"Udah? Gua mau pulang," sela Aleya
"Iya sana, keberadaan lo gak penting."
"Mulut lo." Aleya lantas menyentil bibir (Name), lalu (Name) seketika menutup bibirnya menggunakan tangan.
"Dilarang ada kekerasan di kampus." celetuk Shiro
"Dah, dah, mending kita pulang. Selamat siang, pak." (Name) segera pergi dari sana dan diikuti Aleya.
===
Di perjalanan menuju parkiran kampus, (Name) mendapat pesan singkat dari manager-nya, kalau hari ini tak ada bekerja.
"Al, gua libur hari ini, dan gak ada lembur!" ujar (Name) yang seketika memberitahu Aleya.
"Enaknya ngapain kalau udah libur?" ucapnya lagi
Aleya tampak berpikir keras. "Turu." Jawabnya setelah berpikir.
(Name) yang tadi sudah penasaran, langsung bersweatdrop. "Yih, yang lain dong, tapi apaan ya?" bingung (Name)
"Jalan-jalan di taman kota, mau? Sekalian olahraga."
"Wah, boleh tuh!" (Name) tampak antusias.
"Oke, nanti sore dah nyampe lokasi, dadahh." Aleya segera minggat dari sana.
"Yeuh, kirain sekarang." gumam (Name)
Lalu ia segera mengeluarkan motornya dari parkiran, kemudian pulang menuju rumah.
Setibanya di rumah, suasananya tampak damai-damai saja. Setelah meletakkan sepatu di rak alas kaki, ia menghampiri adik laki-lakinya yang duduk di sofa.
"Lo gak sekolah?" tanya (Name)
"Pulang awal, guru-guru pada kondangan katanya."
"Oo, kirain bolos."
(Name) melirik jam yang melingkar di tangannya, jarum pendeknya menunjuk angka sebelas. "Orang-orang pada kemana, dek?" tanyanya pada Ryan.
"Si Ela belum pulang tentunya, papa belum pulang kerja. Mak gua arisan, dan lagi satu gak tau kemana." ujar Ryan
(Name) hanya mengiyakan.
"Emang kenapa?" tanya Ryan
"Tumben aja, suasana rumah jadi tenang."
"Lalu, kakak tumben pulang sekarang, biasanya gak tuh?"
"Gak ada kerja hari ini, jadi libur." Ryan hanya meng'oh'.
"Gua ke kamar dulu ya, nanti gua temenin, deh." ujar (Name) sambil mengacak rambut Ryan sekilas lalu pergi ke kamarnya.
"Apaan, sih!" ujar Ryan sambil memegangi kepalanya sendiri.
"Ahahaha."
Blam
RYAN P.O.V
Tumben kita damai, ada apa dengan gua?
Apa gua ... mulai ada rasa persaudaraan dengannya ...?
RYAN P.O.V END
Tak lama kemudian (Name) kembali dan duduk di samping Ryan. Ia tampak kalem sambil memainkan handphone-nya.
"Nanti kakak bakal ada keluar lagi, gak?" tanya Ryan
"Iya, sama teman, mau ikut?"
"Gak, gak masuk circle."
"Apaan sirkel sirkel, semua orang kakak ajak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfair [✓]
Romance୨⎯ BoBoiBoy Taufan w/ Female!Readers ⎯୧ Semua orang pasti menginginkan keadilan 'kan? Sama seperti (Name) dalam cerita ini. Ia tidak diperlakukan dengan adil dalam keluarganya. Dengan embel-embel "sulung", segalanya harus ditaklukkan olehnya. Apa me...