Happy reading.
Build masih saja diam, jujur, ia malas sekali melihat bible saat ini,apalagi moodnya sedang tidak baik-baik saja, benar-benar menyebalkan ketika ia terbangun dan pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah bible rasanya tidak adakah hal yang lebih baik seperti bagaimana cerahnya suasana pagi atau bagaimana pohon-pohon yang tampak indah ber selimut embun mengapa harus Bible.
Bible menatap build yang sedang berada di bawahnya, sorot matanya mengarah pada bibir ranum miliki build yang masih saja begitu menggoda saat build mengacuhkan nya. Bible segera mengalihkan tatapannya pada mata build, bagaimanapun ia harus sadar, build saat ini sedang tidak mood dan tak mungkin juga ia menggoda nya bukan? Ya, barangkali yang Bible inginkan hanya ciuman belaka ,tapi entah
Mengapa, sejak bersama build ia terus berusaha untuk menahan keinginannya yang memaksa.
Ia kini mulai memikirkan bagaimana keadaan lawannya, dan bagaimana lawannya senang atau tidakkah saat ia melakukannya ."hei build ,jangan takut mana mungkin aku menciummu saat kau sedang sakit begini"ucap bible yang kembali duduk di samping build, sedangkan build masih saja mengacuhkan nya
" kau butuh apa?apa kita sarapan dulu ke bawah soalnya kata dokter, obatmu harus kau makan setelah sarapan pagi mungkin supaya perutmu tidak terlalu kaget jadi dikasih nasi dulu entahlah aku bukan anak kedokteran," ucap bible, ia kemudian berdiri dan mengambil sepatu build ,melihat build yang masih saja berbaring.
bible langsung saja berinisiatif untuk membantu build untuk bisa duduk layaknya bagaimana kita menggendong bayi dari posisi terlentang.
Akhirnya build duduk dengan wajahnya yang cemberut. Bible tidak peduli ia justru malah bersimpuh di dekat kaki build dan memasangkan sendal untuk build. bible pun berbicara
"sampai kau baik-baik saja aku akan terus memperlakukan mu begini" ucap bible yang tiba-tiba saja membuat build tersenyum lalu memeluk bible bahkan bersikap baik padanya,ya, begitulah build saat sedang sakit susah untuk menyembunyikan perasaan bencinya pada orang lain.
Setelah sampai di restoran ,bible Memesankan build hampir seluruh sarapan pagi yang ada di daftar menu, build tentu saja membulatkan matanya ia pun berkata
"kau gila ya?"ucapnya yang langsung membuat bible tersenyum
"kalau tidak dengan cara begini mungkin sampai sore kau tetap akan mendiami ku,aku bukan tipe laki-laki yang tidak suka di diami, kau harus tahu itu,"ucap bible dengan lembut hal itu langsung membuat build memutar kan bola matanya
"habiskan saja yang bisa kau habiskan build, nanti kalau sudah selesai yang belum kau sentuh kita bagikan saja ke pemulung di jalanan,setidaknya mereka bisa kenyang karenanya dan kita tidak membuang makanan ini sia-sia,"ucap bible yang langsung membuat build menatapnya. benarkah yang ada di hadapannya saat ini adalah bible atau ia sedang berpura-pura baik saja di depan build supaya build menganggapnya adalah orang yang sempurna? Sudahlah kaya masih saja memikirkan orang pula? Tapi,tapi kalau benar memikirkan orang,tak mungkin bukan ia membunuh Aiken?.
Build mulai makan begitu pula dengan bible yang rupanya dari tadi menunggu Build makan dulu baru ia akan makan, di sela-sela suapan sendok ke mulutnya, bible menatap build dengan hati yang senang, ya ,senang karena melihat build makan dengan lahap padahal jelas betul bahwa Bible saat ini kelihatan lelah, mungkin karena semalaman ia tidak tidur, ditambah pula rasa kekhawatirannya bahwa ia takut
Build kenapa-kenapa. jadi ketika melihat build makan dengan begitu semangat ,ada perasaan yang membuatnya jadi lega .setelah selesai makan build memutuskan untuk berdiri dengan niat ingin kembali menuju kamar hotel, namun Bible dengan cepat mencegah tangannya
"bisakah kau menemaniku membagikan semua makanan ini dulu? Apa perutmu masih sakit?" Tanya bible dengan ragu-ragu, seolah ia takut terkesan memerintah build untuk harus memintanya sekarang juga.namun build rupanya mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OR REVENGE? 21+[ on going ]
Romance[BIBLE BUILD] . . . "Bagaimana kalau kau jual saja dirimu?" Build menatap Nanar entah kemana pertanyaan barusan membuatnya semakin jauh melamun. benarkah ia harus menjual dirinya untuk uang ?. "Kau bicara apa sih? Aku pun tidak tau kalau aku suka pr...