7. Just Lie

1.2K 163 25
                                    

Update lagi karna request temen🗿
Dan tentu saja request kalian juga, cuman saya aja yg keseringan main Tower of Fantasy:v

Enjoy.

----------------

Aksa menarik Olivia sambil berlari di sebuah gang yg memiliki 3 cabang belokan, mereka belok ke arah kanan lalu belok lagi ke arah kiri.
Aksa melihat tikungan kecil dan banyak pot bunga besar yg tertanami bunga segar yg mekar.
Aksa langsung berbaring di belakang pot2 besar itu sambil membaringkan Olivia di atas tubuhnya agar Olivia tidak kotor.

Aksa dan Olivia terus diam dan tegang saat mendengar suara beberapa langkah kaki yg melintasi mereka.
Aksa memperhatikan suara langkah yg bergetar di tanah lalu dia langsung tau kalau yg melintas hanya 3 orang, Aksa semakin waspada karena takutnya mereka berpencar atau menunggu di titik yg tadi mereka lewati...tapi sepertinya itu bukan hal yg akan di lakukan oleh seorang penjahat seperti mereka.

"Telpon bodyguard kamu sekarang lalu biarkan aku yg bicara"
Aksa berbisik dengan tenang lalu Olivia langsung menelpon bodyguardnya yg bernama Divi, 3 detik kemudian telpon tersebut langsung di angkat.

"Gang XX, jemput di depan gang itu, aku akan berusaha membawa Olivia kesana"
Telpon di matikan setelah itu lalu Aksa mengembalikan iPhone Olivia.

"Masih kuat lari?"
Aksa bertanya dengan perhatian ke Olivia.

"Kurasa iya"
Jawab Olivia dengan tidak yakin karna dia sudah lelah.

"Nanti bilang padaku kalau kamu udah gk kuat lari"
Aksa menarik tangan Olivia lalu mereka berlari menuju gang yg di sebutkan Aksa, awalnya memang berjalan mulus tapi Aksa melihat laki2 kekar berjazz merah dengan cincin batu akik yg di kenal.
Aksa dan Olivia bersembunyi di gang kecil dan gelap yg menjadi celah dari rumah yg berdempetan.

Aksa menghela napas lalu melihat ke arah Olivia yg terlihat sudah kelelahan.
Aksa melepas jaketnya lalu membalik bajunya sehingga warna jaketnya berubah, jaket double warna sangat membantu dengan penyamaran, karna itu Aksa hampir selalu memakai jaket double warna.

"Pakai saja jaketku, ini udah malem, aku gk mau kamu kedinginan"
Bisik Aksa dengan suara yg ringan, tidak seperti perhatian tapi juga tidak seperti marah.

Olivia mengangguk lalu memakai jaket yg di berikan Aksa.

"Kita diam disini sampai bodyguard kamu datang, seharunya tidak lama lagi" -Aksa

"...baiklah" -Olivia.

"Kalau mereka sudah datang, kamu jalan sendirian saja, aku yakin bodyguard mu akan keluar dari mobil untuk menjemput mu dan aku akan mengawasi dari sini" -Aksa

Olivia merasa berat dan takut untuk melakukan itu karna dia sadar kalau yg di incar adalah Aksa, bukan dirinya.

"Aku....gk bisa, kita harus pulang bareng"
Olivia menjawab dengan suara yg terdengar sedih.

"Keselamatan kamu itu prioritas ku"
Olivia langsung merasa senang setelah mendengar kata2 Aksa, sungguh dia seperti mendapat energi untuk berlari lagi.

Aksa mengecek gang yg akan di lewati lalu melihat sepertinya sudah aman, Aksa dan Olivia berlari setelah melihat mobil dan Divi yg keluar dari mobil.

Divi mengeluarkan pistol lalu mengarahkan pistolnya ke arah Aksa.

Dor...

Sebuah peluru melintasi Aksa dengan cepat lalu mengenai tangan laki2 berjazz hitam di belakang Aksa.
Laki2 tersebut reflek menjatuhkan pistol yg dia pegang saat tanganya terkena tembakan, darah bercucuran lalu laki2 berjazz hitam lainya muncul lagi tapi mereka sudah terlambat, Aksa dan Olivia sudah pergi dari tempat itu.

MY NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang