Chapter 03

13 3 0
                                    

Hai, peluk hangat buat kalian

Happy Reading

Seorang laki-laki, terbaring di rumah sakit dalan keadaan koma membuat Clara tidak berhenti untuk menumpahkan air matanya

Hari demi hari di lewati tanpa adanya seorang laki-laki yang sangat ia sayangi, sejak saat itu setelah pulang sekolah Clara menemui arsen di rumah sakit untuk menceritakan harinya yang tidak menyenangkan ia di bully dan tidak ada yang membelanya tak seperti biasanya, dan sejak arsen koma kedua orang tuanya selalu bertengkar dan jarang berada di rumah yang membuat Clara muak dengan semuanya ia selalu kesepian tidak ada yang menghiburnya seperti biasanya

"abang, clara cape, clara ga kuat bang, sakit"

"kaya biasa bang clara di buly sama temen sekelas clara, liat deh bang pipi clara merah itu gara gara dia bang jahat ya bang, clara tau kalo abang ada pasti abang langsung ngomong kaya gini 'jangan ada yang berani ganggu ade gw' sekarang gada bang lo tidur mulu kaga cape apa bang enak kali ya bang rebahan terus, pengen deh ikutan kaya abang" pernyataan yang hampir setiap hari ia ungkapan pada arsen

"abang gw pulang ya bang lo juga jangan lupa balik ke rumah nginep terus lo disini kaya ga punya rumah aja see you abang"

← →

Sesampainya nya di rumah clara langsung membersihkan dirinya, tak ada yang berbeda rumah yang sepi, dan keheningan di seluruh rumahnya

Cahaya bulan menerangi malam yang gelap gulita, tetapi tidak dengan hati seorang clara

Dengan mudah cahaya bulan memasuki kamar seorang perempuan melalui jendela yang berwarna putih

"Lo dimana, gw udah di jakarta, kenapa gw belum nemuin lo sampai sekarang, gw butuh sandaran sejenak juga gapapa gw perlu pundak dan telinga yang siap dengerin keluh kesah gw, lo dimana"

"Misi non ini susi milo nya jangan lupa di minum kalau mau tidur jangan tidur larut malam ya non ga baik besok kan sekolah" ucap bi ijah- asisten rumah tangga yang sudah di anggap ibu oleh clara

"Makasih bi, sekolah juga ga ada yang spesial bi"

"Bukan ga ada non tapi belum"

"Harus nunggu gimana lagi bi, clara cape luka ini aja belum sembuh gimana besok bi babak belur aku" jawab clara sambil menunjukkan pipi yang lebam menggunakan jari telunjuk nya

"Non clara jangan diem aja, non clara lawan jangan mau non di perlakuan seperti itu, inget kata den arsen kita ga boleh jadi orang lemah inget ga non? "

Tatapan clara menjadi sendu "iya bi aku inget mulai besok aku pasti lawan mereka, tapi aku bisa ga ya bi? "

"Non pasti bisa inget kata mamah non 'ga ada yang ga bisa' inget non? "

"Iya bi inget, tapi sekarang mamah ayah berubah kenapa ya"

Kali ini bi ijah tak bisa menjawabnya, "udah non minum susunya terus langsung tidur bibi mau ke dapur dulu ya non, permisi"

"emang gw bisa sekuat abang apa? gw di bilang cantik aja tulang gw langsung jadi lunak gimana lawan mereka" gumamnya sambil meminum susu milo buatan bi ijah

"selamat tidur abang"


See you again

ReyndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang