[5]...

1.6K 105 4
                                    


Build meninggalkan albren yang tampaknya sedang linglung. Entah apa yang sedang ia pikirkan sampai-sampai tidur di ruang ganti seperti tadi.

Dallen yang terlihat sudah melap meja dengan cepat memberhentikan aktifitasnya,ia menyambut kehadiran build, layaknya seorang junior yang harus menghormati seniornya dalam segala sesuatu.

"Hei, bagaimana rasanya kerja di toko ini?"sapa build yang juga ikut melap meja satunya lagi,Dallen yang sudah memahami situasi,ikut bicara sambil melap meja yang di lapnya tadi.

"so far,so good,sih,kak"ucap Dallen dengan lembut, lagian tak mungkin pula ia baru pertama kerja langsung mengeluh,bukan?

" waktu pertama kali bekerja,aku juga ngerasa,so far,so good .tapi semakin ke sini semakin ke sana ,eh? Haha",entah apa yang lucu,tapi build berhasil ketawa hari ini atas lelucon basi yang ia katakan tadi.

"waduh, mungkin aku juga bakalan ngerasa kayak kakak juga kali,ya?hahaha" balas Dallen dengan ikut tertawa juga.

"Ehh,jangan panggil aku kakak dong, panggil build aja,anggap aja kita sebaya"

"ah baiklah, tapi kalau boleh tau nama panjang KK apa ya ka?"tanya Dallen.

"tuh kan manggil Kakak lagi"

"iya ,aku kan belum terbiasa hehe"

"nama panjangku sih Build Agler tapi, kalau namaku kepanjangan kamu bisa panggil build aja biar gak cape,haha"

dallen tersenyum " Lagian nama seindah build kenapa harus capek sih ?aku gak cape ko,gimana nanti ketika harus dihadapkan dengan dunia yang kejam ini ya nggak?hahaha"balas Dallen ikut tertawa .

build menyemprotkan cairan pembersih pada mejanya"iya juga sih ,dunia ini kejam banget, kadang kita sebagai manusia pasti cendrung pernah berada di fase di mana penggennya senang senang, terus dapat uang gitu aja,kita enggak mau harus kerja cape cape"

"setuju"ucap Dallen yang benar-benar setuju dengan ucapan build barusan,

"tapi, namanya juga hidup build,ada beberapa hal yang harus kita terima dengan hati yang ikhlas,ada juga beberapa hal yang terpaksa untuk kita terima dengan lapang dada,

"Dari jauh, terlihat albern yang ke luar dari pintu ruang ganti menuju ke arah mesin kasir,bajunya seperti sudah ia ganti.

Dallen memperlihatkan albern dengan tatapan yang seolah kagum Membuat build bergantian menatap Dallen lalu kembali menatap albern,dan terus seperti itu sampai tiga kali,

"kenapa ?kau suka?"

"Iya,suka" ucapan Dallen membuat build langsung membulatkan matanya.

ternyata dallen adalah tipe yang tidak bisa untuk menyembunyikan perasaannya,ia cenderung akan frontal dan jujur terhadap terhadap apa yang ia inginkan.

Build langsung berbicara dalam hatinya, Bagaimana kalau ternyata Dallen tahu bahwa yang di suka albern adalah dirinya?Ah? Tapi memangnya benar albern menyukai dirinya? bukankah tingkah albern itu lebih dari nafsu belakang , seperti seorang yang terangsang.bukan tatapan dari seorang yang memang cinta.Bisa saja jika Dallen mampu melayani albern seperti yang ia inginkan, gangguan gangguan yang muncul dari albern pada Dirinya bisa hilang,bukan?

kalau begitu ide bagus alur cerita ini bila dallen menyukai albern, karena begitu aku bisa bebas dari albern mahluk terkutuk itu !

"coba deh kamu deketin dia, albern belum punya pacar sama sekali,mana tau keberuntungan ada di tanganmu"saran build yang membuat Dallen sedikit kaget.

"Apa dia gay?"

"OH TENTU"

"benarkah?"tanya Dallen tidak percaya, ternyata laki laki yang ia suka adalah gay,build hanya mengangguk dan menyakinkannya

LOVE OR REVENGE? 21+[ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang