Chapter 15

365 50 2
                                    

(Name) memutuskan untuk duduk di samping Deon. Tak ada yang membuka obrolan apapun, sampai suatu pertanyaan mengusik pikiran (Name).

"Kenapa Ayah mau menikah dengan mereka.. setelah lama ditinggal Ibu?" tanya (Name) tanpa melihat Deon.

Deon menoleh menatap anaknya. Senyum tipis terukir di wajahnya.

13 Tahun Lalu - Masa Sekarang

Kini sudah berlalu empat tahun sejak kematian Ania. Yang artinya (Name) sudah menduduki bangku kelas 3 SD.

Sejak itu Deon menjadi duda dan (Name) menjadi anak yatim. Deon selalu bekerja keras demi anak perempuan satu-satunya dan hidup mereka. Kasih sayangnya tak pernah memudar dan selalu mengutamakan (Name).

"Deon, ada yang perlu Ibu sampaikan."

"Silahkan."

"Kamu, saya jodohkan dengan seorang wanita. Sudah lama kamu menjadi duda dan hanya memiliki satu anak. Saya ingin, kamu mempunyai keturunan lagi." jelasnya

=====

Wanita yang dimaksud memang cantik, namun tidak menggoyahkan Deon. Ia tampak terpaksa menjalani perjodohan ini. Jika ditolak, ia akan diancam oleh Ibunya.

"Kalian sebagai suami istri, sudah selayaknya berhubungan. Menghasilkan keturunan yang bisa meneruskan perusahaan keluarga serta warisan, Deon, Liya." ujar wanita paruh baya dengan tegas dan memperlihatkan sifat angkuh, Geraldine Andrytria, Ibunya Deon.

Dari dulu Gerald memang terbilang gila harta, tak heran jika ia sekarang ini sudah sangat kaya. Namun tetap saja kurang untuknya. Usianya yang sudah tidak mendukung untuk menjadi produktif, membuat Deon turun tangan mengambil alih perusahaan keluarga serta ahli waris. Ia tau orang tuanya sudah tidak akan sanggup.

"Aku sudah punya anak." Deon

"Tak ada bantahan! Kamu masih bagian keluarga saya, meskipun kamu tinggal di rumah yang berbeda dengan saya. Kamu tetap terikat aturan yang saya buat." Gerald

Jika ada Ania di sini, Deon tak akan merasa setertekan ini.

"Kamu tak usah memikirkan Ania. Dia sudah lama meninggal, terpuruk akibat kepergian seseorang bukanlah tugasmu." tegas Gerald

"Kalian sudah menikah, tugas kalian memang sewajarnya menghasilkan keturunan. Apalagi Liya masih bersih." Gerald mengalihkan pandangannya pada Liya, sang istri kedua.

"... Akan kupertimbangkan." Deon bangkit dari duduknya.

==========

Sudah hampir setahun lamanya menjadi suami dan istri. Tampaknya Deon menepati janji Ibunya. Kini Liya sedang mengandung yang usianya sudah memasuki usia lima bulan.

"Anak yang dikandung Liya rupanya anak laki-laki. Aku ingin dia menjadi anak yang berguna dan tegas sepertimu saat dia sudah dewasa."

"Aku sangat menantikan cucu laki-laki." Gerald bergumam

"Apa maksud Ibu? Saat Ania mengandung (Name), anda tak melontarkan kata-kata demikian." Deon

Tatapan mata Gerald berubah menjadi sinis. "Aku tak menginginkan keturunan perempuan. Pada akhirnya keturunan perempuan hanya akan pergi atau berakhir di dapur."

"Keturunan perempuan, tidaklah besar kemungkinannya untuk menjadi penerus yang berguna seperti keturunan laki-laki." lanjutnya

Memang begitu adanya, dari lama Gerald sudah memimpikan cucu laki-laki. Namun ternyata yang ia dapat adalah cucu perempuan, dari hubungan Deon bersama Ania. Itu membuatnya tidak begitu menyayangi Ania dan (Name) sebagaimana mestinya.

Unfair [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang