🍼One🍼

35.4K 2.4K 121
                                    



Musik bagian dari seni. Mencangkup sebuah irama abstrak yg bila disatukan menghasilkan ketukan ritme penuh nada indah.

Tidak semua orang menyukai musik dan tidak semua paham apa itu seni. Mereka tak terlihat namun bisa begitu menenangkan bila didengar. Musik seindah itu.

Sebagian orang beranggapan bermain musik perbuatan merugikan. Hanya memainkan alat alat yg tidak bisa dibilang murah, sesudahnya tak ada timbal balik. Sebenarnya apa yg mereka harapkan dari musik?

Pikiran mereka terlalu dangkal.

Musik itu mahakarya. Sebuah frasa hidup yg membangkitkan gelora jiwa ketika masuk kedalamnya. Maka jika dapat menghasilkan cuan dari mahakarya, itu bonus. Musik itu dinikmati, baru setelahnya untuk menambah nilai bisa dengan memberi harga pada seni itu sendiri.

Pemuda berkulit eksotis mengerutkan keningnya begitu mendengar ucapan sang ibu di telfon. Ia menjadi kesal seketika.

"Segera pulang hyuck. Berhenti membuang masa remaja mu dengan hal tidak berguna seperti itu! Masih banyak hal positif yg bisa dimainkan selain bergelut dengan stick drum dan band band konyolmu!"

Ini kata Mommy nya. Dan tanpa perlu jawaban berarti darinya, donghyuck memutus sambungan lalu menyimpan ponsel kesaku seragam sekolah.

Ia marah? Tentu saja. Tersinggung? Jangan ditanya. Lalu apa yg mau ia lakukan? Tidak ada. Hanya berakhir begini dengan memendam didalam hati. Telinganya sudah pengang terus terusan disumpal ocehan tak suka mommy terhadap kegemarannya. Pikiran sang ibu tertutup dengan apa yg hanya ia lihat bahwasanya musik bukanlah sesuatu yg berguna.

Benar, donghyuck menyukai musik dan baginya musik adalah bagian dari hidup sekaligus dunianya. Sisi lain dari dirinya yg akan senantiasa menemani juga membantu menenangkan disaat tekanan tekanan orangtua mendesak. Tidak perlu berpikir dua kali memilih musik bila dibandingkan menjadi penerus sang ayah diperusahaan.

Ia akan senang hati merendah dan mengalah bila salah seorang pihak ayah atau ibu mau menggantikannya. Tenang, donghyuck tak gila harta kok.

Tepukkan di pundak menjadi penyadar donghyuck dari ketermenungannya. Pemuda tan menoleh dengan ekspresi santai, sembari jemari memutar mutar stick drum lihai.

“Mau lanjut?”

“Tentu.”

“Bagaimana dengan mommy mu? Bukannya dia memintamu pulang?”

“Kau ingin kita menyudahinya?! Uangku sudah lenyap demi menyewa tempat latihan ini sialan!” Sarkas donghyuck mendapat gelak tawa dari teman teman satu band nya.

Band kecil kecilan ini terdiri dari empat anggota. Dengan gitaris bernama Jeno, lalu ada Jaemin sebagai pianis dan Yangyang sebagai Vocalis, terakhir donghyuck bermain menjadi drummer. Mereka menamainya dengan Neo musical tecnology atau bisa disingkat NMT.

Sebenarnya Nmt diidekan oleh donghyuck ketika tak sengaja menyambung nyambung kata hingga berhasil mencetuskan nama untuk band mereka. Yg lainnya hanya setuju setuju saja karena memang tak dapat memberi masukan saran nama lain. Malas berpikir tepatnya.

Kembali pada saat sekarang, keempat remaja tanggung tersebut mulai mengambil posisi. Jaemin terlebih dahulu menjatuhkan bokongnya pada kursi yg menghadap ke piano, sedangkan Jeno sudah siap dengan gitar listriknya lalu ada Donghyuck dengan sesekali memainkan bass dan piringan drum sebagai penetrasi, dan terakhir Yangyang dengan posisi terdepan ditemani mic digenggaman.

BABY || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang