•••
Hari yg paling tidak dinanti sepasang remaja itu akhirnya datang. Nyatanya mengulur waktu sama sekali bukanlah hal berguna. Doyoung malah semakin menipiskan waktu dengan memangkas dari seminggu menjadi hari ini.
Donghyuck stress. Ia mendadak pilu namun sang ayah juga tidak membantu. Taeyong memilih dipihak sang ibu.
Seperti inilah yg bisa digambarkan dari keadaan donghyuck.
Berdiri didepan cermin panjang. Memperhatikan bagaimana jas seputih awan dengan rumbai rumbai berwarna hijau stabilo itu melekat di tubuh tingginya. Melihat hiasan kecil kecil yg mengelilingi pinggang disekitar baju yg ia kenakan membuat donghyuck terserang depresi saat itu juga. Ini pakaian terburuk yg pernah ia pakai!
Donghyuck meringis menyentuh hiasan norak di antara kemeja dalam dan celana bahan yg telah sang mommy siapkan. Bahkan bertanya mana yg sesuai seleranya saja, doyoung tidak berikan.
“Apa kau akan berakhir menjadi suami hari ini, hyuck-ah? Aarghhh!” Frustasi pemuda itu hampir saja mengacak rambut yg sudah ditata.
Tak lama suara pintu terbuka berdenging memasuki indra pendegaran donghyuck. Anak itu membalikkan tubuhnya.
“Aigoo tampannya anak mommy! Lebih tampan daripada daddy mu kalau begini caranya.” Seru doyoung girang setengah mati. Meraba raba pernak pernik yg menghiasi jas mahal sang putera.
“Ini pilihanmu?” Tunjuk donghyuck dengan dagu. Yg tentu saja diangguki oleh doyoung.
“Mom, please. Aku malu—”
“No no no! Kau tidak diijinkan mengeluh apapun hyuckie. Asal kau tahu saja, ini terlihat bagus untukmu. Anak mommy jauh lebih berwarna..”
“Mom, tapi foto keluarga besar akan dipajang diruang tamu!! Aku tidak bisa membiarkan harga diriku diinjak injak karena mengenakan baju memalukan ini.” Donghyuck mengiba pada sang ibu. Meminta untuk diganti namun justru yg ia dapatkan hanya senyuman penuh makna dari doyoung.
“Berarti ini akan menjadi sejarah paling memorable dihidupmu. Biarkan saja, biar jisung bisa melihat raut bahagia yg ayahnya pancarkan dihari membahagiakan orangtuanya.”
“Sudah sudah. Ayo kebawah, semua telah menunggu anak tampan mommy ini...” Doyoung menarik pergelangan tangan donghyuck yg tampak ragu.
“Jebbaall, mommy...”
“Kenang kenangan hyuck. Cepaatt.”
Dengan amat berat hati, donghyuck mengikuti perintah sang ibu. Meski terselip rasa dengki karena enggan mempermalukan dirinya sendiri akan baju pengantin yg doyoung pilihkan.
Benar benar norak. Putih dan hijau stabilo. Bisa kalian bayangkan? Ok, lebih baik jangan dibayangkan :(
.
.
.
.Donghyuck menarik nafas sepelan mungkin. Meneguk ludah dengan susah payah. Disisi sebelahnya sudah ada doyoung yg sedang merangkul lengan si bungsu. Kedua ibu dan anak itu berjalan menuju altar.
Walaupun memang tidak seramai acara keluarga biasanya. Karena kedua belah pihak sendirilah yg memutuskan hanya mengundang sanak saudara dan beberapa teman dekat.
Akan tetapi, satu lagi yg menjadi puncak kecemasan donghyuck.
Disudut bagian pojok, ketiga cecunguk printilannya berdiri dengan wajah mencemooh. Menahan tawa akan raut ekspresi yg salah satu sahabat mereka perlihatkan. Donghyuck merasa ingin mengubur dirinya detik itu juga. Percayalah, ia akan menjadi bulan bulanan tiga iblis yg kini sedang mencomot makanan di standfood.
Kenapa mommy-nya malah mengikut sertakan para makhluk itu sih?!
“Dimana calon menantuku?” Doyoung bertanya kepada jaehyun yg sudah anteng duduk di bangkunya. “Sebentar lagi datang. Ten bersamanya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY || HYUCKREN
Novela JuvenilDonghyuck tidak pernah menyangka kepulangannya sehabis latihan band, membawanya bertemu sesosok makhluk kecil nan menggemaskan. Sedangkan Huang Renjun tak habis pikir, kenapa ia yg baru saja pulang setelah melaksanakan piket sekolah, disangka menel...