminta restu dari kedua orang tuanya yang tidak pernah ada untuknya.

Setelah Wilzon percaya seutuhnya dengan Jennie, mereka kembali ke ruang tamu di mana Gracia sedari tadi menunggunya.

"Kamu tidak diapa-apain Daddy 'kan," kata Gracia kuatir padahal Jennie baik-baik saja.

"Tidak Gre, kami ngobrol biasa saja," balas Jennie lembut, Gracia bernafas lega.

"Syukurlah," kata Gracia senang.

"Kapan kalian menikah?" tanya Marinka menatap Jennie.

"5 hari lagi Mom, semua sudah aku atur," balas Jennie santai diangguki Marinka.

Hari ini mereka menghabiskan waktu bersama untuk mengobrol dari pernikahan mereka hingga bicara santai, Jennie senang keluarga Gracia menerima kehadiran dia.

Sedangkan di tempat yang berbeda, hari ini semua staff, idol, petinggi agensi, kolega bisnis Jennie dan seluruh staff JJ Company kecuali keluarga Josh mendapat undangan pernikahan Jennie dan Gracia.

Tidak tanggung-tanggung, awak media pun akan datang untuk meliput karena JJ Company akan membuka identitasnya di hari pernikahan mereka.

Hal ini membuat semua heboh, kebanyakan dari mereka mendukung Jennie dan Gracia apalagi keduanya sangat dekat jadi tidak heran kalau menikah.

Ada juga yang mencibir Jennie karena dia tidak layak menikah dengan Gracia karena dia hanya seorang manager, tanpa mereka tahu kalau pendapat dia jauh di atas Samuel.

Dia tidak peduli dengan gosip, balik lagi dia hanya mengurusi hidupnya tanpa memperdulikan kata orang lain selama dirinya tidak diusik.

Sedangkan member Cool Boys terutama Rian yang mendapat undangan itu, tentu saja Rian sangat kesal dan membencinya.

Kenapa Gracia mau saja nikah dengan Jennie? Jelas-jelas dia yang sejak dulu mengejarnya, malah tidak mendapatkan cinta Gracia.

Shinee pun kaget, mereka tidak tahu kalau Gracia akan menikah dengan Jennie secepat ini bahkan Gracia pun tidak memberitahu mereka.

TBC...

25. I'm Never TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang