Keesokan harinya alias hari Minggu, (Name) tidak bekerja seperti biasa. Ia sedang tak ada kegiatan hari ini, selain diganggu kekasihnya.
Walau hanya via chat. Hari juga masih pagi, bahkan (Name) baru bangun.
Taufan
Ayang
06.02Ayaaang
06.02Ketemuan yuu
06.02ketemuan aja sampai bosen
06.04✓✓Dihh mangsud?
06.04ngajaknya ketemuan mulu, aku juga pengen me time di rumah doang
06.05✓✓Ya udah, aku ke sana
06.05sama aja ketemu
06.09✓✓Tapi kalau gk ketemu upan kngen kan~
06.09ga
06.10✓✓Ihh jaat
06.10iyain
06.10✓✓Freak banget sieh topiknya.
"Tahupan!! Bangun, nyapu, nyuci! Jangan senyumin hp mulu!" omel seseorang dari bawah.
"Gak usah teriak, nyink!!" Sendirinya juga teriak, tuh.
Ayy, upan off dulu ya, diomelin gledek tercinta suruh kerjain kerjaan rumah
06.11hm
06.11✓✓Jangan ngambek dong hanya karena aku tadi ngetiknya 'gledek tercinta'
06.11ape dah
06.12✓✓Awokawok
06.12Acara ngechat pun kelar dengan terpaksanya. Taufan segera bangkit untuk cuci muka dan gosok gigi, tak pakai mandi. Setelahnya, ia turun menerima panggilan gledek tercinta untuk dijalankan.
"Yang lain kemana, bang, sampai-sampai mendadak rajin gini," ujar Taufan
"Gempa ngurus keuangan di kantornya, Thorn ngurus perkebunannya, sisanya jangan diharapkan lagi ngelakuin yang berguna." ujar Halilintar
Taufan hanya meng'oh' dan melanjutkan acara menyapu lantai.
"Kenapa kita gak sewa pembantu aja? Lagian kita semua cowok, ibu gak ada, bapak kerjaannya nge-toyib, ya meski pulang kadang-kadang,"
"Lalu kamu jadi pemalas." ucap Halilintar seolah melanjutkan kata-kata Taufan.
"E-eh! Enggak, enggak gitu, Upan mah rajin. Kalau enggak, pasti minta uang jajan terus ke abang." Taufan tersenyum beku begitu melihat raut wajah garang Halilintar.
Halilintar memutar bola matanya malas. "Nyapu yang bener."
"Siap, bang!" Taufan hanya mampu menurut.
"Bang, abang!" panggil Taufan, belum ada semenit berlalu dari obrolan mereka tadi.
"Ngobrol aja terus, nyapu aja kagak kelar."
"Mau nanya lagi, belum pada sarapan ya?"
"Hm."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfair [✓]
Romance୨⎯ BoBoiBoy Taufan w/ Female!Readers ⎯୧ Semua orang pasti menginginkan keadilan 'kan? Sama seperti (Name) dalam cerita ini. Ia tidak diperlakukan dengan adil dalam keluarganya. Dengan embel-embel "sulung", segalanya harus ditaklukkan olehnya. Apa me...