Benar kata orang, perasaan adalah teka-teki yang abadi. Kadang putih begitu kelam dan hitam begitu cerlang. Lalu kau dan aku terjebak dalam tafsir-tafsir kaku buah nalar dan logikal.
Aneh bukan, saat kita sedang berjalan di tepi pantai,
aku bertanya-tanya apakah kamu juga tidak bisa merasakan pasang surut ombak yang menjilat di kaki? atau pasir yang menyeruak di sela jari-jari kakimu?potong saja kaki kita agar kita tidak perlu lagi berbohong pada jejak yang tertinggal.
Toh yang tidak berubah hanyalah kita merasa
tetap melangkah.
Hanyalah sore, bising debur dan kita bersama teka-teki masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Kala Kita Kalai
PoetryKadang kita hanya butuh menuliskan apa yang kita rasakan jika tidak memiliki seseorang untuk mendengarkan .