Chapter 9

6 4 0
                                    


"Mungkin memang masalalu itu indah, tapi tidak tahu masa depan akan bagaimana"


Happy Reading

Hari sudah larut malam dan hujan turun dengan lebat tetapi seorang gadis cantik masih berada di luar rumah dan tentunya ia tidak meneduh tetapi berada di tengah jalanan yang sangat sepi tak ada satu orang pun.

"AAAAAAAH!! " teriak gadis tersebut

"GA GUNA GW HIDUP BANGSAT"

Hujan terus menderas, Tetapi Clara tidak peduli justru itu ketenangan bagi nya

"Ga guna lo kaya gitu clar" entah suara siapa yang membuat tangisan Clara berhenti sejenak

"A-abang"

"Pulang nanti sakit"

"AHHHH, LO CUMA BAYANGAN BANG LO HALUSINASI GW"

Seketika arsen hilang dari pandangnya, ya memang tadi hanyalah halusinasi, entah mengapa Clara akhir akhir ini sering berhalusinasi

Sekarang pukul 22.30, Clara berniat untuk pulang ke rumah nya ia sudah puas untuk melampiaskan amarah nya

← →

Clara memakirkan motornya di pekarangan rumahnya, tetapi mengapa lampu rumah nya menyala apakah bi ijah belum tidur?

Clara di kejutkan oleh kedatangan orang tua nya, ada gerangan apa ini tiba-tiba orang tua nya pulang ke rumah? Bukan nya rumah nya di kantor?

"Dari mana aja kamu" tanya Alex

"Main"

"Cewe itu ga pantes keluar malam malam, murahan banget jadi cewe" cibir Alex

"Mas" tegur Lusi

"Ayah kalo gatau diem aja"

"Ayah tau semuanya, jual diri dimana kamu?! "

"Clara cuma main hujan yah ga lebih"

"Alesan, ke ruangan papah sekarang! "

"Bukan ayah gw, dan bukan mamah gw, mamah kenapa ga bela aku mah kalian berubah seutuhnya" batin Clara

Sesampainya di ruangan Alex hanya ada Clara dan Alex

PLAK

ASHH

"JADI ANAK ITU BELAJAR BUKAN JUAL DIRI, EMANG NGEJUAL BERAPA SIH"

Clara tidak menjawab iya sedang merasa kesakitan pada bagian tubuhnya yang di pukul oleh Alex

"JAWAB PUNYA MULUT BISU"

"STOP YAH STOP, aku cape yah" nada nya berubah saat Clara mengutarakan isi hatinya

"CAPE APA KAMU KERJAAN KAMU CUMA--" percakapan Alex terpotong oleh Clara

"CAPE AKU ITU BUKAN CAPE YANG AYAH PIKIRIN, ayah itu bukan ayah yang Clara kenal, ayah orang asing, DI MANA AYAH YANG DULU YANG SELALU MANJAIN AKU, NGELINDUNGIN AKU SEKARANG AYAH---" ucapan Clara terputus saat mendapatkan pukulan yang kedua kalinya dari Alex

PLAKK

"Aku benci"  dua kata yang di ucapkan Clara, lalu meninggalkan ruangan tersebut, ia lelah.

Clara terus berlari ke kamarnya, dan mengunci pintu kamar agar tidak ada yang bisa masuk, ia tidak mau di ganggu waktu menangis nya

Tetes demi tetes air mata jatuh begitu saja entah sudah berapa banyak yang di keluarkan, tidak peduli sebanyak apapun itu ia hanya ingin tenang

Pecahan kaca bertebaran dimana-mana, tangan yang penuh darah, tak peduli rasa sakitnya tidak sesakit hatinya saat ini

"Hug me please" rilih Clara dengan keadaan yang berantakan dan rambut yang acak acakan

"Abang Clara sakit, sakit abang"

"Maaf de abang belum bisa ke dunia" entah suara yang berasal dari mana akan tetapi suara itu muncul tepat di telinga Clara

"ARGHHH" tubuh Clara melemas dan kehilangan kesadaran mungkin ia sudah puas dan lelah untuk menangis.

← →

Pagi hari sudah datang kembali, dan matahari memunculkan dirinya membuat seorang gadis terbangun dari tidurnya

"Eunghh"

"Ternyata gw masih di sini, ga kaya dulu kalau gw tidur di sembarang tempat pasti kalau bangun udah di kasur, gapapa Clara lo bisa sendiri udah gede"

Bercerita sendiri, menjawab sendiri, bahkan menyemangati dirinya juga sendiri the real mandiri

Ting

Bunyi yang berasal dari handphone miliknya membuat Clara menghentikan lamunan nya

Monic
Sekolah ga? Lo gpp kn?

iya

Setelah menerima pesan dari Monic Clara bergegas untuk mandi dan bersiap untuk sekolah

Tak butuh waktu lama Clara sudah siap dengan seragam nya, pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah ruangan tengah yang kosong, dan mengingat kejadian semalam begitu menyakitkan

"Lo bisa Clar"



Tbc


ReyndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang