🍼Six🍼

13.1K 1.6K 124
                                    

•••

“Jisung Lee?”

Donghyuck menaikkan alisnya sebelah saat mendengar nama yg baru saja diusulkan pemuda huang.

Semenjak membuka topik mengenai nama apa yg harus mereka sematkan pada si bocah, membuat kedua remaja tersebut disibuki mencari beberapa daftar nama yg cocok. Renjun menscroll laman sosial miliknya begitu juga dengan donghyuck yg fokus dengan ipad di depannya.

Bocah kecil itu sudah tertidur di karpet bulu dengan posisi menyamping. Sedangkan sosok mama dan papanya tengah duduk di sofa sambil memainkan gadget mereka. Sekedar info saja, renjun sudah mengganti seragamnya dengan kaos berwarna putih serta bawahan celana jeans. Akhir akhir ini ia memang selalu membawa baju ganti begitu tahu akan mengunjungi baby jisung.

Donghyuck menutup layar ipad nya, menolehkan kepala ke renjun. “Nama yg bagus. Itu saja, kepalaku panas dihadapkan deretan nama nama aneh ini.” Katanya dengan asal.

Renjun mendengus, namun ikut menyimpan ponsel pintar kekantong seragam sekolah. Sepertinya celetukkan asalnya tadi tidak terlalu buruk juga.

Geurae. Mulai sekarang panggil dia dengan jisungie.”

“Atau biar lebih imut, panggil Jiejie boleh juga.” Putus yg lebih kecil dengan senyum puas. Donghyuck mengangguk saja.

Cukup lama waktu berjalan, renjun dan donghyuck mulai merasa lapar. Perut kedua remaja itu bahkan tak malu untuk berkicau meminta diisi. Membuat masing masing dari mereka membuang muka.

“Mau mencari makan diluar?” Ini tawaran pertama donghyuck setelah bermenit menit hanya diam.

“Boleh. Tapi jiejie bagaimana? Tidak mungkin ditinggalkan?” Mereka serempak memandang bayi yg masih pulas tertidur.

“Bawa?”

“Nanti dia terbangun. Aku sedang lelah menenangkannya hyuck.” Aku renjun jujur. Sungguh ia merasa lelah setelah menidurkan bocah kecil ini. Lalu apa tugas donghyuck? Ck, jangan mengharap banyak padanya. Pemuda itu sama sekali tidak membantu! Yg ada hanya menyuruh nyuruh renjun ini dan itu.

Donghyuck terlihat bangkit dari duduknya. Pemuda lee tersebut berjalan kekamar kemudian kembali setelah mengganti pakaiannya dengan lebih santai. Namun bukan itu yg membuat renjun terpana.

Tetapi apa yg berada di tangan donghyuck. Ia membawa baby bag berwarna hitam beserta penutup kepalanya sekaligus. Renjun dilanda shock untuk yg pertama kalinya. Dari mana dia mendapatkan benda itu?! Apa jangan jangan jisung memang anak donghyuck?! Jadi selama ini renjun telah diboho—

“Berhenti berpikiran negatif tentangku. Aku meminjamnya dari bibi ten. Kebetulan dia juga memiliki peralatan bayi dan aku meminjamnya.” Jawaban donghyuck cukup menghentikan pemikiran yg terlewat dari otak renjun.

Melemparkan tas itu pada renjun, donghyuck dengan gerakan hati hati bergerak ingin menggendong baby jie.

“Hei, kenapa memberikan ini padaku?!”

“Kau yg menggendong.” Renjun melotot mendengarnya. “Shireo! Kau tuli saat aku bilang lelah, huh?!”

Pemuda lee menarik nafas dengan sabar. “Hanya sebentar renjun. Saat makan biar dia denganku.” Ia benar benar sedang lapar sekarang dan renjun semakin mengulur waktu.

Mau tak mau renjun menurut saja. Toh nanti jisung bisa dengan donghyuck saat mereka mengisi perut.

Alhasil kedua remaja itu langsung keluar apart. Di lobby, mereka bertiga lantas langsung mendapat atensi dari sekitar. Pasalnya renjun dan donghyuck terlihat seperti orang tua muda yg sedang berlibur. Ditambah donghyuck sesekali akan membenarkan tangan sang bayi di gendongan renjun yg terlipat karena ulahnya.

BABY || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang